Tsutako mencoba meraih tangannya sambil berteriak "G-GIYUU!!" Giyuu mencoba memegang tangan kakaknya supaya bisa naik dari lubang itu.
Tetapi usahanya gagal dan terjun ke lubang yang sepertinya tidak berujung. Ia teriak kencang memanggil kakaknya. Disaat ia mengedipkan matanya, lubang itu seketika berubah menjadi sungai yang dalam.
"Aku...berada didalam sungai?" herannya sambil mencoba naik ke permukaan.
Disaat ia naik, ia melihat teman masa kecilnya berserta gurunya. Sabito dan Urokodaki sensei.
"Tuh kan, ia bisa naik kok" jawab Urokodaki sensei yang sepertinya beragrumen dengan Sabito.
"Iya tetapi ia nyaris mati tau!" sahut Sabito tidak mau kalah.
Giyuu pun menghampiri mereka dengan sekujur badannya yang basah.
"Oi! Kau tidak apa?" tanya Sabito cemas.
Giyuu hanya terdiam melihat sahabat masa kecilnya yang masih hidup didepannya.
"sa-sabito.."
Sabito langsung menarik Giyuu kerumah Urokodaki sensei.
"Kamu pasti lapar kan? Tadi Makomo membuat oden! Ayo kita makan bersama!"
Saat sudah berada didepan rumah Urokodaki sensei. Sabito membuka pintunya dengan lebar.
Saat pintu dibuka beratusan kupu-kupu keluar dari pintu tersebut. Kupu-kupu itu menghalangi pengelihatan Giyuu.
Disaat kupu-kupu itu sudah pergi. Rumah, Sabito, dan yang lainnya hilang. Ia pun kembali menjadi dewasa.
Yang ia lihat sekarang adalah taman yang dipenuhi bunga wisteria bersama wanita bertumbuh mungil yang memakai jepitan kupu-kupu.
"kochou."
begitu Giyuu menyebut namanya. Shinobu menoleh kearahnya sambil tersenyum hangat.
"ara, Tomioka san..ternyata kau disini"
Giyuu berlari memeluk Shinobu dengan erat. Shinobu yang cukup terkejut hanya tersenyum sambil memeluk balik.
"Ada apa, Tomioka san?"
"T-tsutako nee..d-dan..sabito.."
"Jadi kau sudah menemui mereka ya."
Shinobu melemparkan pertanyaan "Tomioka san, mengapa kau meminumnya? kau tahu kan kau akan mati jika minum sebotol itu sekaligus?"
Giyuu membalas dengan singkat
"karena aku ingin menemuimu lagi."
Shinobu terkejut dengan ucapannya
"hmm~ucapanmu seperti kau menyukaiku saja.""karena aku menyukaimu, Kochou. Kau adalah orang yang berharga untukku." balas Giyuu
Shinobu tersenyum senang
"begitu...aku juga...sepertinya memiliki perasaan yang sama denganmu. Terima kasih untuk kembali kepadaku, Tomioka san."
-end
KAMU SEDANG MEMBACA
love medicine [giyuu x shinobu]
Fanfiction"apakah dengan obat ini, aku bisa menemuimu?"