"Sayang, aku mau makan mochi" ucap seorang lelaki kepada kekasihnya yang sedang sibuk dengan laptopnya.
"Sayaaang" merasa tidak di perhatikan, lelaki mungil itu menghampiri dan berlayut manja di lengan kekasihnya lalu menyenderkan kepalanya.
Si kekasih tersenyum dan mengelus kepala lelaki yang bersandar di bahunya.
"Sabar ya sayang, sedikit lagi. Setelah pekerjaanku selesai kita makan mochi sepuasnya"
"Benar ya sayang? Janji?" si mungil menyodorkan jari kelingkingnya
"Janji" jawab si kekasih sembari mengaitkan jari kelingkingnya lalu mengecup sekilas bibir si lelaki mungil.
Si lekaki mungil hanya bisa terkejut dan membulatkan mata karena mendapat 'serangan' mendadak. Membuat si kekasih terkekeh melihatnya.
🍑🍓🍑🍓🍑🍓🍑🍓🍑🍓🍑🍓🍑🍓🍑🍓
Dua jam kemudian mereka sudah berada di sebuah cafe yang menjual berbagai macam mochi.
"Sayang, aku mau mochi isi coklat, kacang, green tea dan juga isi stoberi. Masing-masing 2" ucap girang si lelaki mungil.
"Apakah itu tidak terlalu banyak?" si kekasih meragukan permintaan si lelaki mungil
"Tidak sayaang, aku sangat ingin memakan semua rasa itu" si lelaki mungil sedikit merajuk
"Baik, baik. Jangan manyun begitu dong sayang. Pesanlah semua yang kamu mau ya" ucap sang kekasih pada si lelaki mungil
"Ahaaa, terimakasih sayang" si lelaki mungil mengecup pipi si kekasih
Setelah memesan mochi, mereka duduk di salah satu meja di dekat jendela.
Ternyata si lelaki mungil memesan 3 buah mochi tambahan dan segelas kopi panas untuk sang kekasih dan juga segelas milkshake stoberi untuk dirinya sendiri.Si lelaki mungil makan dengan lahap, seolah - olah tidak pernah memakan mochi. Dan si kekasih hanya memandang si lelaki mungil sembari tersenyum. Sesekali membersihkan bibir si lelaki mungil dari serpihan bubuk mochi karena si lelaku mungil terlalu bersemangat memakan mochinya.
"Sayang, pelan pelan saja makannya. Aku tidak akan merebutnya" kekeh si kekasih
"Mowchi inwih enwyak sewkali" jawab lelaki mungil sambil mengunyah.
"Kamu lucu sekali, aku jadi semakin gemas dan ingin memakanmu" goda si kekasih sembari mencubit pipi si lelaki mungil.
"Aaaah, sudah habis. Mochi mochi ini sungguh enaaaak sayang" lelaki mungil menyenderkan badannya karena merasa kekenyangan.
"Iya aku tau, tapi sepertinya memakanmu lebih enak" lagi-lagi si kekasih menggoda si lelaki mungil
"Ih kamu, kok malah godain aku" lelaki mungil kembali merajuk dan memanyunkan bibirnya. Membuat si kekasih terus-terusan tersenyum.
"Sayang, coba lihat keluar jendela" si kekasih meminta lelaki mungil untuk melihat keluar jendela. Dimana dia melihat seorang kakek dan nenek sedang duduk di bangku taman depan yang berada di sebrang cafe. Si nenek menyandarkan kepalanya di bahu si kakek dan si kakek menggenggam tangan si nenek dengan erat.
"Woaa, mereka mesra sekali. Aku ingin seperti mereka" si lelaki mungil menatap penuh kekaguman kepada sepasang kakek nenek itu.
"Kita pasti akan seperti mereka sayang, kita akan menua bersama, hidup berbahagia selamanya. Sampai maut yang memisahkan kita. I love you Byun Kyung Soo" si kekasih menggenggam tangan si lelaki mungil dan mengusapnya penuh cinta sembari menatap dalam mata si lelaki mungil.
"I Love you too Byun Baek Hyun. Hey, tapi margaku masih Do" balas si lelaki mungil
"Aaah apakah ini kode kau ingin segera berganti marga menjadi Byun?" si kekasih memang senang menggoda di lelak mungil
"Cih, peka tapi tidak segera bertindak" jawab si lelaki mungil
"Baiklah, mari kita menikah bulan depan" si kekasih mengeluarkan sebuah kotak berisi confirm lal membukanya.
"Do Kyung Soo, maukah kau menikah denganku. Menjadi pendamping hidupku sampai tua dan sampai ajal menjemput?" si kekasih sudah berlutut di lantai masih menggenggam tangan si lelaki mungil dan memegang cincin.
Si lelaki mungil tidak bisa berkata apa-apa dia mulai mengeluarkan air mata dan menutup mulutnya karena terkejut.
"Hei sayang, kenapa menangis? Apa kau tidak mau segera mengganti margamu menjadi Byun?" tanya si kekasih sembari mengusap air mata di wajah si lelaki mungil.
"Bodoh, hiks. Mana mungkin aku tidak mau, hiks. Aku menantikan ini selama 3 tahun lamanya, hiks. Tapi kau sungguh tidak romantis. Melamarku di cafe mochi, hiks" si lelaki mungil menjawab sembari menangis lalu memeluk si kekasih.
"Baiklah, kemarikan jarimu. Dan maaf jika aku tidam romantis. Yang pasti aku sangat mencintai dan menyanyangimu sayangku" si kekasih memasangkan cincin di jari manis si lekaki mungil dan tak lupa mengecup keningnya.
Mereka pun berpelukan dan beberapa pengunjung cafe yang melihat mereka berdua memberikan tepuk tangan dan sorakan bahagia.
-END-Hanya gara-gara BaekSoo ku memberanikan membuat FF meskipun hanya short story 👀