Chap 8

12.6K 1.4K 78
                                    

Aku merasa khawatir padanya...

"Aku pulang."

(name) yang sedang menonton televisi lantas mendekat ke arah Oikawa yang kini tengah melepas sepatunya.

"Selamat datang. Bagaimana latihanmu hari ini?" tanya (name) sambil mengambil tas Oikawa yang sebelumnya ia simpan di lantai.

"Lancar," balas Oikawa singkat.

(name) mengernyitkan dahinya. Tidak biasanya suaminya pulang dalam keadaan seperti ini.

Biasanya Oikawa akan datang sambil berteriak girang dan meminta kecupan selamat datang dari (name).

Namun malam ini tampak berbeda. (name) belum tau pasti alasan kenapa suaminya bisa bersikap seperti saat ini.

Oikawa berjalan gotai menuju sofa. Ia mendudukan dirinya lalu menyandarkan punggungnya pada sandaran sofa miliknya.

(name) menatap khawatir pada suaminya. Pikiran negatif tak lepas dari kepalanya.

Apakah ia mengalami hal buruk? Apakah ia bertemu dengan seorang penjahat? Atau ia bertemu dengan fans-fansnya lagi? Ah bahkan memikirnya saja sudah membuat (name) pusing tak karuan.

Wanita itu berjalan ke arah Oikawa. Mendudukan dirinya tepat di sebelahnya lalu mengunci pandangannya pada manik coklat Oikawa.

"Ada apa? Kau terlihat berbeda dari biasanya."

Oikawa menghela nafas berat. Memeluk tubuh kecil (name) lalu menaruh kepalanya pada bahu sang istri.

"Entah kenapa hari ini aku merasa lelah. Padahal menu latihannya sama seperti biasanya."

(name) menghela nafas lega. Dari sekian banyaknya pikiran negatif yang hinggap di kepalanya tak ada satupun yang benar.

Wanita itu mengelus lembut surai coklat caramel Oikawa. Membuat sang empu merasa tenang dan nyaman.

"Istirahatlah. Makan malam sudah ku siapkan di meja makan. Aku akan menyiapkan air panas untukmu."

Oikawa mengangguk. Ia menatap manik (e/c) milik istrinya lalu mengikis jarak antara wajahnya dengan wajah (name).

Pria itu memiringkan kepalanya lalu mengecup lembut bibir ranum milik istrinya.

"Terima kasih. Aku menyayangimu," ucap Oikawa kembali mendekap tubuh (name) lebih erat dari sebelumnya.

(name) bergumam. Membalas kembali pelukan hangat yang di berikan oleh suaminya.

Ah seketika dia terlihat sangat lembut.

"Aku juga menyayangimu."

***

"Ngomong-ngomong, bibirmu terasa lebih manis dari biasanya (name)-chan~"

"A-ah benarkah?"

"Benar! Tak percaya? Akan ku buktikan sekali lagi~"

"Eh tunggu-hmmpp."

...tapi pada akhirnya ia mencari kesempatan dalam kesempitan. Menyebalkan.

TBC

Siapa yang udah nungguin chap 9 sama 10? Hayo ngakuu😏

Aku juga mau ngucapin Selamat Hari Raya Idul Fitri~~ maaf lahir batin yaa

My Husband {Oikawa Tooru}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang