Derick pamit kepada orang tuanya untuk berangkat ke sekolah.
"Mah, Pah, Derick berangkat dulu ya?"
"Iya." Jawab orang tuanya berbarengan.
Setelah mendapat jawaban dari orang tuanya, Derick langsung berjalan ke halaman depan tanpa menyalimi orang tuanya.
dasar ga ada akhlak... Batin ibunya.
Derick memanaskan motornya, lalu dia memakai sepatu hitam kesayangannya. Setelah selesai memakai sepatunya, Derick menaiki motornya lalu melajukan motornya menuju sekolah.
__
"DERRR!" panggil seseorang saat Derick sedang berjalan menuju kelasnya.
Lalu Derick menengok mencari suara yang memanggil namanya. Oh, ternyata Dion yang memanggilnya.
"Ada apa?"
"Ngga, cuma manggil aja."
Derick menggelengkan kepalanya.
Tuman... Gumamnya.Ya, namanya Radion Arshad Putra. Dia adalah teman Derick sejak Derick masih menduduki bangku SMP. Bisa dibilang teman Derick yang paling akrab.
Derick menaruh tasnya di kursi, lalu berjalan menuju luar untuk bergabung bersama teman-temannya. Mereka biasa berkumpul dibelakang sekolah.
"Der, kemarin kenapa ga masuk?" tanya Alex.
"Males."
"Kemarin ada anak baru disekolah kita lebih tepatnya dikelas kita. Dia duduk disebelah lo! Dia anak pindahan dari SMA Starlight. Cantik banget!" Jelas Max sambil membayangkan muka si anak baru itu.
"Oh." Jawab Derick dengan singkat dan padat.
"Percuma anjir gue jelasin panjang lebar." Keluh Max.
Tringg... Bel masuk sudah berbunyi.
Max, Alex, Dion dan yang lainnya berlari menuju kelas. Karena ingin cepat-cepat melihat si anak baru yang ʼkatanya cantik. Sedangkan Derick hanya berjalan dengan santai, menikmati padatnya koridor.
Derick masuk ke dalam kelas. Dan sudah terlihat wanita yang sangat asing duduk disebelah bangkunya. Menurutnya dia hanya wanita biasa, tidak terlalu cantik. Memang cantik, tapi tidak terlalu bagi Derick. Derick duduk di bangkunya.
"Halo nama gue Aderalia Seina Harvey. Gue anak pindahan dari Starlight. Panggil aja Dera." ya, namanya Dera. Dera mengulurkan tangannya untuk saling berjabat tangan dengan Derick. Tapi Derick menolaknya.
"Derick." Jawabnya dengan singkat.
"Nama lengkap?"
"Alderick Javiero Fernando."
"Oke."
Dera paham sifat Derick yang tidak ingin diganggu. Jadi dia tidak terlalu banyak tanya tentang Derick. Padahal Dera sangat ingin tahu tentang Derick, karena Derick adalah Pria idaman.
Ganteng banget... Batinnya.
"Der, nanti ke kantin bareng lagi ya?" Tanya Dion yanh duduk tepat dibelakang mereka.
"Oke, Radion!" Jawabnya sambil memancarkam senyum manisnya.
"Panggilnya Dion aja, jangan Radion."
"Iyaa."
Derick yang mendengan percakapan itu langsung memutarkan badannya ke arah belakang.
"Modus!" Bisiknya kepada Dion.
"Iri aja bang." Jawab Dion sambil tertawa.
__
Derick dkk sudah berada di kantin bersama Dera dan Luna. Laluna adalah teman perempuan pertama yang dimiliki Dera, dia sangat susah untuk berkenalan dengan perempuan disini. Karena mereka sangat julid. Hanya Luna yang memiliki hati baik.
"Susah ya cari temen disini. Julid semua!" Keluh Dera.
"Tenang aja Der, kan ada Dion." Jawab Dion sambil mengedipi matanya.
"Apasi Radion, geli banget!" Dera menggelengkan palanya karena aneh dengan sifat Dion.
"Kan udah dibilang panggilnya Dion aja."
"Oiya lupa."
"Jadi mau makan apa? Gue laper!" Kata Derick.
"Nasi goreng aja semuanya ya? Gue yang pesen, tapi lo pada yang bayar!" Jawab Aidan.
"Yaudah." Ucap mereka serempak.
__
Rasanya Derick ingin memutar waktu agar bisa pulang lebih cepat. Rasanya sudah setengah abad Derick berada disekolah. Derick melihat benda yang melingkar di lengannya.
5 menit lagi. Gumamnya.
Setelah 5 menit menunggu, akhirnya bel berbunyi. Dan guru mulai keluar dari sekolah. Derick bernafas lega, akhirnya selesai juga. Hari ini Derick berhasil untuk tidak pergi ke rooftop saat jam belajar. Derick memecahkan rekor. Tapi tetap saja dia tidak mendengarkan penjelasan dari guru. Tapi setidaknya dia tidak bolos jam pelajaran hari ini.
Derick menggendong tasnya, lalu dia menunggu teman-temannya didepan kelas.
"Woi buruan, gue tunggu depan kelas."
"hm." Jawab Dion.
"Eh Der, pulang bareng siapa?" tanya Dion.
"Kenapa? Gue pulang bareng abang gue. Lu mau kasih gue tumpangan?" Tanya Dera sambil bercanda.
"Hehe, tau aja." Dion memasang muka cengengesannya.
"Lah, gue pikir tadi cuma bercanda. Maaf ya, abang gue jemput hari ini." Ucap Dera.
"Kalo besok?"
"Nanti gue coba izin sama abang gue dulu."
"Overprotective banget kayaknya?"
"Iya, jadi susah kalo bareng cowok."
__
Halo gais, maaf banget ya ceritanya kurang maksimal karena baru pertama kali aku buat cerita kayak gini. Sebelumnya belum pernah. Terus kalo banyak salah dalam penataan kata maafin ya. Kalo ada yang salah, kasih tau aja lewat komen. Ok, terimakasih!
Dan buat yang bingung sama temen-temennya Derick siapa aja, nanti aku bakal jelasin di next part ya...
Enjoy! Jangan lupa vote juga ya?!
KAMU SEDANG MEMBACA
Alderick [ THE END ]
Romance"Dera ga mau di jodohin!" Ucap Dera sambil terkejut mendengar ucapan Papahnya tadi. Bagaimana bisa dia di jodohkan dengan teman sebangkunya. Dengan orang yang sangat kalem dan cuek. Tapi karena dipaksa oleh sang Papah, akhirnya Dera menyetujui perjo...