<30>

7.4K 990 15
                                    

"Ada, ada di dalem. Lagi di cek dokter" Mark menghampiri April termasuk teman-temannya

"Gak usah bohongin gue, gue tau dia gak baik-baik aja sekarang"

Haechan memeluk April dan menenangkan nya

"Bawa April ke suster jaem, obatin lukanya dulu"

"GAK!" jawab April dan menuju pintu ruangan nya

Sedikit mengintip apa yang dilakukan dokter disana

"Nak, renjun gak apa-apa. Lagi di cek bentar, kamu obatin dulu lukanya" April mengangguk

"Gue temenin" ujar Jaemin dan menahan tangan April

"Gak usah jaem, gue bisa sendiri" April menepis tangan Jaemin lalu jalan dengan tertatih-tatih





"Lukanya gak dalem , nanti sembuh sendiri kalau diobatin dengan benar ya.. Lalu saya udah kasih resep nya, nanti ditebus di apotik ya.."ujar Dokter yang menangani April

April mengangguk dan mengucapkan terimakasih pada dokter tersebut


Masih dengan jalan tertatih-tatih ia kembali menuju ruangan Renjun, tapi keluarga dan teman-temanya tidak ada disana

Mungkin tau, ada waktu yang dibutuhkan

Pertama kali, Renjun kecelakaan.. Kepala yang dibalut, tangan di gips. Tapi, tidur nya damai.

April menarik bangku dan mengusap mata Renjun pelan

"Kenapa gak cerita kalau kecelakaan jun?"

"Kenapa teman-teman kita harus diam?"

April bergumam sendirian lalu menelungkupkan kepala nya, untuk beristirahat sebentar.






"Pstt, cewek" bisik haechan dan menoel pelan bahu April

"Emmmm" gumam April

Haechan menggelengkan kepalanya "Mandi dulu, badan lo udah kayak bau mayat sumpeh"

April menatap nyalang Haechan "Gue gak bawa baju, lo kira gue sempat pulang kerumah?"

Haechan berdecak dan ngasih paper bag yang berisikan baju April

"Kok lo—" Haechan meletakkan telunjuk nya di bibir April dan "Diem, ntar pangeran lo bangun. Bang joni tadi yang nganter, dah sana"

April mengangguk dan menuju ke kamar mandi.

Setelah urusan April selesai, ia mengeringkan luka nya di sofa dibantu dengan Haechan. Dari membersihkan luka, melekatkan perban baru hingga membelikan makan malam untuk April

"Sakit gak sih jatuh kek gini?"

"Lo pernah gak tuh jatuh dari motor? Kayak gitu lah" jawab April

"Tapi gue nanya serius nih, sakit?"

"Lebih sakit-an Renjun, lihat tuh dari tadi kerjanya tidur aja. Gak ingat apa, tugas kuliah dia numpuk tuh"

"Elah, masih aja bercanda. Kalau nangis mah nangis aja. Gak usah sok tegar kayak mba rossa"

April diam dan membuka rice box chicken katsu yang dibelikan Haechan

"Chan..." panggil April, yang dipanggil mah asik chat dengan gebetan baru

"Makasih ya, maaf tadi gue kasar sama lo,dan teman-teman renjun lainnya. Gue kalut"

"Gue tau, lo pernah gini juga. Dan ketakutan lo gue ngerti"

April menggangukkan kepalanya "Gue takut kalau Renjun berakhir kayak Felix"

Haechan meletakkan handphone nya "Udah, fokus dengan Renjun sekarang"

April lagi-lagi mengangguk dan meminjam paha haechan sebagai tumpuan untuk tidur sebentar.

><><><>>><><<>><
Aku gak tega buat Renjun sakit-sakitan:((

Kan kasian mba pacar 👉🏻👈🏻😭

Mas Pacar | H.RenjunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang