Chap 12

1.2K 204 43
                                    

DISCLAIMER

Hypnosismic © KING RECORD
STORY © Hatarakimono


BusterBros & Readers


Happy reading
••••••••
••••••
••••
•••
••


Jiro melempar buah jeruk pada kedua adiknya. Semakin malam semakin dingin, untung saja penghangat ruangan di rumah ini masih berfungsi dengan baik. Namun tetap saja, lantai berbahan kayu masih menjadi penghantar dingin yang terbaik.

" Samui.." Jiro memakai kaus kaki karena ia baru selesai mandi, lalu beranjak membantu Ichiro menghangatkan makanan di dapur, mungkin ia akan membuat coklat panas juga. Sedangkan Saburo semenjak tadi sudah menyelinap di bawah Kotatsu sambil menunggu makan malam, begitu pula dengan [Name] yang membawa selimut kamarnya kemana-mana, wajahnya bahkan terlihat lebih putih dan kering dari biasanya.

Sebuah panggilan masuk tertera pada layar ponsel [Name]. Nama yang familiar tercetak disana. [Name] menggoyang tubuh Saburo, " Dek bunda dek."

Saburo tak bergeming, ia malah semakin merosot ke dalam Kotatsu hingga hanya kepalanya saja yang terlihat.

" Dek kamu ngapain?"

" Bunda." Saburo melambaikan tangan di depan muka, wanita di seberang sana mengerjit.

" Saburo kamu lemes banget kayaknya."

" Dingin bun, pengen bobok."

" Ada alasnya gak itu lantainya? Awas masuk angin. Kamu juga kak. Bibir kamu kering banget itu, kedinginan ya hahaha."

" Iya kedinginan ma. Kata abang aja nungguin salju turun."

Saburo menepuk karpet di bawahnya, " Ada karpet bulu bun."

" Udah makan?"

" Belum." [Name] beranjak dengan selimut yang tak ia lepas. Kamera depan ia rubah menjadi kamera belakang. " Abang-abang lagi masak nasi goreng."

Ichiro dan Jiro menengok.

" Masak apa bang?" tanya wanita disana. [Name] duduk di salah satu bangku agar lebih dekat namun tidak mengganggu ruang gerak kedua saudaranya.

" Yudofu bun." Jawab Ichiro, ia memakai sarung tangan untuk mengangkat panci panas yang berisi sop tahu dengan berbagai macam bahan di dalamnya. Jiro memberi alas pada meja untuk panci tersebut.

" Wih enaktuh, aduh ponakan bunda satu ini emang suami idaman, jangan lama-lama jomblo bang."

Tawa Ichiro pecah, " Ichiro masih 20 tahun bun, cewe mah banyak, dateng mulu malah. Tapi nyari yang setia dan perawan masih sulit."

Jiro membuat ekspreksi kaget melihat Ichiro, sedangkan [Name] tak terlalu mengubis candaan abangnya itu.

" Astaga nii-chan. Katanya suka janda, kok sekarang nyari yang perawan..?"

" Sejak kapan gue bilang gue suka janda?"

" Ada, di buku sepupu atau Hypnosismic Warrior gitu."

" Heiyo Jiro my stello. Malah promosi. Sttt."

" Udah-udah makan sana kalian, Saburo udah kelaperan tuh, mau bobo dia. Jaga kesehatan dan finansial ya. Assalamualaikum." Panggilan berakhir begitu wajah disana hilang.

Mata [Name] menyipit, " Aduh finansial ya, yaudah ma. Waalaikumsalam."

" Waalaikumsalam."

" Waalaikumsalam."

Sepupu : Japan Tour✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang