11. Menghilang

47 7 9
                                    

"Sekarang lo mau pulang kerumah?"

Rangga dan Ghea sedang diperjalanan sekarang. Jam sudah menunjukan pukul setengah sembilan malam.

"Iya"

Akhirnya mereka menuju rumah Ghea.
Ghea harap, ayahnya sudah pergi dari rumahnya itu.

Sesampainya di rumah Ghea, ternyata mobil Ayahnya masih terparkir di halaman rumahnya.

Apa Ayahnya masih bersama perempuan itu?

"Makasih ya. Gue kayaknya ngerepotin lo mulu," Ujar Ghea sambil menuruni motor Rangga.

"Santai," Ujarnya.

"Ortu lo nyariin kayaknya. Udah lo buruan masuk"

"Ghea!"

Teriakan itu membuat Rangga dan Ghea kaget ditempat.

Ghea lanngsung membalikkan badannya ke sumber suara tersebut.

Andri sudah berdiri di depan pintu rumah Ghea sambil menatap Ghea tajam.

"Rangga mendingan lo buruan pergi," perintah Ghea.

"Emangnya kenapa?" Tanya Rangga polos.

"Ishh!" Ghea menghentakkan kakinya cemas.

"Sini kamu!" Andri langsung menarik lengan Ghea menjauh dari Rangga yang masih terdiam di motornya.

Andri menarik tangan Ghea menuju ke teras rumah.

"Kamu tuh ya! udah Ayah bilang jangan keluar masih aja nekat!" Andri mendorong tubuh Ghea ke lantai teras itu.

Rangga yang melihat itu pun tidak tega.

"Kamu itu anak gak berguna! Keras kepala! Ngelawan orang tua aja terus!"

"Kamu itu harusnya gak lahir! Kamu nyusahin aja tau gak?!"  Lanjut Ayahnya berteriak.

Ghea menangis histeris, sambil menutupi telinganya.

"Ghea!" Panggil Rangga sambil berlari kedalam halaman rumah Ghea.

"Siapa kamu hah?! Pacar anak gak tau diri ini? Iya?!"

"Masih kecil udah pacaran aja! Pantesan bego!" Hina Andri.

"Om cukup!" Teriak Rangga tak kuasa mendengar Ghea dihina dan dicaci maki seperti itu.

"Om gak liat dia ketakutan? Orang tua gak pantes lakuin ini ke anaknya sendiri," Bela Rangga.

"Kamu gak usah ikut campur urusan saya dan anak saya. Kamu lebih baik pergi dari rumah saya!" Teriak Andri mengusir Rangga.

"Kamu ikut Ayah sekarang!" Andri menarik tangan Ghea paksa menuju ke dalam rumah.

"Gak mau Ghea gak mau!" Teriak Ghea sambil mencoba melepaskan tangannya dari genggaman Ayahnya itu.

Pintu rumah Ghea ditutup dan dikunci. Rangga tidak sempat mengambil alih Ghea dari Ayahnya itu.

Rangga mencoba memukul mukul pintu rumah perempuan itu, namun nihil.

Rangga mengusap wajahnya kasar.

Ghea, lo kenapa gak cerita sama gue kalo keluarga lo kayak gini..

***

Rangga sudah selesai mandi dan berpakaian kemeja batik sekolah nya. Rangga meminjam batik itu dari Darrel.

Ya, Rangga tidak pulang kerumah kemarin malam. Ia memutuskan pergi dan menginap dirumah Darrel.

Rangga tidak menceritakan soal Ghea kemarin malam. Lebih baik ia merahasiakannya.

Ghea & Ran Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang