chapter O3

283 71 18
                                    











































°°°










Yoongi dan Seola memasuki butik, mata mereka langsung dihidangkan dengan berbagai macam design gaun pernikahan yang mewah dan elegan. Membuat mata Seola membinar seketika karenanya.

Bagaimana tidak, ini adalah salah satu butik ternama di kota Busan dan orang Busan mana yang tak kenal dengan seorang wanita yang kerap dipanggil Miss Cha itu.

Ya, Cha Minyoung ia adalah salah satu designer terkenal di negara itu, siapa yang tak kenal dirinya. Setiap design pakaian yang ia buat selalu menjadi titik fokus disana, bahkan menantu perdana mentri Korea pun membeli salah satu design gaun pernikahan miliknya dan dipakai diacara pernikahannya.

Tentunya dengan harga yang cukup fantastis, bukan?

Seorang pegawai yeoja menghampiri mereka bertiga, sesaat pintu kaca butik itu baru saja terbuka dengan sendirinya. Pegawai itu terlihat merundukkan kepalanya juga senyum diwajahnya tak pudar. Berbalut busana seragam butik yang rapih, berwarna putih dengan rompi bermotif berwarna biru dongker.

Pegawai itu memberi salam pada mereka bertiga dengan tatapan matanya melihat pada Yoongi dan Seola bergantian. Tak lupa ia pula menyapanya dengan amat sopan dan tentunya ramah.

"Selamat datang,"

"mari."

Pegawai itu mengarahkan Yoongi dan juga Seola menuju ke tempat duduk yang berada dibagian tengah butik itu. Sofa coklat yang berada tepat dihadapan cermin besar disalah satu dinding butik itu.

Pak Kang berdiri, terdiam tepat disamping Yoongi dengan tangan yang memegang tas.

"Tunggu disini sebentar," kata pegawai yeoja itu sebelum pergi.

Yoongi dan Seola duduk bersebelahan dengan beberapa jarak yang dibuat oleh Seola. Rasa canggung dan juga malu masih menyelimuti diri Seola, ia hanya merundukan pandanganya ke bawah. Sedangkan Yoongi, terduduk  tegap dengan pandangan yang melihat kearah cermin besar yang ada depan—memperhatikan dirinya dengan terheran-heran sambil sesekali mencuri pandang kearah Seola, memandang aneh kepadanya.

Seola menarik nafasnya perlahan dengan tangan yang ikut bergemetar, tapi berhasil distabilkan oleh tangan lainnya. Sedikit cairan saliva susah payah ia telan akibat kecanggungan yang tercipta saat itu. Namja ini mengetahui bahwa apa yang gadis disampingnya ini rasakan, karena gerak-gerik Seola sangat mudah ia tebak.

"Tenang saja, Aku tidak akan menyakitimu." Suara berat Yoongi tiba-tiba keluar ditengah kebisuan mereka. Yang membuat Seola menoleh seketika—mengedipkan matanya bertanda tak percaya. Yoongi melihatnya dari pantulan kaca yang berada dihadapannya itu, ia menyunggingkan senyum disisi pipi yang tak terlihat oleh yeoja itu.

Dengan cepat Seola memalingkan kembali pandangannya, "Nnn-ne."

Kedua bola mata Yoongi memutar malas kearah kanan atas dengan mengangkat sedikit sudut bibirnya lagi.

Tak lama datanglah seorang wanita berkulit putih yang memiliki tinggi kurang lebih 168 cm, terlihat memakai pakaian cukup rapih dan juga seperti model—karena sangat fashionable. Wajah Korea bercampur Australia menjadi view pertama yang Yoongi dan Seola lihat, lengkap dengan senyumnya yang lebar.

My Cold CEOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang