Honestly is Better (1)

20 2 0
                                    

"Eh? Tumben kesini, Gale?" Tanya pak Danu yang terkejut melihat kehadiran anaknya. Galechka duduk berhadapan dengan ayahnya.

"Kenapa papa bisa nikah sama mamanya Ketran?" Raut wajah pak Danu sedikit berubah, matanya melirik sebentar ke arah kamar miliknya.

Pak Danu menarik Galechka sampai ke lantai atas, duduk di balkon kamar milik anaknya.

"Ketran jujur sama kamu?"

"Iya."

"Papa terpaksa menikahi Santi." Jawaban pak Danu membuat Galechka berdecih, "Papa itu masih punya istri! Gimana kalo mama tau? Papa gak pernah mikir."

Pak Danu menenangkan anaknya, "Ini semua demi kamu, Gale. Dari awal Ketran tau kalo kamu yang ngehamilin perempuan itu, papa takut Ketran menyebarkan berita itu ke penjuru sekolah secara dia dendam sama papa karena... papa dulu ngehamilin Santi."

"Jadi... Ketran anak kandung papa?" Mata cowok itu tampak memerah. Pak Danu mengangguk membenarkan.

"Papa janji bakal tanggung jawab asalkan dia mau berbohong bahwa dialah yang menghamili Kanita. Ketran mau, dan semua udah clear."

"Tapi kenapa saat papa tau aku menghamili Kanita, papa gak nyuruh aku untuk tanggung jawab?"

"Gale, satu hal saja yang kamu perbuat bisa berdampak buruk bagi keluarga kita, reputasi papa dan sekolah ini."

"Seharusnya papa marahin Gale, papa pukul Gale, jangan papa selesaikan secara sepihak. Gale bukan anak kecil lagi, pa. Gale tau Gale salah waktu itu, Gale ingin tanggung jawab tapi Gale masih SMA! Gale takut gak tamat dan gak bisa mencapai cita-cita Gale!"

"GALE! Apa kamu mau kakek kamu tau ini semua? Mama kamu juga? Mau ha?"

Galechka tersentak kaget, wajahnya berubah murung, "Gale gak mau..."

"Kamu harus fokus karena kamu udah kelas tiga SMA, setelah lulus nanti kamu boleh menikahi Kanita dan kalian bisa tinggal di Korea, masalah cita-cita kamu, papa bisa mewujudkannya."

Galechka terdiam, belum pernah ia terpikir untuk menikah diusia muda. Tetapi dia harus tetap bertanggung jawab, tidak peduli resikonya nanti.

"Iya, Gale mau tanggung jawab. Gale akan jujur sama Kanita nanti dan janji bakal nikahin dia setelah Gale lulus." Galechka beranjak keluar kamar. Air matanya perlahan turun seiring menuruni anak tangga. Ia harus ke kostan Kanita sekarang.

Di atas motor ia kembali menangis. Rasanya air matanya tidak berhenti-berhenti untuk turun. Sedangkan ia saja menangis karena begitu menyesal. Bagaimana Kanita? Apakah ia pernah berpikir untuk bunuh diri? Atau menggugurkan kandungannya? Tampaknya mustahil karena ia malah memilih membesarkan anaknya sendirian.

"Maafin gue Kanita." Isaknya.

"Maafin gue, gue salah. Maafin gue."

"Gue brengsek, maafin gue."

Hanya kata maaf yang mampu ia ucapkan. Cowok itu benar-benar menyesal sekali.

Ia segera turun tatkala sampai di depan kostan milik Kanita. Cowok itu mengetuk pintu dengan begitu kencang.

"Iya, tunggu sebentar." Sahut Kanita dari dalam, cewek itu terkejut melihat Galechka yang berdiri dihadapannya dalam keadaan menangis.

Tanpa pikir panjang Galechka langsung memeluk Kanita, ia menangis sambil terisak. Kanita tentu terkejut, lalu membawa Galechka masuk ke dalam rumah.

"Kanita... maafin gue.. gue salah, gue janji bakal nikahin lo setelah lulus nanti."

Mata Kanita memerah, baru sekarang Galechka menemuinya setelah sekian lama? Tetapi, apa boleh buat, hati cewek itu teriris melihat Galechka menangis.

Hello You (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang