Chap 10

18.4K 1.5K 153
                                    

Kebahagiaan terbesarku adalah...

Kini (name) tengah duduk di pangkuan Oikawa. Punggungnya ia sandarkan pada dada bidang milik suaminya, sedangkan sang empu menyandarkan punggung atletisnya pada lengan sofa

Sesekali Oikawa memegang perut sang istri, mengelusnya pelan dan memeluk insan yang berada di dalam sana.

"Aku sudah tidak sabar ingin bertemu denganya!" ujar Oikawa girang.

(name) terkekeh. "Sebentar lagi kita akan bertemu dengannya. Kita tinggal menghitung hari."

Oikawa mengangguk. Kepalanya ia taruh di atas kepala (name) lalu mengecup lembut puncak kepalanya.

"Aku akan menunggunya."

***

Kali ini, sang dewi malam tampak sempurna. Cahaya yang dibuatnya bersinar terang, membuat kehangatan dikala keheningan malam.

Tampak seorang wanita tengah menuangkan serbuk kopi ke dalam cangkir di dapurnya. Menuangkan air panas lalu mengaduknya perlahan.

Setelah dirasa cukup, (name) menaruh sendok kecil yang sebelumnya ia gunakan ke wastafel lalu membawa cangkir kopi itu ke ruang tengah apartemennya.

Sesampainya di ruang tengah, dapat ia lihat dua pria kesayangannya tengah asyik menonton televisi bersama-sama.

Atensi mereka teralihkan ketika mendengar suara derap langkah yang berjalan mendekat ke arah mereka.

"Maa...Maa," ucap seorang pria kecil yang tengah duduk anteng di pangkuan Papanya.

(name) tersenyum. Ia menaruh cangkir yang ia bawa di atas meja kecil di dekatnya lalu merentangkan tangannya pada bayi kecilnya.

Kini jagoannya berada di pangkuannya. Manik coklatnya masih fokus pada televisi yang tengah menayangkan kartun animasi di malam hari.

Sesekali pria kecil itu tertawa. Tak jarang ia mengemut ibu jarinya, menambah kesan imut di mata orang tuanya.

(name) terkekeh. Membuat Oikawa yang tengah menyeruput kopinya menatap heran pada istrinya.

"Apa yang membuatmu terkekeh, sayang?"

(name) menoleh pada Oikawa. "Aku merasa senang ketika mendengar anak kita tertawa seperti tadi."

Oikawa tersenyum hangat pada (name). Tangan besarnya ia lingkarkan pada pinggang sang istri.

"Ku kira aku saja yang merasakan hal itu," balasnya yang di akhiri oleh kekehan.

Netra coklatnya ia alihkan pada sang putra yang tengah menepuk-nepuk tangan kecilnya di depannya.

Oikawa memandang lekat netra bayi kecilnya yang mempunyai warna mata sama seperti miliknya.

"Papa sudah janji pada Mama-mu kalau Papa akan membuat dirimu menjadi anak yang paling bahagia di dunia. Papa tidak akan segan mengorbankan nyawa Papa untukmu. Papa juga akan selalu menjadi seorang super hero untukmu dan Mama-mu. Kau tau sayang? Kau adalah sosok malaikat tak bersayap kami yang diturunkan untuk melengkapi keluarga kecil kami."

Tak terasa bulir air menetes membasahi pipi (name). Ia menatap binar suaminya lalu tersenyum ke arahnya.

"Kita sudah mendapatkan kebahagian terbesar kita, Tooru."

Sang empu mengangguk. Mengambil alih putranya lalu memeluknya ke dalam dekapannya.

Pria kecil itu tertawa dalam dekapan Papanya. Kehangatan tengah menerpa tubuh kecilnya.

"Hihii...Paa...Paa," ucapnya pada Oikawa.

Oikawa mencium gemas pipi bulat anaknya lalu mengusap surainya lembut.

"Papa sangat menyayangimu. Jadilah anak baik ya~"

***

"Tapi Papa cemburu padamu, jagoan."

"Eh kenapa?"

"Karena (name)-chan lebih sering menghabiskan waktu bersamanya ketimbang bersamaku. Aku cemburu (name)-chan~"

"Hee jadi kau ingin bersaing dengan anakmu sendiri?"

"Benar! Aku akan memperebutkan kasih sayang darimu~"

Hahh~ sepertinya aku akan mengurus dua bayi.

...ketika malaikat kecil tak bersayap hadir di antara aku dan Tooru.

-END-

Akhirnya book Oikawa selesaii~~~

Semoga chap ini gak mengecewakan ya:)

Aku juga mau berterima kasih buat readers yang setia nungguin cerita ini. Seneng bangettt bisa dapet support system dari kalian😭😭

Next aku bakalan bikin book dari...........

Rahasia~~ wkwkwkwk

Yang pasti dia amat dicintai oleh readers sekaliannn

Tunggu notif di hp kalian yaa.. Jaa, matane~~

Terima kasih sudah menjadi saksi tentang kehidupan kami yang penuh dengan kebahagiaan. Do'akan kami semoga kami bisa menjadi orang tua yang bisa diandalkan serta sanggup mendidik anak kami menjadi pribadi yang baik.
-Oikawa Tooru & Oikawa (name)


My Husband {Oikawa Tooru}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang