Chap 9

1.2K 208 14
                                    

DISCLAIMER

Hypnosismic © KING RECORD
STORY © Hatarakimono


BusterBros & Readers


Happy reading
••••••••
••••••
••••
•••
••

[ Day 3 ]

Saburo menatap Ichiro dan Jiro yang sudah mengenakan pakaian rapih dan wangi, padahal waktu masih menunjukkan pukul 8 pagi. Terlalu pagi untuk berpergian tanpa rencana.

" Kalian mau kemana?"

" Kami akan pergi sebentar, aku ada keperlua di Shibuya, tapi mungkin siang sudah pulang," jawab Ichiro, tentu saja menggunakan bahasa Jepang, menyesuaikan keadaan.

" Aku mau ke Shinjuku, ada janji dengan teman lama," Tambah Jiro.

Saburo mengangguk mengerti, masih berdiri diambang Genkan, mengantar kepergian kedua saudara laki-lakinya.

" Ittekimasu."

" Itterasshai."

Blam

Pintu tertutup. Keadaan menjadi hening, hanya diisi bunyi gerakkan jarum jam. Saburo melirik benda tersebut sejenak. Masih ada waktu untuk bersiap-siap sebelum toko itu buka rupanya. Saburo membulatkan tekat, ia kembali menaiki tangga, menuju kamar kakak sepupunya yang tampaknya masih terlelap dalam mimpi indah. Benar saja, saat pintu kayu bergeser, yang ia lihat adalah [Name], perempuan itu masih bergerumbul dalam selimut. Saburo masih berada di ambang pintu, tak masuk ke dalam karena ia ingin langsung bersiap.

" Mbak!!"

" hm?" sahut orang dibalik selimut.

" Bangun!!"

[Name] menyibak selimutnya, menatap Saburo dengan wajah khas bangun tidur. " Dari tadi udah bangun kok,"

" Tapi ngapain bergemul di dalem selimut kayak gitu?"

" Kedinginan."

" Yah payah, oh iya, Mbak liat!" Saburo memperlihatkan layar ponselnya kepada [Name], namun [Name] harus memicingkan matanya untuk melihat apa yang tersaji di layar ponsel Saburo. Karena jarak mereka terbilang cukup jauh dan lagi [Name] tidak memakai kacamata, ia tak dapat melihat dengan jelas. " Gak keliatan."

Bukannya mendekat, Saburo mematikan ponselnya. " Gue mau ngajak ke caffe langganan Busterbros, katanya mereka jual parfait baru," serunya dengan muka bahagia yang terlihat kekanak-kanakan. [Name] melihatnya ikut senang, sebenarnya, adik sepupunya itu lebih manis dari parfait. Hari ini dia bisa-bisa diabetes dibuatnya.

" Yaudah gue mandi dulu, ehhhh makan nasi dulu, gue masak dulu deh, lele mau?"

" Gakkkkk, nanti kelamaan, kita makan disana aja, mereka jual sarapan juga kok."

" Saburo kayak bisul ih. Ngebet."

°°°°°

Kini mereka berdiri di sebuah kaffe bergaya minimalis, tidak terlalu besar memang, hanya saja caffe ini memiliki dua lantai, jendela kaca besar pada lantai satu menambah efek luas, sedangkan lantai dua terlihat lebih terbuka dengan tambahan balkon. Saburo membuka pintu dan langsung disambut oleh pelayan pria yang tampak ramah.

" Irasshaimase, ohh Saburo-kun. Hisashiburi."

Cat dinding dengan warna biru ke abuan pudar ditambah warna kayu asli di furniturenya membuat caffe tersebut terlihat estetik. Diam-diam [Name] menganguminya. Saburo mengajak kakaknya itu untuk naik ke lantai atas. Lalu pemuda berumur 15 tahun itu memilih bangku untuk 4 orang yang terletak paling pojok dekat jendela.

Sepupu : Japan Tour✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang