5

812 88 0
                                    

Jihoon pov

Pagi ini aku terbangun lebih dulu daripada Joshua hyung, tidak seperti biasanya. Aku memutuskan untuk mandi terlebih dahulu lalu membereskan beberapa barang yang kemarin aku bawa.
"Jihoon?" Joshua hyung terbangun dari tidurnya.

"Ne, hyung?" Tanyaku.

"Kau bangun lebih awal? Mau kemana?" Tanya Joshua hyung.

"Aku sepertinya harus pulang lebih dulu. Aku lupa harus ke suatu tempat hari ini," Jawabku. Itu bohong besar. Aku tidak pergi kemanapun hari ini.

"Kau ada janji?" Tanya Joshua hyung.

"Ani. Aku memang berencana untuk pergi kesana hari ini," Jawabku.

"Oh... Baiklah. Kau hati-hati ne," Ucapnya.

"Ne. Kalau begitu aku duluan hyung, pai pai!" Aku pun keluar dari kamar Joshua hyung.

Saat di lantai dasar aku melihat ke arah meja makan yang memang berada tak jauh dari tangga.
"Jihoon kau akan pulang sekarang?" Tanya ibu Joshua hyung.

"Ne, ahjumma. Aku harus pergi ke suatu tempat hari ini," Jawabku.

"Sarapan lah dulu. Ahjumma sudah masak banyak untuk kalian," Ucap Ibu Joshua hyung.

"Aku sedang buru-buru ahjumma. Aku duluan ne, annyeonghaseyo." Aku pun keluar dari rumah Joshua hyung.

"Jihoon!" Belum sempat aku membuka gerbang rumah Joshua hyung, mendengar seseorang memanggilku.

"Eoh? Seungcheol hyung, wae?" Tanyaku saat dia sudah didepanku.

"Kau akan kemana? Tidak biasanya kau memiliki janji, terlebih pergi kesuatu tempat. Kau bohong?" Tanya Seungcheol hyung.

"Ani, hyung. Aku memang berencana ke suatu tempat hari ini. Aku sudah lama tidak kesana," Jawabku.

"Jangan bohong Hoon. Aku tau kau tidak mungkin membuat janji atau pergi ke suatu tempat saat kita sedang berkumpul seperti ini. Jangan berbohong padaku Hoon," Ucap Seungcheol hyung.

"Kau tidak tau aku Seungcheol hyung. Jangan berlaga seolah kau tau semuanya tentangku," Ucapku.

"Jihoon!" Aku meninggalkan Seungcheol hyung yang masih berdiri disana. Jujur aku sangat ingin tau apa yang akan dia katakan setelahnya. Namun, aku melihat Jeonghan hyung yang berdiri diambang pintu. Ku rasa dia akan memanggil Seungcheol hyung untuk ikut sarapan.

Aku tidak menyalahkan siapapun disini. Termasuk Jeonghan hyung yang datang ke pertemanan kita. Aku justru sangat menyukainya terlebih sifatnya yang begitu lemah lembut. Aku juga tidak menyalahkan Seungcheol hyung yang berubah padaku karena perasaannya terhadap Jeonghan hyung. Aku mengerti Seungcheol hyung tidak menyukaiku. Bagaimana mungkin? Dengan sifatku yang selalu cuek dan irit dalam berbicara, mungkin akan membuatnya kesal?

Tbc...

Vote comment ya untuk cerita ini
🙏🏻💎

Hug - JIHAN (Yoon Jeonghan & Hong Jisoo)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang