16.00

1.7K 162 39
                                    

"Dia tidak akan pernah bisa pergi dariku"-JeonJungkook-

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Dia tidak akan pernah bisa pergi dariku"-JeonJungkook-

------------------

Setelah mendengar omelan dari para hyungnya, Jungkook memutuskan untuk pulang ke rumah. Sebab ia tidak sabar bertemu dengan sang istri. Takut-takut Jiyeong mengalami kontraksi ringan.

Untuk masalah Jinhee ia sudah menyelesaikan semuanya, awalnya Jinhee mengelak dan tidak terima. Tetapi tiba-tiba Lin Yanjun datang ke apartemen, dan mau tidak mau wanita Jang itu mengakui kesalahannya. Dan Jungkook tidak marah sama sekali, sebab ia tau bahwa Jinhee sedang kalut.

Pun saat ini Lin Yanjun memilih untuk tinggal sementara di apartemen Jinhee untuk menjaga wanita itu, karena mungkin saja persalinannya sama dengan Jiyeong.

Kalimat terakhir yang di ucapkan Jungkook pada Jinhee—"Jangan merasa bersalah, fokus saja pada persalinan mu. Hiduplah bahagia dengan Lin Yanjun, dan ikhlaskan semuanya Ji, aku memaafkanmu"

Seketika Jinhee menangis dan langsung memeluk erat Jungkook, "Maafkan aku Jung, maaf—hiks" Jungkook tersenyum tipis dengan lembut menepuk-nepuk punggung Jinhee pelan.

*

Jungkook melangkahkan kakinya ke dalam rumah, saat ini ia sangat ingin bertemu Jiyeong. Ingin memeluk dengan erat sang istri sekaligus anak kembarnya yang berada di perut Jiyeong.

"Ji?!" Panggil Jungkook.

Merasa Jiyeong tidak merespon, Jungkook pun bertanya kepada salah satu pelayan.

"Di mana istri ku?" Tanya Jungkook dengan suara tegasnya.

"Begini tuan, sejak sore tadi Nyonya tidak ada di rumah tuan" Saut Pelayan tersebut.

Kening Jungkook mengernyit heran, "Sejak sore! Kemana? Kenapa tidak ijin padaku sama sekali" Ucap Jungkook marah, bagaimana tidak Jiyeong itu tengah hamil besar, ia takut terjadi sesuatu.

"Saya tidak tau Tuan, Mungkin saat Nyonya pergi. Saya masih di dapur" Ucap pelayan itu takut-takut, sebab wajah Jungkook menunjukkan bahwa ia tengah marah.

"Bagaimana bisa kalian tidak tau! Aku mempekerjakan kalian bukan hanya untuk di dapur! Tetapi juga untuk menjaga Jiyeong!" Pekik Jungkook kesal, para pelayan berjejer dengan menundukkan kepala takut.

Jungkook mendengus marah; pun mengambil ponsel di saku celananya, dengan cepat menelpon Jiyeong. Tetapi hanya suara operator yang ia dapat.

"Dimana sebenarnya kau Ji, aish!" Jungkook masuk ke kamar, sembari terus mencoba menghubungi Jiyeong di telpon.

Tetapi matanya seketika membulat, ketika melihat lemari pakaian yang terbuka serta baju yang berhamburan keluar.

Dengan cepat ia memeriksa lemari, saat ini pikiran Jungkook sudah tidak karuan, apalagi melihat sebagian baju Jiyeong tidak ada, serta koper kecil yang berada diatas lemari sudah tidak ada di tempat.

Painful✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang