11

889 131 13
                                    

"Berbahagialah, meski sebenarnya hatimu hancur"

-11-

"Yeonjun hyung? Di mana dia?" tanya Taehyun saat tiba di rumah.

"Ada apa? Yeonjun hyung ada di kamarnya," jawab Soobin dengan muka kebingungan.

"Apa dia baik-baik saja?" tanya Taehyun kembali.

"Tentu," jawab Soobin singkat.

"Syukurlah," Taehyun menghela napasnya. Ia merasa lebih tenang sekarang. Lalu, Taehyun berjalan menuju kamar Yeonjun.

Diketuknya perlahan pintu kamar tersebut. Tidak ada respon apapun dari dalam. Taehyun mencoba untuk membukanya, ternyata tidak terkunci. Lantas, Taehyun tanpa ragu masuk ke kamar milik Yeonjun.

"Ah, ternyata kau Taehyun," ucap Yeonjun sedikit terkejut dengan kedatangan Taehyun.

Taehyun duduk di samping Yeonjun. Ia paham, Yeonjun kini pikirannya sedang kacau.

"Apa yang harus aku lakukan Taehyun? Apakah pamanku sudah berubah menjadi baik?" tanya Yeonjun sambil menundukkan kepalanya.

"Hyung, kurasa kau lebih mengetahui apa yang terbaik untuk dirimu," jawab Taehyun sendu. "Jika dengan seperti ini kau bahagia, tetaplah seperti ini," lanjutnya.

Yeonjun mengangkat kepalanya menatap Taehyun. "Ya, aku sudah terlanjur membenci mereka."

Taehyun tersenyum melihat Yeonjun mulai membaik. Namun di sisi lain, Taehyun bingung. Apakah nasehat yang ia berikan sudah benar?

"Terimakasih Taehyun."

-

Hari Minggu adalah hari di mana mereka bisa berkumpul sepanjang hari karena mereka libur bekerja. Di usia mereka, bekerja memanglah sulit. Lelah sudah pasti mereka rasakan.

Mereka memesan makanan untuk sarapan hari ini, sesekali menikmati makanan yang cukup enak.

Tiba-tiba, terdengar suara ketukan pintu. Lantas, Soobin dengan segera membukakan pintu. Sebenarnya, ini kali pertama ada yang berkunjung ke tempat tinggal mereka.

"Yeonjun hyung, ada yang mencarimu," teriak Soobin dari depan pintu. Yeonjun yang merasa terpanggil, segera menghampiri Soobin. Padahal, ia sedang menikmati sarapannya.

"Siapa?" tanya Yeonjun.

"Yeonjun, maafkan paman," ucap Jimin lalu berlutut di hadapan Yeonjun. Yeonjun langsung menutup pintu cukup kencang, hingga menimbulkan suara yang mengejutkan Soobin dan yang lainnya.

"SIAPA YANG MEMBERI TAHU ALAMAT INI PADA KEPARAT ITU?!" teriak Yeonjun. Untuk pertama kalinya Yeonjun semarah ini dalam seumur hidupnya. Bahkan, makian pun keluar begitu saja dari mulutnya.

Tak ada yang menjawab. Yeonjun menjambak rambutnya frustasi. "Apakah itu kau, Hueningkai?" tanya Yeonjun tajam.

Kai tersentak kaget. Memang sudah terlihat jelas bahwa Kai yang melakukannya. Pasalnya, Jimin adalah atasan Kai di tempatnya bekerja.

"Maafkan aku, tuan Park sebenarnya bercerita padaku tentangmu. Pamanmu hanya salah paham waktu itu hyung," ucap Kai dengan nada bergetar. Yeonjun menatap Kai tajam, menunggu kelanjutan pengakuan dari Kai. "Lalu aku mengatakan bahwa aku dan kau serumah. Tapi sungguh, aku tak memberi tahu alamat tempat ini. Sepertinya tuan Park mencari data pekerja," lanjut Kai.

[✔] Mendacium-TXTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang