Chap 1

294 21 4
                                    

Di depan pintu gerbang kediaman besar keluarga Kwon, sudah banyak sekali para pria yang tampak sedang menunggu sesuatu. Ada pria yang masih muda dan juga ada yang sudah lanjut usia.

Salah satu pria tua diantara mereka mulai menggerutu karna merasa telah menunggu terlalu lama.

"Ah, ada apa ini sebenarnya? Aku sudah menunggu selama tiga jam. Tapi, dia belum juga datang" Gerutunya.

"Biasanya dia tidak pernah terlambat lebih dari dua jam" Ucap pria muda membalas gerutuan pria tua di depannya.

Tak lama kemudian, tiga pengawal dari keluarga Kwon datang. Dua diantaranya membawa sebuah keranjang yang berisikan beberapa hasil karya Kwon Yoona.

"Letakkan di depan pintu" Ucap salah satu pengawal keluarga Kwon.

"Baik!" Ucap kedua pengawal keluarga Kwon yang sedang membawa keranjang yang berisikan beberapa hasil karya Kwon Yoona itu.

"Ah! Itu dia! Ayo kita ambil!" Ucap pria tua tadi.

Seketika para pria itu mulai memperebutkan barang barang yang merupakan hasil karya dari Kwon Yoona itu.

"Hore! Aku mendapatkan tulisan kaligrafi yang ditulis oleh Kwon Yoona!" Teriak pria tua itu senang seraya mengangkat tulisan kaligrafi itu di udara.

"Berikan itu padaku!" Ucap pria tua yang lain seraya merebut cepat tulisan kaligrafi itu dari tangan pria tua tadi.

"Hei! Kembalikan itu! Aku yang mendapatkannya!" Teriak pria tua tadi seraya mencoba mengejar pria tua yang mengambil tulisan kaligrafinya dan diikuti para pria yang lainnya karna, mereka juga sangat menginginkan tulisan kaligrafi itu.

Sementara itu di dalam kediaman keluarga Kwon, seorang wanita tampak sedang mengambil sebuah kuas miliknya yang digantungkan di dekatnya.

Ia mengarahkan ujung kuas itu di suatu tinta hitam yang diletakkannya di meja di sebelahnya.

Tak lama dari itu, tangannya terangkat untuk memulai aksinya. Yaitu, mengolesi beberapa daging bebek panggang dengan kecap yang telah ia olesi menggunakan kuas tadi.

Tangannya dengan lihai bergerak mengolesi daging bebek panggang di depannya.

"Bukankah daging ini tidak perlu di olesi kecap terlalu banyak?" Tanya pria yang menjabat sebagai asisten keluarga Kwon yang sedang memegang ujung besi pemanggang itu.

"Tuan, di depan sudah banyak orang yang menginginkan lukisanmu. Tapi, kenapa kau tak memperdulikan mereka?" Tanyanya.

"Aku sedang tak ingin melukis. Berikan saja mereka bebek panggang" Ucap wanita itu yang tak lain dan tak bukan adalah Kwon Yoona sambil mengolesi daging bebek panggang di depannya.

"Ah, baik tuan!" Ucap pria itu lalu pergi ke depan untuk memberi tahukan perintah Yoona.

Dan pada saat yang bersamaan, seorang wanita lain datang dan memasuki kediaman besar keluarga Kwon.

"Tuan Hyoyeon" Sapa asisten keluarga Kwon ramah.

Hyoyeon hanya membalasnya dengan anggukkan dan senyuman.

"Ah, saudara Kwon!" Sapa Hyoyeon.

"Ah, tuan Hyo!" Sapa Yoona balik.

"Tolong aku, Saudara Kwon" Ucap Hyoyeon pada Yoona seraya mengatupkan kedua tangannya di depan Yoona.

"Aku tau. Uangmu pasti habis lagi kan?" Tebak Yoona.

"Ah, kau sangat pengertian. Hahaha" Ucap Hyoyeon diakhiri dengan kekehan.

"Tentu saja. Diantara keempat sarjana jenius, semuanya tau jika kau suka berjudi. Dan 'Jika tanpa uang, hidup akan menderita' itu adalah motto hidupmu bukan?" Ucap Yoona sambil menebaknya.

Flirting Scholar (YoonHyun GxG)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang