Bertemu Werang

23 3 0
                                    

Galechka turun dari mobilnya setelah ia memarkirkannya di halaman parkir rumah sakit. Saat hendak menutup pintu ponselnya berbunyi, buru-buru ia mengambil itu dan mengangkatnya.

"Eodiga?!"

Galechka sedikit menarik ponsel dari telinga. "Gale nyari Leya, pa."

"Babo, tapi kenapa kamu harus bolos?"

"Mian, appa."

"Dimana kamu sekarang?"

"Gale di Jakarta, Leya kabur kesini."

"Apa dia udah ketemu?"

"Udah, pa. Tapi.."

"Tapi apa?"

"Leya kecelakaan dan sekarang lagi di RS JMC, papa tolong telpon orang tua Leya ya, pa."

"Serius? Apakah parah? Kalo gitu papa nyusul kesana setelah jam sekolah berakhir."

"Iya, pa. Gale matiin dulu, ya."

"Gale, tunggu. Ketran sama kamu?"

Galechka mengangguk, "Ne."

~~~

Author's POV.

Setelah mematikan sambungan telepon cowok itu bergegas masuk ke dalam rumah sakit.

"Mbak, hari ini apa ada nama pasien atas nama Leyana Adista Azea?"

"Tunggu sebentar, mas."

Sembari menunggu, cowok itu menatap ke sekeliling, sangat asing rasanya berada disini.

"Pasien atas nama Leyana Adista Azea sekarang berada di ruang ICU."

"Ruang ICU dimana, mbak?"

"Mas lurus aja kesana."

Setelah menunjukkan arah ruang ICU ke Galechka, cowok itu bergegas dengan berlari hingga sampai di depan ruang ICU.

Disana ia melihat Ketran sedang terduduk lesu, lalu cowok itu mendekat, sambil ngos-ngosan, ia mengajukan pertanyaan ke Ketran.

"Gimana keadaan Leya?"

Cowok itu melirik Galechka sebentar, "Dia koma, kata dokter karena kepalanya terbentur dan kehilangan banyak darah."

Lutut Galechka rasanya lemas sekali, cowok itu mendudukkan dirinya di sebelah Ketran.

Selang beberapa menit seorang perawat keluar dari dalam ruang ICU. Ia mendekat ke arah mereka berdua.

"Apakah disini ada yang golongan darahnya B atau O positif? Soalnya persedian disini habis."

Ketran mengangkat tangannya, "Saya O positif, sus."

"Kalau begitu ikut saya, mas." Setelah Ketran dan suster itu pergi rasanya hati Galechka sakit sekali. Rasanya ia selalu berada di belakang Ketran, sekalipun di depan pasti ujung-ujungnya akan tertinggal.

"Galechka.." Galechka menengadahkan wajahnya, orang tua Leya sudah datang. Mamanya menangis dan duduk di samping Galechka.

"Gimana keadaan anak saya?"

"Dia koma, tante. Kepalanya terbentur dan Leya juga kehilangan banyak darah."

Hello You (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang