"Ternyata kau benar benar datang, Sei-kun."
Kuroko menatap tak percaya orang di depannya.
"Aku tidak pernah mengingkari perkataanku, Tetsuya."
"Akashi?! Oi, kau mengingatku, kan?."
Kali ini pemuda berkulit tan yang berbicara.
"Tentu saja, Daiki."
Dan dua orang lainnya hanya menatap dengan pandangan yang tidak bisa diartikan.
"Tak ada yang mengundangmu. Kenapa kau di sini?."
Kali ini Kagami yang berbicara.
"Aku menemui pacarku. Sekaligus ingin melihat permainan basket pacarku. Ya kan, Tetsuya?."
Merasa dirinya disebut, Kuroko melebarkan matanya. Ketiga orang lainnya menatap Kuroko seakan meminta penjelasan darinya.
"T-tidak! Kalian salah paham. Aku tidak berpacaran dengannya, sungguh!."
"He? Jahat sekali kau, Tetsuya."
"S-sei-kun sialan! Jangan menyebarkan berita hoax dong! Kau ini menyebalkan sekali sih!."
"Tak apa, sebentar lagi juga berita hoax itu akan menjadi kenyataan."
Akashi menyeringai.
"Ah, mou."
Kuroko menggembungkan pipinya.
"Aku pulang saja lah, kalian tidak ada yang mempercayaiku."
Pundaknya merosot. Kuroko sudah kehilangan semangatnya.
"Kurokocchi, aku percaya padamu kok! Jangan pergi ya!."
"Ya, aku juga percaya padamu, Kuroko."
Kuroko yang melihat Aomine tak berniat membela dirinya, kini berlari ke arah Kise dan Kagami, lalu memeluk mereka berdua.
"Huhuhu, kalian memang temanku yang terbaik. Ahomine-kun bukan temanku. Dia menyebalkan."
Aomine hanya bisa menganga tak percaya. Ia tidak bisa membela Kuroko, karna ia tau kalau Akashi sudah menginginkan sesuatu, ia pasti akan mendapatkannya, dengan cara apapun itu.
Akashi yang melihat Kuroko memeluk teman nya langsung mengeluarkan gunting andalannya. Dan mendekati mereka. Akashi berdiri di belakang Kuroko.
"Jauhkan diri kalian dari Tetsuya."
Sambil mengangkat guntingnya, Akashi menatap Kagami dan Kise secara bergantian. Membuat yang ditatap merasa ketakutan, dan akhirnya menjauh dari pelukan Kuroko.
"Waaa! dia seram sekali ssu!/Oi oi j-jangan bermain main dengan gunting!."
Kuroko kebingungan. Gunting?.
Sebelum Kuroko berpikir, pinggangnya sudah ditarik terlebih dahulu oleh si merah. Dan melingkarkan tangannya di pinggang si biru.
"Sei-kun-"
"Bahkan aku tidak pernah kau peluk seperti itu, Tetsuya."
Akashi memotong pembicaraan Kuroko dengan nada yang bisa dibilang dingin.
"Oi Akashi, sudahlah. Kau masih saja seperti dulu. Karna kau sudah di sini, bagaimana kalau kita bermain bersama saja?sudah lama aku tidak melihatmu bermain."
Kali ini Kuroko berterima kasih kepada Aomine karena sudah memecah suasana yang mulai menegang.
"Baiklah aku akan bermain, setelah melihat kalian bermain."
KAMU SEDANG MEMBACA
Tuan Penguntit | AkaKuro {SELESAI✓}
FanficStart From ; 19/05/20 Finish ; 13/08/20 // Rank #1 Seijuurou selama 2 bulan berturut turut. // Akashi Seijuurou, seorang CEO di Akashi Financial Group, salah satu perusahaan terbesar di Jepang. Perintahnya selalu mutlak dan tak ingin dibantah, membu...