Dera dan Derick baru saja sampai sekolah. Tatapan-tatapan sinis sudah mengarah kepada sepasang calon suami-istri tersebut. Derick jalan sambil memeluk pinggang Dera posesif. Dera merasa sangat takut terhadap tatapan-tatapan sinis dari siswa-siswa sekolahnya.
"Der, jauhan aja ya? Aku takut, mereka pada serem-serem banget." Dera bergedik ngeri.
"Apa yang kamu takutin dari mereka? Mereka ga akan berani ngehajar kamu, karena apa? Karena mereka tau kalau kamu adalah milik aku." Derick mengacak rambut Dera.
“Derick ah, jadi rusak.”
“Iya maaf.” Ucap Derick dan langsung merapihkan rambut Dera.
“Ew, padahal anak baru lho. Pake pelet apa ya dia?” Ucap seorang wanita yang sepertinya dia adalah ketua geng famous di sekolah Dera.
Ucapan wanita tersebut membuat Dera dan Derick menengok. Emosi Derick sudah meletap-meletup, ia sudah tak sabar ingin mengahbisi siswi tersebut. Tapi amarahnya di tahan oleh Dera.
“Der, udah. Ngapain kita ngeladenin mereka? Semakin kita ladenin, mereka semakin seneng buat ngatain aku. Jadi, biarin aja.”
“Tapi Der-”
“Stt udah diem. Jalan aja yuk? Kita masuk kelas.”
Tapi, bukan Derick namanya kalau ia mengalah. Tetap, ia harus memberi teguran kepada siswi tersebut.
“Heh lo, jangan macem-macem sama cewek gue ya?! Kalo sampe dia kenapa-napa karena lo, lo juga bakalan kenapa-napa karena gue! Jangan pernah nyentuh dia!” Bisik Derick di telinga siswi tersebut sambil meluapkan emosinya.
Tanpa rasa takut siswi itu menjawab Derick dengan jawaban “Dih, siapa juga yang mau nyentuh bocah buluk dan jelek kayak gitu? Ew.”
Sepertinya amarah Derick sudah tidak bisa ditahan lagi. Derick sudah memulai ancang-ancang untuk menonjok siswi tersebut. Tapi tangannya tertahan oleh Dera, dan Dera langsung membawa Derick pergi dari hadapan siswi tersebut.
“Deraaa, ngapain si?”
“Heh, gaboleh kasar sama cewek! Emang kamu mau kalo aku yang di gituin?”
“Tapi dia udah kelewat batas banget Der!”
“Sejahat-jahatnya perempuan ya tetep aja gaboleh di kasarin.”
“Iya maaf. Yaudah kita ke kelas aja.”
Dera dan Derick jalan menuju kelas. Dan akhirnya mereka sampai depan kelas lalu masuk ke dalam. Saat ini, suasana kelas sangat sepi hanya terlihat Alex, Max, Aidan, dan Luna sedang mengumpul di bangku belakang.
“WOI PASANGAN DATANG!” Teriak Alex sambil terkekeh geli.
Luna sangat terkejut, sejak kapan Dera dan Derick jadian?
“Lo pacaran sama orang mengerikan ini? Sejak kapan, Der? Kok lo gapernah cerita sama gue.” Tanya Luna.
“First of all, emang gue serem? Dan yang kedua, gue ga pacaran sama Dera!” Selah Derick saat Dera ingin memberi jawaban.
“Kan gue udah nyuruh lo nembak. Kok ga di lakuin?” Tanya Alex.
“Gue ga pacaran karena Dera ga mau pacaran. Tapi kita udah punya perjanjian kalau kita akan together forever. Ya ga, yang?” Ucap Derick sambil merangkul pundak Dera.
Blushing...
“Apansi Derick ah.” Ucap Dera salting.
“Ah, Dera blushing. Lucu bangetsii!” Kata Luna gemas.
Dera langsung menutup kedua pipinya dnegan jari-jarinya, supaya blushingnya tidak terlihat. Derick hanya tertawa melihat Dera yang blushing.
__
Halo gais. Maaf ya baru bisa up, dan part ini sedikit banget. Soalnya sekarang udah mulai masuk sekolah walaupun online. Jadi maaf ya.
Jangan lupa buat vote, dan juga baca cerita my protective brothers. Trimakasih 🤗🖤
KAMU SEDANG MEMBACA
Alderick [ THE END ]
Romance"Dera ga mau di jodohin!" Ucap Dera sambil terkejut mendengar ucapan Papahnya tadi. Bagaimana bisa dia di jodohkan dengan teman sebangkunya. Dengan orang yang sangat kalem dan cuek. Tapi karena dipaksa oleh sang Papah, akhirnya Dera menyetujui perjo...