Chap 7

13.8K 1.5K 204
                                    

Yang ku harapkan darinya...

Oikawa mengucek matanya perlahan sambil melangkahkan kakinya menuju dapur apartemennya.

Ia mendapati (name) tengah menata masakannya di atas meja makan.

"Ohayou (name)-chan," sapanya sambil mengecup lembut kening istrinya.

"A-ah ohayou. Kau sudah siap hari ini?" tanya (name) membuat Oikawa mengerutkan dahinya bingung.

"Siap untuk?"

(name) menepuk jidatnya. "Kau lupa? Hari ini kau ada jadwal latihan rutin. Cutimu sudah selesai, Tooru."

Oikawa mematung. Ia melongo setelah mendengar ucapan istrinya.

Melihat respon tak bergeming itu, (name) menepuk pelan bahu suaminya. "Too-"

"Ah aku lupa!!" teriaknya sambil berlari menuju kamarnya untuk bersiap-siap.

(name) kembali menepuk jidatnya atas kelakuan suaminya itu. Aku merasa pernah dengar cerita pasutri yang sama. Tapi dimana ya?

***

Kini Oikawa sudah siap dengan pakaian latihannya. Tak lupa tas berisi keperluannya ia biarkan menggantung di bahu kanannya.

Pria itu kembali berjalan menuju dapurnya untuk memakan sarapannya. Sesekali ia bersenandung mengiringi setiap langkahnya.

Setelah sampai di dapur, Oikawa mendudukkan dirinya di kursi meja makan. Dapat ia lihat istrinya tengah sibuk menyiapkan bekal untuknya.

Tangannya sangat lihai saat memasukkan potongan sayur dan telur gulung ke dalam kotak bekal berwarna putih itu. Setelah makannya selesai dirapihkan, ia lalu membungkus kotak bekal itu menggunakan kain berwarna biru.

Oikawa tersenyum sambil menopangkan dagunya menggunakan satu tangannya.

"Aku tidak salah pilih istri."

Blushh

Semburat merah terpatri di wajah (name). Membuat ia menundukkan wajahnya lalu menutupinya dengan helaian rambutnya.

Sadar akan hal itu, Oikawa terkekeh lalu mengusap lembut surai milik istrinya.

"Kau istri terbaikku (name)-chan," ucapnya.

"U-umm terima kasih," balas (name) masih menyembunyikan wajahnya.

Oikawa tersenyum lalu mengambil sesendok nasi ke dalam mangkuk yang sudah (name) sediakan sebelumnya.

"(name)-chan ayo kita sarapan bersama," sahut Oikawa yang langsung dibalas anggukan olehnya.

"Selamat makan!"

***

(name) berjalan mendekati Oikawa yang tengah menalikkan sepatunya di dekat pintu.

Mendengar derap langkah yang kian mendekat, Oikawa menolehkan kepalanya ke arah sang empu yang kini berada di belakangnya.

Setelah talinya terikat rapih, Oikawa menghadap (name) lalu memeluknya lembut.

"Jaga dirimu selagi aku pergi. Ingat, jangan buka pintu untuk sembarang orang. Kalau ada apa-apa, segera telpon aku. Aku akan kembali secepat mungkin."

(name) mengangguk lalu membalas pelukan hangat Oikawa. Ia lalu melepas pelukan itu lalu mengecup singkat pipi Oikawa.

"Lakukan yang terbaik, Tooru."

Seketika Oikawa merona. Ia kembali memeluk gemas sang istri hingga membuatnya sesak.

"Ah~ kau membuatku tidak ingin pergi, (name)-chan."

(name) terkekeh. "Sudah-sudah. Cepat berangkat. Nanti pelatih akan mencarimu kalau kau datang telat."

"Siap sayang!!"

***

"Jangan rindu padaku selama aku tidak ada ya~"

"Akan ku usahakan."

Padahal tiap detik aku selalu merindukanmu, Tooru.

...adalah selalu melakukan yang terbaik disetiap apa yang ia lakukan.

TBC

Double update untuk malam ini asekkk

My Husband {Oikawa Tooru}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang