FOTO

26 1 0
                                    

Brummmmmm..... brummmmmm suara motor keluar dari basement bar. Vanya memandang belakang perempuann yang baru saja mengendarai motornya.

'' Udah tau ?'' ucap laki-laki yang baru saja keluar mobilnya tersebut. Suara tersebut membuat Vanya yang fokus melihat belakang Hanna terkejut dan langsung menoleh kebelakang untuk memastikan siapa orang tersebut.

"Sebelum gua ngasih tau, dia juga udah tau duluan. Dia cuman perlu alamat ''ucap Vanya memandang orang tersebut. Orang tersebut hanya mengangguk dan tersenyum ada rasa bangga saat dirinya melihat keberanian Hanna.

"Gak sabar gua, pengen cepet -cepet ketemu dia langsung " ucap dengan senang

"Lu ngapain juga sembunyi - sembunyi, tinggal nampakin diri lu aja didepan dia susah banget"

"Itu gak ada urusannya sama lu" ucapnya dengan dingin

Vanya pun hanya memandangi orang itu dengan gugup

"lo yang block videonya ? '' tanya Vanya penasaran mencairkan suasana

"Cuman gua yang bisa '' ucapnya sambil menjauh dari pandangan Vanya

 "Dia gak suka dipandang lemah dan lo gak bisa modal perhatian sama tampang lu doang. Lu tau dia gak suka cowo '' ucap Vanya memperingatkan orang tersebut

"Gua gak pernah mandang dia lemah dan gua gak bilang bakal mundur '' ucapnya sambil menaiki mobil sport berwarna putih yang ia parkir tidak jauh dari motor Hanna.

"Gua gak pernah mandang dia lemah dan gua gak bilang bakal mundur '' ucapnya sambil menaiki mobil sport berwarna putih yang ia parkir tidak jauh dari motor Hanna

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Dan setelah ini gua gak ada urusan lagi sama lo ''ucap Vanya dengan tatapan seriusnya. Sedangkan yang ditatap hanya menaikan alisnya sebelah seolah-olah ucapan Vanya bukanlah deal yang ia mau.


Jalanan sepenuhnya sudah diblock dan sudah waktunya dimulai. Hanna menyukai udara malam ini bahkan suasana hatinya sekarang sangat baik. Acara balapan berjalan dengan lancar dan sesuai janji Vanya mereka akan membagi hasil setelah acara selesai. Hanna memparkirkan motornya yang baru saja ia gunakan, Waktu sudah menunjukan jam 1 sesuai perkiraan acara balapan tidak memakan waktu yang banyak. Hanna berjalan tak jauh dari motor yang sudah ia parkir dengan rapi, Ia mengenal 1 penonton yang dari tadi tak henti-hentinya memandangnya hal itu membuat Hanna ingin menghampirinya.

"Ngapain lo kesini ?'' ucap Hanna dengan sedikit kerutan didahinya. Pasalnya ia tidak memberi tahu siapa pun ia akan balapan malam ini dan orang ini hadir menontonnya sampai balapan berakhir.

"Yaaa mungkin aja lo... nyari masalah''ucapnya dengan memalingkan wajahnya ke lain arah. 

Hanna tersenyum mendengar perkataan Metta yang mengkhawatirkan dirinya. Hanna takperlu bertanya dari mana ia tahu Hanna balapan malam ini, hal ini sering terjadi Metta yang tiba-tiba berada di lokasi balapan dengan tatapan dinginnya. Sebenarnya Hanna tidak merasa risih dengan adanya Metta dilokasi balapan toh itu tidak akan mempengaruhi Hanna dan juga Metta memang cukup memiliki banyak kenalan yang berada di lokasi balap.

"Hemm... gua cuman gantiin Vanya'' ucap Hanna dengan santai sambil menatap langit gelap

"Lo dah tau  ? '' tanya Metta dengan pelan ia tak ingin pertanyaannya ini menyinggung Hanna, Metta tau kejadian tadi pagi membuat Hanna sangat malu.

"Eemm ''ucap Hanna dengan malas. Ia benar-benar malas dengan pertanyaan itu.

"Lu mata matain gua ?" tanya Hanna

"Gak lah"

"Terus kenapa lu tau ?"

"Muka lu kek orang gak punya pikiran  , apalagi kalo bukan masalah yang tadi pagi pasti udah kelar"

"Yaaa gak kelar juga sii, Orang nya bukan orang asing Met "

"Yang kita kenal ?"

"Ya musuh bebuyutan gua lah " ucap Hanna dengan kesal

"Masalah lu gak pernah berhenti sama tu orang " ujar Metta

"Dia sii yang gak mau berhenti nyari masalah sama gua, Walaupun udah tau akhirnya dia yang bakal kalah tetap aja kekeh ngelawan gua" ucap Hanna dengan helaan nafasnya

"Dia gak bakal berhenti sampai lu bilang IYA kedia " jawab Metta dengan pelan

"Emang itukan yang dari dia incer. Gua bilang IYA dan ikutin maunya dia, Emang tu orang pikir gua anjing yang harus ikut pemiliknya"

"Lu bukan anjing na" ucap Metta dan membuat Hanna menoleh

"Tapi lu kuyang hahahha " tawa Metta

"Taii kucing lu !!!!" teriak Hanna

JEDA

"Gua duluan han '' ucap Metta dengan menepuk belakang Hanna pelan. Hanna mengangguk pelan tanpa melihat Metta balik.

"Lo gak perlu ikut, biar gua urus sendiri '' ucap Hanna dengan cepat saat Metta menaiki motornya. Metta tidak memberikan respon apapun ia hanya diam memandang Hanna sebentar lalu menghidupkan motor dan pergi pulang.

Kini tinggal Hanna, ia berjalan menuju motor yang parkir tak jauh dari tempat ia mengobrol dengan Metta barusan. Hanna sudah berada dirumah lebih tepatnya berada dikamarnya yang bernuansa putih tersebut sambil memandangi foto wanita yang kini sedang tertawa lepas tersebut. lo bakal tau akibatnya batin Hanna.


HBTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang