Seorang gadis dengan seragam sekolahnya tampak menatap kaca spion di dalam mobilnya, mendengus jengah saat dua buah mobil hitam tampak mengikuti dari belakang. Salah satu tangannya bergerak mengambil pistol yang dia simpan di bawah kursi kemudi untuk berjaga-jaga, mengantisipasi jika hal seperti ini pasti akan terjadi mengingat profesi yang digeluti kakak dan iparnya. Ini bukanlah yang pertama kali dia mendapatkan penyerangan, sudah beberapa kali dia mengalami hal yang serupa. Penyerangan sebelumnya dilakukan oleh lawan bisnis kakak iparnya yang melakukan hal licik demi menguasai perusahaan besar itu. Namun dia tentu sudah diajarkan tentang berbagai macam bela diri, baik bersenjata maupun tangan kosong. Semua masih dapat dia atasi dengan baik.
Gadis yang memang telah mengetahui seluk beluk tempat sekitarnya ini mulai mengarahkan dua mobil hitam itu menjauh dari keramaian dan penduduk, hingga dia mendapatkan serangan pertama disaat mereka mulai memasuki area pertanian luas yang begitu sepi. Maka dengan lihainya, tangan mungil itu mengarahkan pistol hitamnya ke belakang tanpa menolehkan kepalanya, cukup dengan melihat spion mobilnya.
Dor! Dor!!
Dua tembakan beruntun yang dia layangkan tepat mengenai dua ban depan mobil hitam itu hingga oleng seketika sebelum terjun menuju lahan pertanian. Gadis itu menurunkan sedikit kaca mobilnya, mengarahkan kembali moncong pistolnya ke belakang tanpa diketahui oleh musuh.
Dor! Dor! Dor!!
Dua tembakan mengenai kedua ban depan mobil kedua, sementara yang satu mengenai mesinnya. Gadis itu menghentikan laju mobilnya saat kedua mobil yang mengikutinya terjun bebas merusak lahan pertanian padi itu, memundurkan mobilnya mendekati benda yang sudah kotor oleh lumpur.
Dapat dia lihat ada sekitar tujuh orang yang mengikutinya, tiga diantaranya berada di mobil pertama sementara yang lain berada di mobil kedua. Mata bulatnya menelisik wajah ketujuh pria itu, hingga dia kembali melayangkan tembakan kepada enam pria yang mulai keluar dari kendaraan mereka. Menyisakan satu orang yang hanya terpaku melihat semua kawannya meregang nyawa dengan bolongan timah panas di kepala mereka.
Eunha mengarahkan moncong pistolnya pada satu-satunya pria yang masih hidup. Tidak, dia tidak akan membunuh pria itu. Dia hanya akan menakut-nakuti pria itu agar membuka mulut padanya.
Kaki jenjangnya melangkah perlahan, memberikan efek menyeramkan bagi sang pria yang merasa nyawanya berada di ujung tanduk.
"A-ampun, Nona. M-maafkan Saya! Tolong! To-tolong jangan bunuh s-saya!" Pria itu bersujud ketakutan. Eunha masih menodongkan pistolnya pada pria yang menatapnya takut itu, mata bulatnya memicing tajam. Sangat berbanding terbalik dengan tatapannya di hari sebelumnya, yang tampak lugu dan polos juga sedikit menyebalkan, kini gadis kecil itu memasang raut wajah datar, matanya berkilat-kilat tajam layaknya serigala yang menemukan mangsa. Ajaran Jeongguk Oppa-nya, tentu saja. Tangannya yang terbebas meraih ponselnya yang berada di saku kemeja seragamnya, mendial nomor bawahan kakak iparnya itu untuk membawa perusuh ini. Tak sudi dia mengotori mobil putih berkilat itu dengan tubuh menjijikan pria ini, hanya Minnie Oppa, Hyunie Oppa, Jeongguk Oppa dan Appa yang boleh masuk ke dalamnya. Dan untuk Tuan dan Nyonya Jeon, bukannya dia tak mengijinkan keduanya, hanya saja pasangan paruh baya itu masih sayang nyawa jika disupiri gadis mungil itu, kata mereka.
"Kemari dan urus pengganggu disini, jangan beritahu siapapun karena aku yang akan menanganinya. Jangan berani mengadukan ini pada Jeongguk Oppa ataupun Minnie Oppa jika masih ingin menghirup udara esok hari" Nada suaranya terdengar ketus, masih merasa kesal karena harus menunda sedikit lebih lama pertemuannya dengan Minnie Oppa tersayang.
Tak butuh waktu lama hingga akhirnya dua buah mobil hitam datang, keluarlah beberapa pria dengan baju khas kelompok kakak iparnya mendekati mereka dengan panik. Jika Nona Muda mereka ini lecet sedikit saja, maka habis sudah tubuh mereka oleh pasangan Boss mereka yang menyeramkan itu.
![](https://img.wattpad.com/cover/199168756-288-k966533.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Mᴀғɪᴀ Jᴇᴏɴ (KᴏᴏᴋMɪɴ)
FanfictionSeseorang yang bersifat layaknya malaikat pun memiliki dendam. Contohnya...? Penasaran? Let's read it... WARN: THIS IS A BL/BOYS LOVE/GAY/YAOI!!! SO IF YOU DON'T LIKE OR HOMOPHOBIC, LET'S GET OUT. And This is A KOOKMIN story, jangan salah lapak yak...