23.

164 9 0
                                    

Adi melihat ke sebelah tempat tidurnya. Kosong, sepertinya yola sudah bangun.

Adi segera melangkahkan kakinya keluar kamar.

"biii" teriaknya.

Dengan terburu-buru bi minah segera menghampiri adi.

"iyaa tuan" ucap bi minah.

"bikinin saya kopi" ucap adi lalu mendudukan dirinya di kursi depan tv.

"baik tuan" ucap bi minah.

Adi menyalakan tv lalu menonton acara berita.
"pada kemana sih ko sepi" gumannya.

Bi minah datang dengan secangkir kopi di tangannya.

"kopinya tuan" ucap bi minah sambil menyimpan nya diatas meja.

Adi menganggukkan kepalanya.
"nyonya sama arin kemana bi?" tanya adi.

"tadi saya lihat nyonya sama non arin pergi tuan bawa koper" jawab bi minah.

Ucapan bi minah mampu mebuat adi menjadi panik, ia segera melenggang pergi menuju kamarnya.

Adi segera membuka lemari yola. Kosong, baju yola sudah tidak ada disana.

Tanpa pikir panjang adi segera menelpon yola, namun nomornya tidak bisa dihubungi.

Dengan perasaan was-was adi segera membuka lemari tempat surar-surat nya di simpan.

"sialan!" umpatnya.

Surat-surat berharganya sudah hilang, uang yang ada di lemari itu pun sudah tidak ada.

Adi merosot lemas, hartanya sudah hilang. Tiba-tiba saja pikirannya langsung tertuju kepada aglia.

Adi segera berlari menghampiri bi minah.

"bi aglia dimna" ucap adi.

"dulu non aglia bilang dia tinggal di apartemennya nak farel" jawab bi minah.

"bibi tau alamatnya?" tanya adi.

Bi minah menggelengkan kepalanya "saya tidak tahu tuan" ucap bi minah.

Adi mengacak rambutnya frustasi. Apakah ini adalah karma dari aglia karena ia sudah menyia-nyiakan darah dagingnya.

Adi melangkahkan kakinya menuju kamar aglia.

Clekkk

Aroma wangi khas aglia tercium di hidungnya, adi rindu aroma ini.

Ia mendudukan dirinya di kasur aglia. Lalu tangannya meraih foto aglia yang berada di atas nakas tempat tidur nya.

"liaaa" ucap adi sambil mengusap foto itu dengan lembut.

Tidak terasa cairan bening dari matanya lolos menetes membasahi foto itu.

"maafin papah li" ucap adi lalu memeluk foto itu.

***

Farel mendudukan dirinya di kursi dekat ranjang aglia.

"liaa bangun" ucap farel pelan.

Desi mengusap bahu farel dengan lembut.
"bunda tau lia pasti kuat" ucap desi menguatkan farel.

Clekkk

Pintu ruangan aglia terbuka menampakan sosok gadis dan seorang wanita paruh baya.

"relll" ucap sintaa.

Farel membalikan badannya lalu menatap sinta sambil tersenyum. Terlihat sekali kalo keadaan farel saat ini sangat hancur.

possessive boyfriend [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang