Mata Kayla terpejam saat menghirup udara pagi yang segar lewat jendela kamarnya. Ia sedang bersiap-siap, menunggu kedua sahabatnya untuk lari pagi di taman komplek.
"Kaylaraaaa"
"Ada yang baru nih"
Terdengar suara teriakan dari salah satu sahabatnya itu, Kayla pun melihat pantulannya di cermin, kali ini ia memakai baju olahraga muslimah berwarna abu-abu dengan jilbab instan berwarna senada yang membuat nya terlihat begitu sangat cantik.
Tok tok tok
"Dek ada Aira sama Hasna tuh di depan"
Ceklek
Kayla memamerkan deretan giginya, "Iya bunda"
"Mau lari pagi ya?" tanya bunda.
"Gaya-gayaan pengen lari" ejek Azzam melewati kedua perempuan cantik itu, membuat Kayla mendengus kesal.
"Kayla berangkat sekarang ya bun, kasian Aira sama Hasna udah kelamaan nunggu"
"Hati-hati ya"
"Iya bun" ujar Kayla mencium punggung tangan sang bunda, "Assalamu'alaikum"
"Walaikumsalam"
Kayla pun berjalan ke luar rumahnya menemui Aira dan Hasna.
"Aduh Kayla lama banget sih, kita udah jamuran ni sampe di lalerin gini tu liat deh" ucap Aira mengibas-ngibaskan tangan nya di depan wajahnya sendiri.
"Itu karena lo bau! Belom mandi kan lo?"
Kayla terkekeh melihat perdebatan kedua sahabatnya ini.
"Ih serambangan aja deh Hasna kalo ngomong"
"Orang gue ngomong bener, sesuai fakta!"
"Aira udah mandi tau! Udah sikat gigi juga nih haahhhh"
"Ih Airaaaa! Mulut lo bau tau ga sih? Lo sikat gigi pake odol mangkanya jangan eo kucing lo jadiin odol!"
Ucapan Hasna benar-benar membuat Aira sangat marah, ia menatap Hasna dengan tajam, saat ia akan membalas ucapan Hasna tiba-tiba..
"Udah stop! Kalian mau ribut terus atau mau ikut Kayla lari pagi?"
Kayla menatap kedua sahabatnya datar.
"Udah ayok" ajak Kayla sambil berlari membuat Aira dan Hasna pun ikut berlari.
*****
"Ini neng kembalian nya" ucap ibu warung menyodorkan uang kembalian.
"Makasih bu" sahut Kayla menerima uang kembalian nya.
Saat ini Kayla dan kedua sahabatnya sedang menepi di sebuah warung di pinggir jalan, mereka membeli air mineral karena kehausan.
"Udah yuk, lanjut lagi"
"Aduh Kayla cepet-cepet banget sih, baru juga berhenti" ucap Aira lemas.
"Nanti keburu siang Ai" sahut Kayla.
"Iya deh yok, nanti kan bisa berhenti lagi pas di taman" ujar Hasna.
"Iya yuk" ajak Kayla.
Ketiga gadis cantik itu pun melanjutkan lari pagi nya.
"Mm kay, lo udah ketemu sama orang yang kirim lo surat itu?" tanya Hasna.
Kayla membeku di tempat.
"Kayla udah tau siapa orang nya?" tanya Aira penasaran.
Kayla menatap kedua sahabatnya itu, ia melanjutkan langkahnya dengan berjalan biasa lalu menganggukkan kepalanya.
"Jadi siapa orang nya?" tanya Aira antusias.
"Iya siapa Kay?" sambung Hasna.
"Temen lama" sahut Kayla pelan.
"Cowok? Cewek?" tanya Aira lagi.
"Adalah pokonya"
"Yah, ko ada sih Kay. Kita kan pengen tau Kay"
"Pengen tau aja apa pengen tau banget?"
"Banget lah!"
"Kepo deh!"
"Tuh kan Kayla ga jujur kalo yang kirim surat nya itu Abdi...ups" ucap Aira tanpa sadar, membuat Hasna menatap nya tajam, setelah sadar apa yang baru saja diucapnya Aira langsung menutup mulutnya.
Kayla terkejut mendengar ucapan sahabatnya itu, "Kalian tau?"
Aira menganggukkan kepalanya, "Iya, jadi kemarin itu kita ngikutin Kayla waktu ketemu sama Abdi, abis kita penasaran banget sama orang yang kirim surat itu" ucap nya santai.
Kayla hanya bisa melongo, mulutnya terbuka sempurna.
"Udah terlanjur Na" ucap Aira menatap Hasna yang masih menatapnya dengan tajam.
Hasna menghela berat, "Itu ide Aira Kay, gue dipaksa ikut"
"Ih engga! Orang Hasna juga iya-iya aja pas Aira ajak" sahut Aira tidak terima.
Kayla menghembuskan nafasnya pelan dan mulai berlari lagi.
"Yah"
"Gara-gara lo ni! Si Kayla jadi ngambek kan tuh"
"Ih ko Aira sih"
"Ya kalo mulut lo ga ember ga akan jadi kaya gini" ucap Hasna kesal sambil berlari menyusul Kayla.
Aira masih terdiam di tempatnya, tangan nya pun menyentuh bibirnya, "Masa mulut Aira disamain sama ember" gumam nya pelan dan ikut berlari menyusul kedua sahabatnya.
*****
"Kay maafin kita ya" ucap Hasna saat mereka sedang duduk di taman.
"Iya Kay, maksud kita baik ko cuma pengen pastiin kalo Kayla itu aman"
Hasna mengerutkan kening nya.
"Karena kita sahabat yang baik, jadi kita mau pastiin Kayla aman, tentram, damai dan sejahtera. Posisinya kita kan gatau siapa orang yang kirim surat itu, siapa tau orang itu orang jahat yang mau culik kayla, jadi kalo kita ngikutin Jayla kita kan bisa tau, gitu kay" cengir Aira.
Kayla hanya geleng-geleng, alasan macam apa itu?
"Yaudah" sahut Kayla sambil berlari meninggalkan kedua sahabatnya itu.
Mendengar jawaban Kayla yang singkat membuat Aira dan Hasna saling bertatapan.
*****
Semoga kalian makin suka ya sama cerita nya, Aamiin. Terus baca Kisahku dan tunggu kelanjutan nya.
JANGAN LUPA VOTE DAN COMMENT. AJAK TEMAN-TEMANNYA BACA JUGA YAAA... TERIMAKASIH BANYAK :)
Salam sayang dari Author 🤗