5. Peduli

83 15 0
                                    

Matahari sudah terbenam sejak tadi, Ghea dan Rangga sempat makan bersama di cafe itu. Walau harus sempat dipaksa dulu, karena Ghea menolak berkali kali.

"Sekarang pulangnya?", Tanya Rangga sambil berdiri dan mengambil kunci motornya.

"Gue pulang sen—", ucapan Ghea terpotong

"Ini udah jam setengah tujuh Ghea, cewe gak baik pulang sendiri jam segini"

Ghea hanya mengangguk tanda menurut.

"Orang tua lu dirumah?"

Mereka sudah sampai di depan rumah Ghea.

"Iya"

"Lo gak dimarahin jam segini baru pulang?"

Marah? Mana mungkin

"Nggak tenang aja", ujar Ghea sambil memberi senyuman tipis

"Yaudah, gue balik dulu ya"

Rangga menyalakan mesin motornya, lalu pergi meninggalkan rumah Ghea.

Ghea teringat kembali kejadian tadi sore. Saat ayah nya sendiri menampar nya.

Ghea membuka pintu rumahnya pelan, "Ghea pulang"

Bi Ira datang dengan muka cemas, "Kok non baru pulang? Non tadi kemana aja?"

Bukannya menjawab pertanyaan Bi Ira, Ghea melainkan bertanya soal kedua orang tuanya itu.

"Ayah sama Ibu dimana?"

"Ayah kamu pergi Ghe. Nggak lama setelah kamu lari keluar rumah", jelasnya

"Ibu?"

"Nyonya Rein lagi di kamarnya"

Reina Manda, itu adalah nama ibu kandung nya

Ghea langsung menuju kamar ibunya tersebut, mengetuknya terlebih dahulu.

"Bu? Ghea boleh masuk?"

Lagi dan lagi tidak aja jawaban dari dalam kamar.

Ghea perlahan membuka pintu kamar orang tuanya itu, terlihat wanita yang sedang duduk di kasur menghadap ke jendela kamar.

"Bu?", Ghea memegang pundak ibunya itu sembari duduk disampingnya

"Ibu kenapa pergi dua hari lalu?"

"Bukan urusan kamu", ketusnya

"Ibu gak peduli sama Ghea ya?"

Ibunya kembali diam, tidak menjawab.

"Kalau ibu butuh teman cerita, Ghea bisa kok bu. Ghea akan selalu dengerin"

Sama sekali tidak ada jawaban darinya.

Padahal, Ghea sangat mengharapkan ibunya itu bisa memberi perhatian lebih ke dirinya.

"Ibu sudah makan?"

"Keluar"

Ghea sontak kaget saat mendengar perintah ibunya itu.

"Ibu ken—"

"Keluar sekarang Ghea"

Ucapan Ghea dipotong oleh ibunya. Ghea menunduk, baru kali ini ibunya sendiri mengusir dirinya.

Ghea pergi menuju kamar lalu mengambil ponselnya.

Beberapa notifikasi masuk.

Rian Gieza
Lo jangan deket deket Rangga

Ghea menghela nafas berat. Sampai kapan laki laki ini posesif kepadanya?

Gheana Amanda
Siapa lo berani ngatur gue

Ghea & Ran Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang