<<Bonchapt 10>>

7.3K 586 101
                                    


Empat tahun sudah memasuki usia pernikahan, Ara yang kini telah berusia tiga tahun, April yang bekerja sebagai dokter umum dengan waktu kerja yang lebih sedikit  gak seperti waktu kerja dokter pada umunya dan Renjun yang kini menjabat sebagai Direktur di perusahaan ayahnya sendiri.

Kehidupannya terbilang baik-baik saja. Lika liku dalam rumah tangga ya pasti ada


Dari awal pacaran saja sudah ada lika-likunya, beruntungnya mereka dipersatukan kembali dalam pernikahan.


"Papa! Ara ndak mau rasa coklat!"

Renjun mendengus "Tapi yang ini enak Ara! Ara cobain dulu"

Ara menggelengkan kepalanya "Tapi Ara au yang ini, rasa strobeli  lebih enak"

Renjun akhirnya mengambil pocky rasa strawberry "Mau apa lagi?"

Ara yang duduk di tempat trolly menunjuk semua makanan yang ia mau

"Gak boleh yang manis-manis lagi" ujar Renjun

"Terus? Yang abe?"

"Ya gak gitu Ara"

"Papa ebelin ih ! Jalan cama om jemin lebih enak, dibeliin cemua "

Renjun menundukkan badannya "Kok om jaemin sih?"

"Habis cama papa ini ndak boleh, itu ndak boleh. Aku anak papa apa om jemin sih?"

Renjun membulatkan matanya "Ara gak boleh ngomong gitu sama papa!"

"Kata om jemin, aku kalau dilarang papa bilang aja gitu"

Renjun menggelengkan kepalanya "Ara anak papa dan mama, bukan anak om jaemin. Paham?"

"Kalau gitu, beliin cemua yang Ara tunjuk ya pa!"


April yang baru siap mengambil sayu mayur, melongo lihat isi trolly sudah penuh dengan chiki-chiki Ara

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

April yang baru siap mengambil sayu mayur, melongo lihat isi trolly sudah penuh dengan chiki-chiki Ara

"Jun, ini michin semua. Pemanis juga iya"

"Biarin aja, untuk stock dua bulan. Ntar gak dibeliin dia marah, pandai banget balas omongan orangtua"

April tertawa "Habisnya , modelan bapaknya gini. Keturunan jun, sabar ya"








"Mama, ini papa ya?" tanya Ara menunjuk foto masa pacaran diri April dan Renjun

"Iya, ganteng gak?"

"Biasa aja. Disini eyek"

"Kok jelek?"

"Mama yang antik, papa gak"

Renjun yang disamping Ara mendegus dan menunjuk foto kumpulan anak mimpi

"Tebak Ara, disini mana papa?"

Ara meneliti setiap muka yang ada di foto itu

"Ini!"

"Pintar banget anakku" Renjun mengusap rambut Ara

Mas Pacar | H.RenjunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang