Cirt cirt.. Cirt cirt.. Para burung pagi ini sudah bersautan untuk menyambut hari. Begitupun aku, si maba yang lagi semangat-semangatnya karena akan merasakan rasanya menjadi anak kuliahan yang katanya masa-masa paling menyenangkan dalam fase kehidupan.
"Kyungsoo!!" drap drap drap, seorang maba yang lengkap dengan atribut ospek menghampiriku sambil sedikit berlari.
"Hei, jangan berlari! Nanti kamu jatuh! Sudah besar masih saja pecicilan" hardik Kyungsoo.
"Ehehe, habis aku merindukanmu baby cimol" dia mencuri cubitan dari pipiku
"Ish, kau membuat moodku jelek saja" aku merajuk
"Pagi-pagi sudah marah-marah. Nanti cepat tua loh. Hahaha" dia tertawa. Tak terasa sekarang kita sudah memasuki gerbang kampus.
"Hey kalian! Cepat kemari!" seorang lelaki yang menggunakan jas almamater meneriaki kami.
"Yak lambat sekali! Cepat lari!" titahnya lagi
"Maaf kak" ucapku sambil menundukkan kepala. Sedikit terkejut dan seram karena sepertinya dia galak sekali.
"Pinggusoo, oh ternyata kamu pinguin. Pantas saja lelet!" ucapnya sembari membaca tanda pengenal di dadaku.
"Tiger, cih apa apaan nama ini. Pasaran sekali" sekarang dia mengomentari tanda pengenal Chanyeol. Ya temanku sedari balita yang badannya seperti raksasa tapi kelakuannya masih seperti anak-anak.
Aku dan Chanyeol hanya diam. Tidak tau harus menjawab apa.
"Sekarang kalian saya hukum! Karena kalian lelet dan malah bercanda saat sudah memasuki gerbang kampus!" aku menganga. Bagaimana bisa kita dihukum karena bercanda. Ah tidak, kita tidak bercanda. Hanya Chanyeol saja yang tertawa.
"Hukuman kalian pagi ini adalah kalian harus menemukan ketua Senat kita. Dan memberikan ini kepadanya" dia memetik bunga liar yang ada di sekitaran kami.
"Dan ingat, pastikan dia menerimanya. Jika dia menolak, akan ada hukuman lain yang menanti kalian. Cepat laksanakan hukuman kalian!" kami berjalan gontai, belum masuk jauh ke dalam kampus. Kita sudah dapat hukuman, juga bagaimana bisa aku tau siapa ketua Senat yang dimaksud. Nama senior galak yang tadi saja aku tak tau!
"Yaak Chanyeol, ini gara-gara kau! Kau merusak hari pertamaku sebagai mahasiswa baru. Huh!" aku melampiaskan amarahku pada Chanyeol dan memukul-mukulnya
"Ish dasar saja dia yang tidak bisa melihat kita bahagia, dan yak apa ini. Kau sedang menggelitikku?" canda Chanyeol. Dasar giant!
Karena sekarang kita sedang melakukan rangkaian ospek, kita belum bisa mencari ketua Senat dan melaksanakan hukuman kita. Pada saat upacara pembukaan pun mereka tidak menyebutkan siapa ketua Senat nya. Sungguh hukuman yang berat.
🍬🍬🍬
Sekarang waktunya istirahat, aku dan Chanyeol kebetulan di kelas yang berbeda. Sepertinya dia tidak punya kenalan sama sekali di kelasnya, terbukti dengan dia yang sekarang berada di depan pintu kelasku.
"Soo, pstt Soo" panggilnya berbisik di depan pintu. Dasar bayi besar!
Aku pun berjalan keluar kelas dan menghampirinya, lalu kita bersama sama pergi ke kantin untuk makan siang.
Kondisi kantin saat ini sangat padat, maklum perut lapar setelah diisi beberapa materi. Pusing kepalaku melihatnya.
"Soo kamu cari tempat saja dulu, biar aku yang memesankan makananmu" titah Chanyeol. Aku pun mengedarkan pandangan mencari tempat yang masih bisa kita tempati untuk berdua.
Saat akan mencapai meja, tiba-tiba aku terdorong kedepan dengan sangat kencang. Aku tidak bisa menyeimbangkan diriku. Dan
Braaaaak!!
Badanku menghantam seseorang yang sedang membawa nampan berisi kuah soto! Seketika bagian depan tubuhku terasa melepuh dan lengket. Aku jatuh tersungkur dan berada di atas seseorang. APA? DIATAS SESEORANG?
"Hei hei cepat bangun, kau itu berat" ucap seseorang yang ternyata aku duduki. Bergegas ku berdiri dan meminta maaf dan kurasakan pandangan semua orang yang berada di kantin sedang tertuju padaku. Reflek aku melihat arah pandang mereka. Oh tidak! Bajuku tembus pandang!
Grep
Tiba-tiba aku ada yang menyampirkan jas almamaternya padaku, sehingga pakaianku yang tembus pandang ini setidaknya tertutupi.
"Pakai ini, dan kembalikan besok pagi!" ucapnya datar kemudian berlalu begitu saja. Dan aku belum mengucapkan terimakasih.
"Kyungsoo!! Astaga kamu kenapa basah kuyup begini!?" Chanyeol datang dengan khawatirnya menghampiri ku dan mengelap wajahku yang juga korban cipratan kuah soto tadi.
"Tadi sepertinya ada yang tidak sengaja mendorongku Yeol" rengekku.
"Yasudah ayo kita bersihkan dirimu dulu" Chanyeol menuntun dan mengawalku menuju toilet. Berapa kali sudah di bersihkan pun nodanya tidak mau hilang. Belum lagi bau menyengatnya. Ah ingin pulang saja rasanya. Sungguh menyebalkan.
"Soo, udah belum soo. Kaka senior udah mulai masuk kelas nih soo" tanya Chanyeol dari luar toilet.
"Bagaimana ini Chan nodanya tidak mau hilang. Huwaaa aku ingin menangis rasanya, tidak mungkin aku masuk kelas dalam keadaan seperti ini" karena kalut air mataku mulai menggenang di pelupuk mata.
Lalu Chanyeol sudah berada di hadapanku.
"Yaaak kenapa kamu masuk, hiks. Ini kan toilet wanita!! Hiks" hardikku yang sudah menangis.
"Habisnya kamu menangis. Sudah jangan menangis lagi, itu pakai jas almamater saja dulu. Kalau kau tidak berani bilang pada senior. Biar aku yang bilang" ucapnya dengan tegas sembari matanya jelalatan kesana kemari. Lalu aku sadar, bajuku tembus pandang dan jas almamater itu sedang kusampirkan di pinggir wastafel.
"Hiyaaaa!!! Byuntaaae!!! Jangaan lihat-lihaaaat!!" aku pun memukul Chanyeol yang tak berdosa itu.
#TBC
Part ini banyak momen Chansoo nya ya hehe. Tenang part Baeksoo akan segera tayang 🤗 selamat menikmati