Hinata menyimpan kertas belanjaan mereka ke atas meja, mengeluarkan bahan-bahan makanan yang telah dia beli, dan mengerutkan kening dengan bingung.
Jangan bilang Papa berurusan sama benda-benda ga jelas ini setiap hari! Pekik Hinata dalam hati.
Akan tetapi, walaupun memikirkan itu dalam benaknya, karena Sasuke telah secara khusus menginginkan makanan yang berisi tomat, Hinata akhirnya mengambil piring, pisau, dan talenan kayu dari lemari kabinet dari kayu putih yang menempel di tembok, kemudian membawanya ke meja. Lalu memandanginya.
Ya. Hanya memandanginya.
Kenyataannya, Hinata sama sekali tidak tahu apa yang harus dia lakukan dengan benda-benda ini!
Dengan putus asa, Hinata menarik kursi yang ada di ujung meja makan di dalam dapur dan mulai duduk, kepalanya disimpan dengan lesu ke kedua tangannya yang disilangkan di atas meja.
Meja makan mereka kecil, hanya ada tiga kursi yang mengelilingi meja kaca kecil yang diberi aksen dengan kayu dan dilapisi kain bercorak bunga. Dulu, saat Mamanya, Karin, masih hidup, meja ini selalu dipenuhi berbagai jenis makanan. Setelah Mamanya meninggal, mejanya juga masih ramai dengan masakan Sasuke, tapi rasanya berbeda karena tidak ada aura keceriaan yang dipancarkan oleh Karin lagi. Akhirnya, nafsu makan mereka berdua sama-sama meluncur turun, dan setelahnya, Sasuke hanya memasak makanan-makanan ringan yang sederhana. Itu mungkin menjelaskan mengapa ada begitu banyak persediaan daging berwarna biru di kulkas.
Walaupun Karin memasak banyak makanan, Sasuke dan Hinata sebenarnya punya selera yang sama besarnya pada sukiyaki[1] dan kanikamaboko[2], jadi Karin paling sering membuat itu untuk mereka. Karena sering melihat Mamanya memasak, bahkan hingga hari ini, Hinata masih mengingat apa yang digunakan untuk membuatnya. Kurangnya hanya satu, sukiyaki dan kanikamaboko pada dasarnya tidak menggunakan tomat!
[1] Sukiyaki adalah semacam sup, terbuat dari konnyaku, tahu, jamur shiikake, naganegi, daging sapi, buncis, dan bawang bombay yang dipotong-potong, lalu diisi saus. Kadang, ada beberapa orang yang menyukai telur di dalamnya.
[2] Kanikamaboko itu sejenis olahan makanan daging, bentuknya mirip capit kepiting, tapi bukan dari kepiting, melainkan dibentuk sendiri dari kamaboko (daging ikan yang diblender).
Akan tetapi, berada dalam keputusasaan karena tidak bisa memasak, Hinata akhirnya bangkit, dan menyemangati dirinya sendiri, "Ngga apa! Ayo eksperimen!"
Setelahnya, dia mulai bekerja, mengambil celemek dari gantungan, mengeluarkan alat memasak, dan memulai eksperimennya.
***
Sasuke berusaha memejamkan mata, tapi dia pada dasarnya tidak mau tidur. Hinata pergi beberapa waktu yang lalu—yang seolah terasa seperti sepuluh jam yang lalu—ke dapur, untuk memasakkan mereka makan siang. Sejujurnya, Sasuke sudah merasa baik dan bugar, dan untuk memasak saja, dia bisa melakukannya. Akan tetapi, Hinata sudah membuat pantangan keras bahwa Sasuke tidak boleh berada 1 inci pun di dapur.
Jadi, di sinilah dia, terbaring dengan khawatir. Walaupun begitu, Sasuke hanya bisa berdoa semoga Hinata tidak menguliti jarinya sendiri atau membakar rambutnya yang menjuntai saat menyalakan kompor. Jika Tuan Putri ini terluka, grup pasti akan membunuhnya!
"Tapi ya, sudahlah ...." ucap Sasuke, lalu memejamkan matanya. Akan tetapi, baru sedetik kemudian, dia mendengar suara "grompyang" yang pastinya merupakan manifestasi dari piring pecah. Matanya terbuka dengan sama cepatnya dengan kakinya yang berdiri. Dia buru-buru melangkah ke dapur. Saat langkahnya mencapai tempat itu, Sasuke bisa melihat Hinata tengah duduk berjongkok di bawah kursi. Di hadapannya ada satu piring putih yang pecah. Gadis itu mengulurkan tangannya dan dengan pelan menumpuk pecahannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Shot For The Forgetful Guardian {END}
Fanfiction|FANFICTION STORY| Judul : Shot for The Forgetful Guardian Judul Alternatif: Shot Genre : Action, Drama, Friendship, Slice of Life Aired : May, 2019 Republish : May, 2020 Length : Prolog + 19 chapters + Epilog Status : Completed •Spoiler• Shot for h...