<<90>>

7K 644 122
                                    

Hari ini, Renjun ingin mengajak April mengunjungi ke suatu tempat. Tempat dimana Renjun menyukai senja pertama kali

"Jun, ini bener gak arahnya? Kamu gak ngajak mati bareng karna dendam kan?" tanya April

Renjun berdecak "Ya gaklah. Gak seobodoh itu aku"

"Ohh kirain. Terus ini mau kemana?"

"Gak usah cerewet. Diam , makan ice cream nya dengan tenang"

Renjun fokus dengan menyetir nya dan April dengan icecream nya

"Aku tidur dulu ya jun. Kalau udah sampai bangunin"

"Iya..."

Perjalanan yang ditempuh selama dua jam, sangat lama bagi seorang seperti April yang cepat bosan. Waktu ia bersngkat ke tempat koasnya saja , di betahin.


"Hei.Bangun" Renjun menepuk pipi April pelan, dan menyelipkN poni yang berjatuhan mengenai matanya

"Udah sampai jun?" tanya April

Renjun mengangguk dan ia turun terlebih dahulu untuk membukakan pintu buat April

Renjun memegangin bahu April "Hati-hati. Baru tidur pasti pusing"

"Jun, kok aku kayak kenal ya tempat ini?"

"Emang iyakan?"

"Aaaa.. aku ingat, inikan tempat kita dulu semasa SMA kemah disini bukan sih?"

"Iya benar"

"Mau kemah ya kita jun? Tapi aku gak bawa baju dan peralatan loh. Terus kita kan —"

Renjun menyentil dahi April "Gak ada yang mau ngajak kemah dan pikiran mu jauh-jauhin dari kotoran"

"Bencanda ijunnnn"

Renjun menarik lengan April untuk duduk dirumah pohon yang hanya ada satu-satunya diaana

"Percaya gak, first time aku suka senja karna rumah pohon ini?"

"Mungkin?"

Renjun berdecak "Iyain dong!"

"Ni anak. Ditanya, udah dijawab. Disuruh lagi jawab"

Renjun diam, April pun diam. Hanya terdengar bunyi daun yang berjatuhan , dan burung yang berkicau-an

"Disini. Aku dirumah pohon ini, pertama kali aku menyukai senja dan langsung jatuh hati padanya"

"Jun.—" baru hendak berbicara, telunjuk jari Renjun sudah lebih dahulu mendarat di bibir April

"Diam bentar. Tau kenapa bisa langsung?"

April menggelengkan kepalanya

"Karna ada kamu disana. Ngumpulin kayu kering untuk api unggun" Renjun menujuk tempat dimana April pernah ngumpulin kayu kering

"Kok gak dibantu sih?! Berat tau gak!!" protesnya

"Mau bantu, cuman kamu kuat. Yaudah, aku diam disini"

April berdecak "Oke lanjut"

"Lalu, waktu aku jatuh dari pohon kayu. Dentumannya keras, kamu langsung ngelempar kayu kering tadi dan berlari kearahku"

"Pernah ya?"

"Pikun" Renjun berdecak "Diem dulu deh! Jangan ngerusak suasana"

"Iya-iya"

"Tau? Kamu disitu cerewet pakai banget. Dan aku yang waktu itu tidak suka dengan perempuan yang berisik membuang jauh-jauh pikiran itu."

Mas Pacar | H.RenjunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang