Perasaanku saat liburan?
Pasutri baru itu kini tengah duduk di depan perapian rumahnya. Mencari kehangatan di tengah musim dingin yang melanda negaranya.
Oikawa menolehkan kepalanya ke arah jendela. Memandang partikel putih yang berjatuhan secara acak.
"Sebentar lagi tahun baru," gumamnya yang masih bisa didengar oleh sang istri.
(name) memegang segelas coklat panas yang sebelumnya ia buat lalu meneguknya perlahan.
"Tooru," panggil (name). Membuat sang empu refleks mengalihkan matanya ke samping.
"Kenapa sayang?"
"Kita masih punya sisa waktu beberapa hari di Jepang kan?"
Oikawa mengangguk. "Memangnya kenapa?"
"Ayo kita liburan!" sahut (name) membuat mata Oikawa membulat.
"Di Jepang?" tanyanya yang langsung disuguhi anggukan mantap oleh (name).
"Kau yakin? Tidak mau di Argentina saja?"
(name) mempoutkan bibir mungilnya, membuat Oikawa gemas ingin menciumnya.
"Tidak mau. Aku maunya disini. Di Jepang," ujarnya mutlak.
Oikawa menghelakan nafasnya. Membelai lembut surai (h/c) milik (name).
"Baiklah-baiklah. Mau kemana?"
(name) memasang pose berpikir. Menopangkan dagunya menggunakan tangan kirinya.
"Umm karena kita ada di Miyagi, bagaimana kalau kita ke kota Sendai? Disana ada Kontes Cahaya Bintang yang sangat indah. Kita bisa datang saat malam tahun baru!" ucapnya bersemangat.
Oikawa terkekeh lalu merangkul tubuh sang istri. "Istriku sangat bersemangat sekali," ucapnya sambil mencubit pelan pipi (name).
"Tooru!" pekik (name) kembali mempoutkan bibirnya.
"Baiklah. Apa sih yang engga buat istriku yang cantik ini?" ucapnya membuat (name) berbinar.
"Terima kasih sayang," balasnya sambil mengecup pipi sang suami.
Oikawa terkejut dengan serangan kecil itu. Seulas senyuman jahil terpatri di wajah tampannya.
"Hanya pipi? Yang ini engga?" ujarnya sambil menunjuk bibir miliknya.
"A-ah aku harus ke dapur," ucap (name) langsung pergi dari hadapan Oikawa.
Oikawa terkekeh melihat wajah kikuk yang dibuat oleh istri tercintanya itu.
Padahal aku serius menginginkannya.
***
Sesuai permintaan (name), kini pasangan bermarga Oikawa itu tengah menikmati pemandangan 600.000 lampu yang menghiasi pohon Zelkova di Kota Sendai.
Sesekali mereka berdecak kagum dengan keindahan yang disuguhkan pada mereka.
Mereka bergandeng tangan. Mengaitkan jarinya satu sama lain.
Setelah cukup lama berjalan-jalan mengitari beberapa tempat, mereka mendudukkan tubuh mereka di sebuah kursi yang sudah tersedia.
Obrolan dan gurauan kecil membuat rasa nyaman menyelimuti di antara mereka.
"Tooru," ucap (name).
"Ya sayang?"
"Terima kasih sudah mau menuruti permintaanku. Aku bahagia. Sangat bahagia." (name) memegang tangan yang lebih besar darinya itu lalu mengusapnya lembut.
Oikawa tersenyum hangat, mengusap surai (h/c) itu lalu memandangnya lekat.
"Bahagiamu adalah bahagiaku. Aku berjanji akan selalu membahagiakanmu dan membuatmu tersenyum bagaimanapun caranya."
(name) merona. Menundukkan kepalanya menutupi rona merah di wajahnya.
"(name)-chan," ucapnya sambil menarik perlahan dagu sang empu.
Chuu
(name) merasakan benda lembut itu menempel pada bibir mungilnya. Sekejap, namun membekas.
Tepat tengah malam tahun baru, Oikawa mengecup singkat bibir (name). Membuat wanita itu membuka matanya lebar-lebar.
"I love you, (name)."
***
"I-I love you too, Tooru."
"Kyaa!! (name)-chan imut sekali!"
"B-berisik Tooru!"
"Ugh aku ingin cepat-cepat pulang."
"Eh? Kenapa?"
"Kau sangat menggemaskan. Aku jadi ingin menghabiskan sisa waktu malam tahun baru di atas kasur bersamamu."
"Eh-"
"Ayo kita pulang sayang~~"
"Tooru turunkan aku!!"
Tentu saja aku sangat bahagia.
TBC
Always give me support guys~~

KAMU SEDANG MEMBACA
My Husband {Oikawa Tooru}
FanfictionPerjalanan (name) menjadi Nyonya Oikawa dimulai dari sekarang. 🌹Oikawa Tooru x reader Haikyuu from Haruichi Furudate