[✔] Mendacium-TXT

05

"Aku suka menyendiri namun aku benci kesepian"

-05-

Suara kicauan burung berhasil membangunkan remaja blasteran tersebut. Ia pun mengusap matanya pelan sebelum membukanya.

"Hyung, sudah pagi," ucapnya pada Yeonjun yang masih tertidur di sampingnya.

"Kai, jam berapa ini?" tanya Yeonjun.

"Jam setengah delapan," ucap Kai santai.
Yeonjun yang mendengarnya pun langsung membulatkan matanya.

"Sial, aku terlambat!" Yeonjun pun langsung melesat menuju kamar mandi.

"Jaga bahasamu hyung, Soobin hyung tidak menyukainya," ucap Kai meski ia tahu bahwa Yeonjun tak akan mendengarnya.

Hueningkai pun segera bersiap untuk bekerja meski ia malas. Bosnya itu terlalu peminta, Kai tak suka itu.

Yeonjun pun langsung berpamitan tanpa sarapan bersama yang lain. Kai pun berniat mengantarkan hyungnya itu dengan sepeda yang biasa ia pakai untuk bekerja. Yeonjun pun menyetujuinya.

"Terimakasih, Kai," ucap Yeonjun dari bangku belakang.

"Tak masalah, jam bekerjaku masih satu jam lagi," ucap Kai sambil fokus mengendarai sepedanya.

Mereka pun sampai di cafe tempat Yeonjun bekerja.

"Kau tak sempat sarapan karenaku, maka aku akan membelikanmu kue sesuai janjiku kemarin," ucap Yeonjun.

"Benarkah? Uhh aku senang sekali!" Kai pun bersorak.

Wangi kopi menusuk indrera penciuman mereka saat mereka memasuki cafe tersebut.

"Pagi tuan Min, maaf aku terlambat hari ini," ucap Yeonjun membungkukkan badannya. Kai pun mengikuti gerakan sang kakak.

"Tak apa, aku yakin kau belum sarapan Yeonjunie," ucap Tuan Min ramah.

"Bisakah aku membeli beberapa kue untuk adikku?" tanya Yeonjun. Kai hanya melihat sekeliling.

"Jadi kau adik Yeonjun? Kau mau kue yang mana?" tuan Min merangkul pundak Kai yang membuatnya langsung tersentak.

"Aku ingin kue redvelvet, sejak dulu aku ingin kue itu," ucap Kai.

"Kai, kau ingin kue itu?" ucap Yeonjun. Ia tahu bahwa kue itu cukup mahal baginya.

"Baiklah, kau duduk saja. Nanti kuenya akan hyung ambilkan," ucap tuan Min.

"Hyung, tuan Min sungguh baik," ucap Kai pada Yeonjun yang sedang membersihkan meja.

"Ya, dia bahkan memaksaku untuk memanggilnya hyung, namun di depan pegawai lain aku tak enak jika memanggilnya seperti itu," tutur Yeonjun.

"Panggil saja aku hyung, tak apa," ucap tuan Min sambil membawa sepotong kue redvelvet dan segelas susu coklat.

"Terimakasih hyung," ucap Kai pada tuan Min.

"Nah seperti itu, panggil aku Yoongi hyung. Kakakmu tak mau memanggilku seperti itu, aku sangat sedih," ucap Yoongi.

"Baiklah, aku akan memanggilmu hyung," ucap Yeonjun.

"Duduklah. Yeonjunie apa kau mau makan juga?" ucap tuan Min.

"Tak apa, aku akan melanjutkan pekerjaanku saja," ucap Yeonjun.

Yoongi pun memerhatikan Kai makan.

"Aku belum tahu namamu," ucap Yoongi tiba-tiba.

"Ah, aku lupa memperkenalkan diri," ucap Kai menjeda aksi makannya sejenak. "Namaku Kai Kamal Huening, biasa dipanggil Hueningkai, Hyuka, atau Kai," lanjutnya.