Bahagiaku sederhana...
"Yoshh roti susu sudah siap!"
(name) menaruh roti susu buatannya di atas meja makan, membiarkan aromanya menyeruak di apartemennya.
Wanita itu berjalan mendekati rak. Mencari wadah berbentuk kotak di antara piring dan mangkuk yang tersimpan disana.
"Nah ini dia," ucapnya ketika sudah menemukan wadah yang ia cari.
Kring kring
Dering telpon terdengar jelas hingga membuat getaran disekitarnya. (name) membuka ponselnya, melihat siapa yang tengah menelponnya.
Iwaizumi-kun?
Ia menggeser icon telpon ke samping lalu mendekatkan benda pipih itu ke telinganya.
"Moshi moshi."
"Apa kabar (name)? Apa kau baik-baik saja disana?"
(name) mengangguk. "Aku baik-baik saja. Ada apa kau menelponku?"
"Aku ingin memberitahumu kalau minggu depan aku akan menikah."
Seulas senyum bahagia terlukis di wajah (name) hingga tak sadar ia mengepalkan tangannya antusias.
"Benarkah?! Selamat Iwaizumi-kun! Akhirnya kau menemukan wanita pujaanmu," ucapnya girang.
Iwaizumi terkekeh di sebrang sana.
"Yah kau juga tau seberat apa usahaku mencari seorang wanita yang mau sehidup semati denganku."
"Aku tau betul akan hal itu," balas (name) ikut terkekeh.
Mereka berdua tertawa. Tidak menghiraukan jarak yang terbentang luas di antara mereka.
"Kalau saja aku dan Tooru ada di Jepang, mungkin kami bisa datang ke acara pernikahanmu," ujar (name) sendu.
"Tak perlu di ambil pusing. Kalian jalani saja kehidupan kalian disana. Ucapan selamat dan do'a sudah cukup bagiku."
(name) tersenyum. "Baiklah. Nanti perkenalkan istrimu pada kami ya~"
"Hanya padamu. Aku tidak akan mengenalkannya pada Oikawa," ucap Iwaizumi final.
(name) mengernyitkan dahinya. "Kenapa?"
"Karena dulu dia adalah fans Oikawa. Aku tak sudi memperkenalkan calon istriku padanya."
Suara gelak tawa pecah begitu saja ketika (name) mendengar alasan tak terduga dari Iwaizumi. Ia menyeka sudut matanya akibat air mata yang hampir keluar begitu saja.
"Ya ampun, baiklah baik. Akan ku sampaikan berita bahagia ini pada Tooru."
"Terima kasih (name). Jaga dirimu disana. Kalau si Kusokawa itu berbuat hal yang membuatmu kesal, beritahu aku."
"Siap!!"
"Kalau begitu aku tutup telponnya. Jaa."
Iwaizumi segera menutup sambungan telponnya ketika ia sudah berpamitan dengan (name).
Wanita itu menaruh ponselnya di meja makan lalu kembali melanjutkan aktivitasnya yang sempat tertunda.
Ia memasukkan roti susu yang sudah dipotong rapih ke dalam wadah lalu membungkusnya dengan kain. Kini roti susu buatannya sudah siap di hantar pada suaminya.
"Aku akan memberikan ini langsung pada Tooru," gumamnya sambil berjalan menuju kamarnya. Membawa tas kecil berisi dompet lalu pergi ke luar apartemennya.

KAMU SEDANG MEMBACA
My Husband {Oikawa Tooru}
Fiksi PenggemarPerjalanan (name) menjadi Nyonya Oikawa dimulai dari sekarang. 🌹Oikawa Tooru x reader Haikyuu from Haruichi Furudate