Ketika hari keberangkatan kami...
"Bisa tidak kalian jauh-jauh dari istriku dan kenapa harus (name)-chan saja yang kalian bantu?!" ucap Oikawa ketus pada mantan rekan setimnya.
Oikawa tengah kesal kali ini. Sebab istri tercintanya nampak dikelilingi oleh teman-temannya, Iwaizumi, Hanamaki, dan Matsukawa yang ikut mengantar mereka ke bandara.
Entah mereka bertiga kebetulan mendapatkan jadwal libur yang sama atau mungkin mereka memang sudah merencanakan hal ini.
Sebelumnya Oikawa melarang mereka untuk mengantarnya sampai bandara. Namun mereka bersikukuh untuk tetap mengantar pasangan itu sampai tempat tujuan mereka.
Semenjak mereka sampai di bandara, mereka bertiga selalu berada di dekat (name) bahkan mereka sampai membantu membawakan koper dan tas miliknya.
Dan Oikawa? Tentu saja mereka acuhkan di belakang tanpa mengubris setiap ocehan kesal yang keluar dari mulut Oikawa.
Oikawa berdecih sebal. Ia selalu menghentakkan kakinya pada lantai yang tak berdosa itu.
"Makki jangan dekat-dekat (name)-chan!"
"Mattsun berhenti mengomporiku!"
"Iwa-chan jangan kau nodai (name)-chan dengan sebutan-sebutan nista itu!"
"Hey kalian dengar aku tidak?!"
Suara Oikawa kian meninggi, merasa kesal dengan teman-temannya yang sedari tadi tidak menghiraukannya sama sekali.
"Kami mendengarnya. Hanya saja kami tidak peduli. Dan berhenti menunjukkan wajah menjijikan itu Kusokawa," ucap Iwaizumi yang bahkan tak menatap teman masa kecilnya itu.
"Cih!"
Oikawa berdecih entah yang ke berapa kalinya. Ia bahkan merasa kesal pada (name) yang tidak melakukan pembelaan terhadapnya.
Teman-temannya hanya tertawa melihat raut wajah yang mereka anggap menjijikan itu dari seorang Oikawa.
Mereka bahkan tidak membiarkan (name) mendekati Oikawa dan terus saja menuntunnya untuk tidak menghentikkan langkahnya.
Jadi bukan salah (name) kalau ia tidak membantu Oikawa.
***
Kini mereka sudah sampai di dalam bandara. Tempat ini sekaligus tempat perpisahan bagi mereka.
Hanamaki menyerahkan tas (name) pada sang empu. Disusul Matsukawa yang menaruh koper miliknya di sebelahnya.
"Kapan kalian akan kembali?" tanya Iwaizumi pada (name).
"Mungkin kalau Tooru mendapatkan jatah libur."
Iwaizumi hanya ber-oh ria lalu memandang ke arah pria bersurai caramel yang berdiri di sebelah (name).
"Oi Kusokawa, aku titipkan (name) padamu. Jangan sampai kau menyakitinya, Trashykawa."
Oikawa mempoutkan bibirnya, merasa kesal dengan sebutan yang tak pernah hilang itu.
"Tanpa kau suruh juga aku akan selalu menjaganya Iwa-chan. Secara dia itu istriku. Memangnya kau yang belum punya istri? Ah bahkan punya pacar juga tidak," ucap Oikawa yang di akhiri ejekan.
Iwaizumi memandang sengit Oikawa. Hanamaki dan Matsukawa refleks menahan kedua lengan milik Iwaizumi yang siap ia layangkan pada wajah Oikawa.
"Sialan kau Kusokawa!!"
Oikawa tertawa remeh pada Iwaizumi. Ia lalu mengacungkan jempolnya pada Hanamaki dan Matsukawa yang telah membantunya itu.
(name) menggelengkan kepalanya. Ia hapal betul tabiat suaminya pada Iwaizumi. Bahkan ia sudah sering melihat mereka bertengkar hanya karena hal sepele. Dan pemicunya pasti dari Oikawa.
Biasanya, orang-orang selalu menjauhkan diri dari masalah. Namun, Oikawa selalu mencari masalah sekecil apapun di sekitarnya. Terutama pada Iwaizumi.
Suamiku memang beda.
Oikawa menepuk bahu (name), membuat wanita itu melirikkan matanya pada sang empu.
"Ayo kita berangkat."
(name) mengangguk lalu mendorong kopernya dengan sebelah tangannya. Sebelahnya lagi ia gunakan untuk menjinjing tas kecil miliknya.
Pasangan itu melambaikan tangan mereka pada tiga pria yang sudah sangat berbaik hati mengantar mereka ke bandara.
"Makki, Mattsun, aku titipkan ibu ketigaku pada kalian," ucap Oikawa sedikit berteriak.
Matsukawa mengernyitkan dahinya. "Siapa?"
"Tentu saja Iwa-chan~~" balas Oikawa sambil mengedipkan sebelah matanya lalu kembali berjalan bersama (name).
(name) melongo menatap Oikawa. Hanamaki mengacungkan satu ibu jarinya tinggi-tinggi. Sedangkan Matsukawa hanya menyahutinya dengan deheman.
(name) melirikkan ekor matanya pada Oikawa. Mendo'akan tentang keselamatannya setelah ini.
Ah perasaanku tidak enak.
***
"Tooru, kau tidak takut kalau Iwaizumi-kun mengejar bahkan sampai menghajarmu?"
"Tidak mungkin, (name)-chan. Lihat, dia masih di tahan oleh-AAA IWA-CHAN KENAPA KAU MENGEJARKU?!"
"Berhenti disana, Kusokawa!!"
"Berhenti mengejarku! Aaaa gomennasai Iwa-chan!!"
Semoga kau selamat sampai Argentina, Tooru/Oikawa.
...semoga Tooru selamat dari amukan Iwaizumi.
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
My Husband {Oikawa Tooru}
FanfictionPerjalanan (name) menjadi Nyonya Oikawa dimulai dari sekarang. 🌹Oikawa Tooru x reader Haikyuu from Haruichi Furudate