Insiden

12 3 1
                                    


Leya, kayaknya gue gak bisa buat lupain lo, menyukai lo adalah hal yang paling gue senangi di dunia ini.
~~~

"Terus kemana lagi?" Ujar Galechka jengah. Ketran tak menanggapi, ia mengusap wajahnya dengan gusar.

"Apa mungkin dia ke rumah orang tuanya?"

Galechka menggeleng lemah, "Dia butuh waktu sendiri, gak mungkin dia ke rumah orang tuanya.

Cowok bermata sipit itu memperhatikan jamnya, jarum jam menunjukkan angka sembilan pagi, itu artinya sudah dua jam mereka mencari Leya.

"Yaudah, keliling aja dulu, siapa tau ketemu Leya di jalan." Ketran mengangguk, kemudian mereka masuk ke dalam mobil dan meninggalkan pemakaman.

~~~

Aku ingin jalan-jalan ke tempat yang sering aku kunjungi bersama Werang. Aku mengayuh sepeda di jalur khusus pesepeda, melihat-lihat lalu lalang kendaraan yang cukup ramai. Hingga tibalah aku di depan SMAku dulu, lagi-lagi aku teringat kenangan itu.

"Kita pulangnya naik apa?" Tanyaku pada Werang, cowok itu tampak berpikir sebentar sebelum akhirnya bersuara, "Kalo naik angkot lo mau?"

Aku mengangguk antusias, beruntung, saat naik angkot di dalamnya tidak begitu banyak orang.

Setelah turun dari angkot, kami memutuskan untuk tak pulang dan memilih singgah di toko buku. Aku sebenarnya benci tempat ini karena tidak ada yang menarik sedikitpun. Tetapi karena aku bersama Werang disini aku menarik ucapanku tadi.

Werang tampak serius mencari-cari buku yang ia inginkan. Melihatnya aku sedikit terkikik, "Kenapa?" Tanyanya.

"Kamu lucu kalo lagi serius."

Dia tak menjawab, setelah menemukan buku yang ia cari, raut wajahnya berubah. "Alhamdulillah, ketemu."

"Buku apa itu?"

"Kisah Narcissus yang Mengagumi Dirinya Sendiri."

"Gak seru ah, namanya aja kayak dewa di mitologi Yunani."

Werang mendorong pelan bahuku, "Belum juga dibaca. Mau tau nggak inti ceritanya apa?"

Aku mengangguk kecil.

"Ada seorang peri yang cantik dan ramah dia bernama Echo. Suatu hari peri Echo diminta untuk berjaga-jaga di depan pintu masuk hutan oleh teman perinya karena temannya ini sedang berselingkuh dengan Zeus, raja para dewa."

Aku memandangi wajahnya yang kala itu bercerita dengan sangat serius, hingga tak sadar senyuman terbit di bibirku.

"Lalu Hera, istri Zeus datang. Echo pun mengulur-ngulur waktu dengan mengajak Hera berbincang-bincang. Saat Zeus melarikan diri Hera mengetahui keberadaan suaminya dan mengutuk Echo sehingga dia hanya bisa mengulangi perkataan orang lain saja karena dia terlalu banyak berbicara. Terus ada seorang pemburu tampan bernama Narcissus, dia begitu tampan sehingga banyak peri-peri lain yang jatuh cinta padanya termasuk Echo. Tetapi dia selalu menolak cinta wanita-wanita itu. Lalu Echo berdoa kepada dewi Nemessis agar mengutuk Narcissus. Suatu ketika Echo melihat Narcissus sedang berada di pinggir kolam dan ia bersembunyi di sebalik semak—lo dengerin gue gak sih?"

Hello You (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang