"Aku tak peduli apapun. Aku menyayangi kalian. Kalian menyayangiku juga, bukan?
-Choi Beomgyu-12-
Mereka berlima sedang berkumpul di ruang tengah. Membolos kerja untuk kali pertama. Sebenarnya, Beomgyu yang meminta. Ada yang ingin dibicarakan, ucapnya.
"Hyung, kau membohongi kami," ucap Beomgyu sambil menatap tajam ke arah Yeonjun.
Yang lain terkejut, apa maksud dari ucapan Beomgyu?
"Apa maksudmu?" tanya Yeonjun.
"Kau tak mengungkapkan semua fakta tentangmu pada kami. Kau merahasiakan sesuatu," jawab Beomgyu.
"Aku takut kalian tak mempercayaiku dan malah membenciku seperti orang-orang di luar sana," ucap Yeonjun sambil tertunduk.
"Kau jangan seperti ini Beomgyu, kita semua memiliki privasi. Kau juga, bukan? Buktinya kau masih belum memberitahu kami alasan dibalik semua ini. Alasan mengapa kau mau menampung kami di sini?" ucap Soobin.
Beomgyu terdiam sesaat.
"Aku ingin kalian memberiku kasih sayang. Aku menginginkan semua kasih sayang dari kalian. Aku senang ketika kalian memperhatikanku, bahkan jika aku harus berpura-pura sakit sekalipun, aku akan melakukannya," ucap Beomgyu santai.
Bagaikan tersambar petir di siang bolong, mereka sangat terkejut.
"Jadi, selama ini kau berpura-pura sakit?" tanya Soobin masih tak percaya.
Beomgyu hanya mengangguk.
"Tempat ini dulunya adalah panti asuhan, tempat di mana aku dibesarkan. Ya, tanpa orang tua. Kata orang yang merawatku, aku di temukan di depan pintu. Aku memang di rawat, tetapi aku tak merasakan kasih sayang apapun," ujar Beomgyu.
"Aku terbiasa berpura-pura sakit sejak masih kecil, dan berhasil. Orang-orang lebih memperhatikanku," lanjut Beomgyu.
"Tujuanku mengumpulkan kalian di sini tentunya untuk menjadikan kalian sebagai sumber kasih sayang untukku," ucap Beomgyu. "Namun sepertinya kalian sudah tidak ingin memberiku kasih sayang."
Plak
Taehyun melayangkan sebuah tamparan pada pipi kiri Beomgyu.
"Kenapa? Apa aku salah?" tanya Beomgyu sambil memegangi pipi kirinya yang terasa perih.
"Aku sudah menolong kalian. Aku hanya ingin kalian membalasku dengan kasih sayang yang tak pernah aku dapatkan sejak aku lahir," lanjut Beomgyu dengan senyuman mirisnya.
"Apa kau pikir kita semua mendapatkan kasih sayang?!" tanya Kai sambil berteriak.
Soobin menutup telinganya. Sungguh, ia benci jika seseorang berteriak, lebih tepatnya ia trauma.
"Cukup, kumohon," ucap Soobin sambil menutup telinganya dengan kuat. Kai yang menyadari itu segera membawa Soobin ke kamarnya. Walau sebenarnya Soobin mempunyai phobia terhadap ruangan sempit, ia membutuhkan ketenangan. Tenang saja, ada Kai yang menemaninya.
"Percuma saja selama ini aku berpura-pura, tapi sungguh aku tak selalu berpura-pura. Ada masa di mana aku sakit sungguhan," ucap Beomgyu sambil menangis.
"Yang sakit itu mentalmu, hyung," ucap Taehyun tajam.
Beomgyu tertawa mendengarnya, tapi entah mengapa itu membuatnya menjadi seram.
"Jaga ucapanmu, adikku. Apa kau tak ingat jika aku yang menyelamatkanmu saat kau ditemukan sekarat dengan mulut berbusa di pinggir jalan?" ucap Beomgyu.

KAMU SEDANG MEMBACA
[✔] Mendacium-TXT
FanfictionBukankah berpura-pura termasuk sebuah kebohongan? Cast: (inti) TXT -Choi Yeonjun -Choi Soobin -Choi Beomgyu -Kang Taehyun -Kai Kamal Huening (+) BTS Start: 14 Mei 2020 End: 21 November 2020