DISCLAIMER
Hypnosismic © KING RECORD
STORY © Hatarakimono
•
•
BusterBros & Readers
•
•
Happy reading
••••••••
••••••
••••
•••
••
•[Day 6]
Jiro menguap lebar, menggaruk perut atletis yang belum sempurna. Lantai dua terasa sepi, berarti kedua adiknya sedang berada di dalam kamar masing-masing ataupun menonton Tv di ruang tengah.
Menuruni tangga satu persatu dengan malas. Badannya terasa pegal-pegal. Antara karena kurang istirahat atau staminanya yang kini perlu di pertanyakan. Sepertinya setelah ini ia akan mulai olahraga rutin kembali.
“ Ohayouu…”
Ia memasuki ruang tengah, tak ada orang sama sekali di sana. Ia beranjak ke dapur, Ichiro ataupun [Name] juga tak ada di sana. Hanya lauk ditutupi plastik bening untuk sarapan. Jiro kembali keruang tengah, melihat jam dinding digital yang tersimpan di atas nakas. Ternyata sudah pukul 1 siang.
“ Udah siang ternyata,”
“ Eh belom sholat dzuhur,” serunya pada diri sendiri. Iapun merubah haluan. Memegang gagang pintu toilet, baru selangkah masuk, derap langkah kaki mengalihkan atensi pria itu. Seorang perempuan berlari kearahnya sambil menutup mulut.
“ Minggir!!” serunya.
" O.. oke"
Ia pun menarik kembali kakinya, menggeser badan dan mempersilahkan [Name] masuk lebih dulu. Perempuan itu masuk tergesa-gesa. Membanting pintu toilet tepat di depan wajah Jiro.
“ Kebelet berak kali dia."
" Buruan, gue belum sholat.”
“ Hueeekkkkk.”
Jiro mengerjit, mengetuk pintu kamar mandi. “ Salah makan dek? Abis makan kadal?”
“ Hueeekk,”
Jiro terdiam, menyandarkan tubuh pada tembok selagi menunggu sepupunya keluar. Beberapa menit kemudian suara muntah mereda, berganti dengan suara air kloset yang mengalir. Begitu pintu terbuka, [Name] tampil dengan tampilan acak-acakkan. Wajahnya pucat dan terdapat kantong mata yang menggelap.
“ Kenapa lu?” Tanya Jiro.
“ Masuk angin kayaknya,” jawabnya.
“ Beginilah anak oven yang dipindah ke kulkas.”
[Name] tak menanggapi, pusing yang menarik urat syaraf nya sampai ke perut membuat tubuhnya ngilu dan mual, mata yang terasa panas membuatnya ingin segera berbaring.
Jiro menempelkan punggung tangannya pada dahi sepupunya itu. Kedua kulit yang saling bersentuhan beberapa saat terasa dingin. [Name] menutup mata merasakan telapak tangan yang dingin menyentuh dahinya.
“ Gak panas kok, lu panas-dingin ya?” seru Jiro kulit sepupunya itu berkeringat.
“ Yaudah ke kamar sana. Gue sholat dulu, nanti buatin yang anget-anget.”
[Name] mengangguk patuh. “ Mie rebus ya.”
“ Mie rebus matamu. Masih aja nawar, gue selepet nih anak.”
°°°
Ichiro menghampiri Jiro, tampaknya iya sedang memasak ramuan andalan keluarga besar, tercium dari aromanya yang menyengat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sepupu : Japan Tour✓
أدب الهواةYamada bersaudara memperhatikan sepupunya yang beberapa hari ini mereka lihat ia terus memandang layar handphonenya sambil tersenyum aneh. Saat diintip ternyata foto-foto pemandangan Negara mereka berasal. Miris rasanya " Dek mau ke Jepang? "