Dua Puluh Dua

4.1K 321 36
                                    

"Jiminie Oppa~" Seorang yeoja mungil dengan seragam SHS-nya berlari memasuki ruang rawat Jimin, ditangannya terdapat satu trophy emas dengan bertuliskan angka satu pada bagian kotaknya.

"Jiminie Oppa~" Seorang yeoja mungil dengan seragam SHS-nya berlari memasuki ruang rawat Jimin, ditangannya terdapat satu trophy emas dengan bertuliskan angka satu pada bagian kotaknya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Srek!

Bruk!

Grep!

Dengan tanpa merasa bersalah sedikit pun, lengan mungilnya mendorong kasar namja besar bergigi kelinci dari kursinya hingga terjatuh dengan sangat tidak elit.

"Sshhh!!" Jungkook mendesis tajam pada yeoja yang kini memeluk Jimin dengan erat tanpa peduli dengan kondisinya yang mengenaskan di lantai dingin itu, tatapan datarnya dia layangkan pada punggung sempit itu dengan kedua tangan terlipat di dada bidangnya.

"Oppa~ Apa perut Oppa masih sakit? Atau mungkin bagian tubuh yang lain? Katakan pada Eunie biar Eunie panggilkan Uissa" Yeoja mungil itu menangkup pipi bulat Jimin yang selalu membuatnya gemas itu hingga bibir gemuknya mengerucut. Tak sadar diri rupanya yeoja ini, dia ingin memakan pipi bulat Jimin disaat pipi miliknya sendiri pun sama tembamnya seperti milik Jimin.

Jimin melepaskan tangan mungil itu dari pipinya, menatap tangan yang sama-sama mungil seperti tangannya.

"Aniya. Hanya masih sedikit nyeri kalau terlalu banyak bergerak, Eunha" Jimin tersenyum kecil, mengusak surai sebahu Eunha yang membuatnya semakin menggemaskan. Jimin pun tak tahan untuk tidak mencubit pipi tembam itu karena gemas. Mengabaikan Jungkook yang menonton mereka dengan mata yang memicing tajam.

"Hei, Rubah Kecil. Dimana Juhyun Hyung? Abeoji? Kenapa kau kemari sendirian?" Eunha menatap sinis namja tampan yang mengganggu waktunya bersama Oppa kesayangannya itu.

"Appa akan menyusul bersama Jeon Appa dan Jeon Eomma. Juhyun Oppa sedang melakukan operasi pada pasiennya" Eunha membalas dengan ketus, dan kembali sibuk bersama Jimin yang menahan tawa saat melihat wajah memerah Jungkook yang menggeram kesal.

"Kau sungguh mengganggu" Jungkook menyindir Eunha yang sama sekali tidak menggubrisnya.

"Oppa juga mengganggu waktuku dengan Minie Oppa" Yeoja mungil itu tampaknya tidak ingin kalah dari namja 'perebut' Oppa-nya itu, kini Eunha berdiri menghadap Jungkook yang jauh lebih tinggi darinya dengan kedua tangan melipat di dadanya, tatapan menantang dia layangkan pada Jungkook.

"Cih! Pendek" Eunha melotot tak terima.

"Aku tidak pendek! Aku itu mungil dan imut. Lagipula aku masih dalam tahap pertumbuhan jadi aku masih bisa lebih tinggi!" Eunha melotot tajam pada wajah tampan dengan raut tak bersalah itu, membuatnya ingin sekali mengembalikan namja angkuh itu pada rahim Jeon Eomma.

Disaat dua orang itu terus bersitatap dengan tajam, Jimin sibuk menahan tawa yang akan meledak hingga membuat perutnya keram dan sedikit nyeri.

"Sudah-sudah! Kalian ini kenapa tidak bisa akur, eoh? Kau seharusnya mengalah pada Eunha, Kook-ah. Dan Eunha pun jangan memancing pertikaian, hm?"

Mᴀғɪᴀ Jᴇᴏɴ (KᴏᴏᴋMɪɴ)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang