(namakamu) sedikit terkejut karna perlakuan iqbaal sore tadi. Kenapa dia tidak menolaknya? Atau berusaha menampar iqbaal karna perlakuan tidak senonohnya.
"kenapa gue mau?"
"kenapa gue ga nolak?"
"kenapa gue ga ngedorong pak iqbaal?"
"apa iya gue cinta sama pak iqbaal?"
Wanita yang sedang membuat teh hangat itu terus mengomeli dirinya sendiri dan berharap teh hangat yang dia buat bisa menenagkan fikirannya yang kalut atas perlakuan iqbaal tadi sore.
"kalo gue besok kerja, gimana kalo ketemu pak iqbaal?" ucapnya berbicara sendiri sambil mengaduk teh.
"ah gatau gue pusing" ucap wanita itu mengetuk ngetukan kepalan tangannya kekepala.
Ketika (namakamu) sedang bingung dengan apa yang dia sudah lakukan tadi sore, bel rumahnya berbunyi.
Ting nong.....
"ih siapa lagi? Bertamu malem-malem gini kaya gaada waktu lain aja" ucap wanita itu menggerutu dan melangkahkan kakinya ke arah pintu utama.
Ceklek
Pintu terbuka, menampakan seorang lelaki mengenakan kaos dan celana yang dia gunakan juga senada, tak lupa kacamata yang lelaki itu gunakan.
Tampan, itu kalimat pertama yang (namakamu) lihat ketika dirinya membukakan pintu.
"hai" ucap lelaki itu melambaikan tangannya ke arah (namakamu) yang sedang diam mematung. "hey (namakamu) kamu kenapa sih? Bikin takut aja" tanya iqbaal mengibas-ngibaskan tangan didepan wajah (namakamu).
"eh iya pak, kenapa?" jawab (namakamu) kaget.
"kok bapak sih? Emang aku bener-bener udah keliatan kaya bapak-bapak ya?" ucap iqbaal melihat ponselnya berkaca dan sedikit membenarkan rambutnya.
"ngga ko pak" ucap wanita itu lagi. "eh maksudnya mas iqbaal" lanjutnya sedikit malu-malu.
"saya gaakan disuruh masuk?" ucap lelaki itu mengembungkan pipinya. Gemassssassss.
"iya mas silahkan masuk" suruh (namakamu) mempersilahkan iqbaal untuk masuk kedalam rumahnya. "mas mau minum apa? Air putih? Jus? Teh? Atau kopi? " lanjutnya.
"teh anget aja deh" jawab iqbaal tersenyum seraya mendudukan bokongnya di atas sofa empuk milik (namakamu).
"oke, kalo begitu tunggu sebentar" jawab (namakamu) dan melangkahkan kakinya ke arah dapur.
Rumah bernuansa serba putih itu tampak sangat rapi dan bersih, dengan lampu berwarna kuning ke emasan membuat rumah itu menjadi elegan.
Iqbaal melangkahkan kakinya ke arah bufet yang menarik perhatiannya, ada banyak foto disana, dia melihat foto seorang anak kecil perempuan cantik yang sedang bergaya sambil memegangi bunga.
"ngomong-ngomong mas iqbaal ada perlu apa kerumah saya?" ucap (namakamu).
Iqbaal sedikit tersentak kaget karna suara (namakamu) "yaampun kaget" jawab iqbaal mengusapi dadanya.
"hehehe maaf mas"
"hmm saya kesini niatnya mau ajak kamu makan malem sih" jawab iqbaal meminum teh nya. "itupun kalo kamu mau" lanjutnya.
"boleh"
Iqbaal membelakan matanya "beneran?" ucap iqbaal kegirangan.
(namakamu) mengangguk tanda mengiyakan ucapan iqbaal. "saya siap-siap dulu kalo gitu mas" jawab (namakamu) berjalan meninggalkan iqbaal sendirian di ruang tamu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Model
Fiksi PenggemarSeorang Model cantik yang baru bekerja diperusahaan Fashion ternama di Indonesia yang di sukai oleh seorang CEOnya yang tampan dan sedang hangat diperbincangkan karena acara pernikahannya yang Gagal