04

922 140 25
                                    

"Apakah mati dapat menyelesaikan segalanya?"

-04-

"Jawab aku Kang Taehyun!" Kai mulai berjalan menghampiri Taehyun.

"Apakah kau bisa bersikap seperti ini?" Kai berbicara sambil menunduk melihat ke arah Taehyun yang sedang duduk di hadapannya.

"Soobin hyung mempunyai trauma, aku yakin kau tahu betul," Kai pun berjongkok, mensejajarkan tubuhnya dangan tubuh Taehyun.

"Soobin hyung trauma bentakan. Aku tahu, aku berteriak saat inipun berhasil membuatnya takut," ucap Kai lalu menyentuh dagu Taehyun dan mengangkatnya seolah menyuruh Taehyun untuk menatap mata tajamnya.

"Dia bisa menjadi tempramen jika ada orang yang berteriak padanya, lagi-lagi aku yakin kau tahu betul akan hal ini," Kai menatap tajam Taehyun.

Taehyun pun menelan salivanya, menciut di hadapan Hueningkai.

"Dan aku yakin kau tahu betul tentangku juga, tentang sisiku yang lain," kali ini Kai berbisik tepat di depan telinga Taehyun hingga hanya Taehyun yang dapat mendengarnya.

"Sayangnya, aku terlalu menyayangimu Taehyun. Namun, kita tak pernah tahu seperti apa masa depan, bukan? Bisa saja terjadi plot twist yang tak kau inginkan," Kai mengeluarkan seringainya.

Yeonjun pun hanya memerhatikan sambil berusaha memahampi ucapan-ucapan Taehyun, terutama tentang trauma Soobin.

"Ba-baiklah. Maafkan aku," ucap Taehyun.

"Yang tulus dong," ucap Kai santai.

"Maafkan aku Soobin hyung, Yeonjun hyung," ucap Taehyun kembali.

"Nah gitu dong, ingat ucapanku tadi ya?" ucap Kai lalu menjauh dari Taehyun.

Taehyun pun kembali menciut sampai Yeonjun mendekap tubuhnya.

"Yeonjun hyung, ini saatnya aku menceritakan kisahku," ucap Soobin setelah Taehyun pergi ke kamarnya.

-

"Soobin! Kau tak mendengar ayah?!" teriak seorang laki-laki paruh baya pada Soobin.

"Kau harus dihukum, kau tahu itu kan jika kau tak patuh pada ayah?"

Soobin pun hanya menangis.

"Berhenti menangis cengeng! Kau harus menurut padaku jika kau tak ingin dihukum," pria itu-ayah Soobin, menyeret kasar Soobin dan menghempaskan tubuhnya ke lantai gudang sempit yang sangat gelap dan berdebu.

"Ayah! Keluarkan aku! Aku tak ingin di sini!"
"BERISIK!"

"Ayah, kumohon. Aku berhak hidup bebas tanpa kau atur,"

"BERANINYA KAU!"

"Kumohon berhentilah berteriak, aku benci itu,"

"AKU BENCI KAU!" pria tersebut pun meninggalkan Soobin setelah berteriak dengan sangat kencang.

-

"Aku diperbudak oleh ayahku," lirih Soobin.

Yeonjun pun memeluk Soobin.

"Aku menjadi peka terhadap omongan orang. Apalagi jika ada yang berteriak," ucap Soobin.

"Aku akan berubah menjadi tempramen dan kasar jika ada yang berteriak padaku," Soobin pun menenggelamkam wajahnya pada leher Yeonjun.

[✔] Mendacium-TXTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang