IV

10 1 0
                                    




Author POV

KRINGG...KRING...

"Woi sa kantin yuk" ajak Citra ke Raisa. "Ayok gw juga laper ini" mereka berdiri dan berjalan keluar kelas.

"Raisa!" panggil Abi dan berjalan menuju Raisa dan Citra yang sudah berdiri di depan pintu kelas.

"Kenapa?" tanya Raisa. "Gw boleh ikut gak ?" balas Abi yang sudah berada di samping Raisa.

"Boleh ayok" balas Raisa ramah.

Di kantin

.

.

.

.

.

.

**********

"Lo mau makan apa sa? biar gw yang pesenin." tawar Citra pada Raisa.

"Gw mau siomay mang adi sama es jeruk deh" jawabnya. "Kalau lo mau apaan bi?" tanyanya pada Abi

"Samain aja kayak Raisa" jawabnya yang diangguki oleh Citra dan meninggalkan mereka berdua untuk mencari tempat duduk.

"Sa disitu aja sa tuh kosong" ucap Abi saambil menunjuk tempat duduk yang kosong dipojokan kantin.

"Yaudah disitu aja" setuju Raisa, dan mereka berjalan ke arah meja itu.

5 menit kemudian

"Eh sa lo tau gak kalau ternyata yang mimpin tawuran di sekolah kita itu siapa?" ucap Citra

"Gak tau dan gak mau tau gw" balas Raisa dengan cuek, bukannya Raisa tidak kepo atau apa tetapi karena dia sudah tidak peduli dengan kasus tawuran yang sering terjadi selama 3 bulan terakhir ini. Karena ia sudah menduga pelakunya adalah orang yang ia sangat kenal didalam hidupnya.

"Ahhh lo ga asik ah memang si lo gak peduli karena lo pasti udh tau kan siapa orangnya" balas Citra dengan nada mengejek.

"Emang siapa si?"
Tanya Abi yang daritadi diem menyimak tiba-tiba membuka suara bukannya apa-apa hanya saja ia penasaran.

Bagaimana ia tidak penasaran semenjak Citra membahas topik itu raut wajah Raisa berubah. Entah ia sedih, kecewa, atau marah itu yang membuat Abi penasaran.

"Oiya ya lo kan anak baru jadi disekolah kita baru aja ada kasus tawuran lagi" jelas Citra yang mengingat bahwa Abi adalah anak baru disekolah mereka.

"Lagi?"tanya Abi bingung.

"Ahh iya selama 3 bulan terakhir ini sekolah kita sering banget tawuran, dan yang mimpin tawuran itu namanya Arka Bima Prasetya dia kelas XI-IPS 2 dia itu mantannya Raisa waktu kelas X. Mereka tuh dulu sepet dapet panggilan couple goals gitu deh" jelas Citra panjang lebar.

"Couple goals...?"ucap Abi di dalam hati

"Ahh sudahlah emang pada dasarnya tuh cowok udh bandel jadi gasalah lagi kalau dia yang mimpin tawuran ya gak sa? Tapi gw bingung aja kenapa Raisa si murid teladan mau pacaran sama Arka si badboy?"

Raisa pun hanya bisa tersenyum kecut.


Raisa POV

Arka Bima Prasetya

"Kenapa bisa ya...?"

Pertanyaan itu masih aja terngiang di pikiran gw...yap kenapa gw mau sama dia..?

Jawabannya cuman 1 yaitu sayang...

Gw udah terlanjur sayang sama dia dan gw gapeduli apa kata orang-orang tentang dia, karena mereka gatau Arka yang mereka lihat hanya kenakalannya dia.

Pada awalnya gwjuga tidak percaya pda kenyataan bahwa kita berpacaran tapi mungkin itu yang dinamakan takdir dan jujur gw masih sayang pada sosok lelaki itu.

"Udahlah cit gausah dibahas lagi hal yang tidak perlu diketahui anak baru ini toh gak penting juga,udh mau masuk ayok balik ke kelas" gw berdiri dan meninggalkan mereka yang bingung dengan perubahan sikap gw tiba-tiba menjadi jutek.

Gw hanya gak mau aja membahas tentang cowok itu , membuat kenangan itu terulang lagi di otak gw.

Dan sialnya gw melihat cowok itu berjalan ke arah gw.

"Shit" umpat gw saat dia semakin dekat dengan gw.

"Dia mau ke kantin bukan jalan nyamperin lo sa inget lo jangan geer. Pasang muka jutek." dengan rasa percaya diri gw berjalan melewati dia seperti tidak saling kenal.

Deg..
Deg..
Deg..

Anjirr ini jantung gw kenapa begini dah.
15 langkah
10 langkah
5 langkah

Dan...

Author POV

"Raisa..." panggil seorang cowok...yang tidak lain tidak bukan adalah...Arka.

Hai hai hai gimana gaess puasanya lancarrr??? Gak sadar ya bentar lagi bulan puasa selesai jangan lupa tetap jaga kesehatan kalian yaa. Dan jangan lupa juga Vote dan Comment

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 21, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Untold StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang