Chap 15

1K 186 26
                                    

DISCLAIMER

Hypnosismic © KING RECORD
STORY © Hatarakimono


BusterBros & Readers


Happy reading
••••••••
••••••
••••
•••
••

[Day 8]


" Mau kemana [Name]?" Tanya Rei Amayado kepada keponakannya.

[Name] menggulir gambar pada layar smartphone nya. Memperlihatkan gambar yang tercetak disana. " Osaka castle."

" Klasik," Komen Jiro, tapi [Name] tak terlalu memperdulikan, atau lebih tepatnya hanya menganggap angin lewat, tak mau mencari keributan di pagi yang cerah.

" Dikirain kamu mau ke markas Dotsuitare Honpo. Sasara dan Rosho lagi ada di sana." Goda Rei, menguji keteguhan pendirian ponakannya.

" pengen sih om."

Nahkan.

" Mau kesana?"

" Tapi kitakan tinggal 2 hari lagi di sini. Jadi sayang kalo ke tempat yang gak di rencan.... "

" Gak penting." Serobot Saburo sebelum [Name] menuntaskan perkataan nya.

" HAHAHAHAHAHA NAIS DEK. BANGGA GUA AMA LU." Jiro terbahak-bahak sambil menepuk kepala kedua adiknya.

Rei tak habis pikir sekaligus bangga dengan pertumbuhan anak-anaknya, yang entah dari siapa mulut kasarnya seperti itu. Dulu seumur mereka, Rei hanya berani berkata ' Jancuk.'

" Bukan aku yang ngomong loh om."

" Aku cuma menyuarakan isi hati mbak yang sengaja mbak saring."

" Dedek kalo ngomong tuh emang harus disaring. Anak siapa sih mulutnya ampas begini."

" Itu. Anak yang lagi nyupir."

" Daddy nya yang disalahin."

Jiro mencibir, " emang banyak salahnya."

" Ehem. Padahal Jiro mau ketemu Sasara-san tuh. Diakan nge-fans, tiap hari nonton stand up komedi nya sambil guling-guling."

" Fitnah lu."

" Ngaku!"

Jiro meraup muka adik sepupunya hingga kedua pipinya saling berhimpitan.

" Fit.nah lebih kejam dari pembunuh."

" Pembunuhan lebih kejam dari pertikaian," sahut [Name].

" Perserikatan lebih kejam dari pertikaian," sambung Saburo.

" Dingin banget." Ichiro memasuki mobil sambil menggesekan telapak tangannya yang sekarang terlihat sangat merah.

" Abang tangannya merah Banget. Gue bingung itu kenapa, harusnyakan pucet bukan merah."

" Darahnya ke tangan semua. Kayak kesemutan gituloh. Gue juga gak tau kenapa merah." Jawab Ichiro.

" Kayaknya dikit lagi turun salju," Lanjutnya.

Saburo membuka ponsel pintarnya, mencari ramalan cuaca disana.
" Udah awal Desember ya. Perkiraan cuaca, hari ini turun salju."

" Beneran dek?"

" Kayaknya, belum tentu juga," sela Ichiro.

Rei menghidupkan mesin mobil. Melaju dengan kecepatan sedang.
" Ya biasa udah turun salju,"

Sepupu : Japan Tour✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang