Mata berkaca, hidung basah, dada berombak
Berlari menuju bilik air
Berdiri sambil mata terpejam, tangan genggam
Air mencurah ke seluruh tubuhArghhhh
Arghhhhhhhhhh
ArghhhhhhhhhhhhhhhhhTanpa suara aku menitiskan air mata
Aku jerit, lepaskan semua
Tunduk dan meringkukH, panggilku lemah
Aku mencari diri disebalik dinding yang aku pandang
H, aku penat, aku tak kuat
Pandangku sayu pada dinding putihDia sebelah sayap aku yang patah
Biarpun berkali kali aku cuba perbaiki
Masih tidak mampu untuk terbang sempurnaTuhan, maaf jika disetiap doa doaku ada dia
Disetiap sakit, lelah dan rindu juga masih ada dia
Maafkan aku Tuhan
Dia manusia yang hati aku percaya
Dia yang pertama dan satu satunya
Dan dia yang paling indah yang aku pernah adaAku sayang dia
Tapi aku taknak jadi sesiapa dan apapun dia
Aku cuma sayang dia// malam yang panjang, 2100
YOU ARE READING
Puisi Aku Bukan Saya
PoetryTempat untuk aku melarikan diri. Tentang aku dan luka yang tak sembuh.