Empat

7.5K 518 51
                                    

"Nuguya?" Tanya Jimin pada seseorang yang berada di seberang sana. Yeah, dia baru saja mendapatkan sebuah panggilan telepon dari nomor asing. Sebenarnya, Jimin sudah mengabaikannya, mengingat dia juga Jungkook memiliki banyak sekali musuh di luaran sana. Namun panggilan itu terus menerus mengganggunya, hingga akhirnya dia menjawab panggilan itu karena kesal. Di depannya sudah menyala beberapa layar touch screen untuk melacak penelfon yang mengganggunya.

"Hei, bantet! Apa kau lupa pada si tampanmu ini, hah?!!" Pekik seseorang di seberang sana dengan nada tak percayanya. Jimin mengernyit karena merasa familiar dengan suara bass itu.

"Alien sialan!! Apa maksudmu dengan melupakanmu, hah?!! Kau tiba-tiba menghilang tanpa kabar bersama kucing manisku dan membuat anak buahku kesusahan mencari kalian! Itu yang kau sebut melupakan?! Kurang ajar sekali kau!"

Dan seseorang di seberang sana harus rela mendengarkan kultum dari calon ibu muda tersebut. Bahkan seseorang yang terus saja menghela nafas pasrah, sedikit banyaknya dia juga menyesal telah menghilang beberapa tahun terakhir ini hingga dia harus merelakan telinganya sakit karena diberi siraman rohani selama dua jam lamanya oleh seorang namja mungil nan manis yang merupakan calon mommy itu..

"Hei, Chim. Apa kau tak kasihan pada telinga malangku ini eoh? Kau sudah dua jam berbicara, apa kau tak lelah?" Seseorang disana mencoba membujuk Jimin agar menghentikan celotehannya. Jimin akhirnya menghela nafas panjang.

"Baiklah. Kapan kau dan Yoongi akan mengunjungiku dan Jungkook?"

"Akhir pekan ini kami akan kesana. Jangan lupa sediakan makanan dan minuman yang banyak. Oh, dan juga undang Hoseok hyung, Junmyeon hyung, Seokjin hyung dan Namjoon hyung"

"Ide bagus. Tapi Kim, aku tidak akan menyediakan apapun untukmu" Ketus Jimin.

"Yaakk!!"

Tut!...

Namja mungil itu memutuskan sambungan telepon itu tanpa rasa bersalah, dia sudah terlalu muak untuk mendengarkan tak bermutu alien sinting bernama Kim Taehyung itu. Ugh... Bicara soal Taehyung, Jimin jadi teringat akan hyung kesayangannya, Min Yoongi. Yang beberapa tahun ini diculik oleh alien gila itu yang membuatnya uring-uringan selama dua bulan karena hilangnya Yoongi secara misterius.

Jimin menghela nafas panjang. Dirinya benar-benar dibuat pusing akibat tingkah ajaib Taehyung. Hilang tiba-tiba, muncul dengan tiba-tiba pula.

Ahh daripada Jimin memikirkan tentang kelakuan sahabatnya itu, lebih baik dia mengunjungi perusahaan rakasasa suaminya. Dirinya ingin bermanja-manja dengan Jungkook saat ini.

-mafia-

Kini Jimin sedang duduk manis di kursi kemudi mobil kesayangan Jungkook yang tengah melaju dengan kecepatan sedang. Bukan untuk ke gedung dimana suaminya berada, namun hanya memutari jalanan kota Seoul dengan tangan kiri yang sudah menggenggam sebuah pistol kedap suara hasil buatan tangan seorang Jeon Jimin. Tentunya hanya Jimin, Jungkook dan penerus mereka yang dapat memegang senjata berapi yang khusus dibuat Jimin dengan beberapa fitur tercanggih yang tak ada di semua senjata api di seluruh dunia. Memiliki fitur pengenal berupa finger print, peluru mungil namun begitu mematikan karena mengandung zat kimia berbahaya, dan yang paling istimewa adalah pistol itu dapat diubah menjadi beberapa bentuk seperti sebuah bola kecil seukuran dengan bola tenis, gelang, jam dan juga liontin. Oh! Jangan lupakan juga ada beberapa kamera super mini, gps mini dan alat perekam mini yang melengkapi fitur-fitur tersebut. Kelebihan dari pistol ini adalah pistol ini tidak dapat berganti kepemilikan kecuali keturunan Jeon nantinya, sekalipun organisasi gelap milik Jungkook hancur, pistol ini akan tetap diwariskan apapun yang terjadi, tentunya dengan pembaruan dan penambahan fitur baru dari setiap generasinya.

Mᴀғɪᴀ Jᴇᴏɴ (KᴏᴏᴋMɪɴ)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang