Tigapuluh - musuh dan orang baru?

1.7K 108 5
                                    

Happy Reading's
Ide dari otak + imajinasi don't copy!
.........

Sebelumnya maaaff bangett kalo cerita Aksara udah nggak seru hehehe....

........

30. Musuh dan Orang baru?

'Karna kamu alasanku hidup bahagia'
-Keyra Vieralova

Fortuna, Deldam dan Cakra kini sudah berkumpul di depan warung kang Ipul,
"Inget ya, kita bikin ini bukan karna ada maksud apa-apa" sahut Rafa sambil menyuruh diam beberapa orang yang masih berbicara.
"Guys! Sebelum kita mulai sebaiknya kita doa dulu" ucap Piyan.
Semua pun menunduk dan berdoa sesuai keyakinan mereka masing-masing ada yang Islam, Hindu, Katolik, Kristen, Budha sungguh Bhineka Tunggal Ika.

"Amin" ucap Piyan
Semua pun kembali mengangkat kepala mereka dan menatap satu sama lain, "YOK-YOK" teriak Toni.
Mereka mulai membagikan bakso Kang Ipul ke beberapa pengguma jalan dan beberapa orang yang lalu-lalang

"Lysa lo sama Dion beli minum gih" ucap Aksa. Alyssa dan Dion pun mengangguk lalu pamit dari hadapan Aksa.
"Sa kenalin ini Rara. Anak sekolahan gue" ucap Piyan.
Rara tersenyum dan mengulurkan tangannya ke arah Aksa. Awalnya Aksa agak bimbang untuk membalas uluran tangan Rara namun akhirnya ia melakukannya.

"Gue Rara" ucap Rara sambil tersenyum dan memperlihatkan gigi kelincinya.
"Gue Aksa" ucap Aksa lalu melepas tangan Rara.
"Gue ke sana dulu ya mau bantuin doi" ucap Piyan sambil berjalan meninggalkan Rara dan Aksa.
"Oh iya. Katanya lo ketua Fortuna ya?" ucap Rara
"Ah iya, gue ketua Fortuna" ucap Aksa.

"AKSAA BU BOS NELFON" teriak Fajar. Aksa pun langsung berpamitan kepada Rara lalu pergi ke arah Fajar dan yang lainnya.

~••~

Satu persatu anggota Fortuna, Deldam dan Cakra pulang ke rumah mereka masing-masing.

"Gue duluan ya? Om Swastiyastu." teriak Rafa. Semuanya mengangguk dan menyuruh Rafa hati-hati.
"Lo belum pulang Sa?" ucap Dion, pemuda itu duduk di samping Aksa setelah selesai mengantar Alyssa pulang.

"Belum nih, yang lain masih rame nggak enak kalo gue duluan" sahut Aksa. Dion mengangguk lalu menatap jalanan yang sepi di depannya. "Gimana lo sama Alyssa?" ucap Aksa.

Dion menatap Aksa lalu terkekeh pelan, "ya gitu mau gimana lagi? Alyssa selalu ngertiin gue kok" ucap Dion. Aksa mengangguk lalu melirik ke arah Radit yang sedang tidur di kursi panjang belakang Aksa.

"Radit tuh sayang sama Keyra makanya dia mukul lo setiap kali bikin adeknya nangis atau sedih" ucap Dion. "Iya sih, gue juga salah kadang bikin tu cewek sakit hati terus" ucap Aksa.

"Yang lain mana? Tumben di depan sepi?" sahut Devan yang baru dateng. "Lagi di rumah samping paling Van, lo nggak denger lagu ambyar yang lagi mereka puter tuh?" ucap Dion sambil melirik rumah kosong yang dulu kotor dan tak berpenghuni sekarang sudah bersih dan ramai karna anak Fortuna, Deldam dan Cakra.

"Tu rumah perasaan dulu sepi banget" ucap Dion. "Sekarang udah bersih udah di perbaikin toplah kita" ucap Dion sambil menatap layar ponselnya.

"Biasa aja" sahut Fajar yang tiba-tiba berada di belakang Dion dan Aksa.
"Sok tau lo" ucap Dion, "Behh biarin sok tau gini, gue cakep" ucap Fajar. "Apa sih anjir nggak jelas banget".

Aksa menatap lockscreen ponselnya untuk melihat jam berapa sekarang, saat di buka terpampang jelas fotonya dan Keyra yang sedang tersenyum lebar. "Waw bang Aksa wallpapernya bagus tuh" ucap Dion, "abang Aksa ikan teri nasi uduk"

Aksara (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang