SELESAI-

10 1 0
                                    

Menantikan datangnya Ellen, Vio merebahkan badannya di kasur sembari menatap plafon kamarnya.

Ia begitu kecewa pada Ellen, selama ini Ellen tak pernah bersikap begitu padanya.
Apalagi Mami dan Papahnya tau, pasti mereka juga sangat kecewa pada Ellen.
Tapi Vio sayang sekali pada Ellen, ia tak mau mereka mencap jelek Ellen tentang hal ini.

Hari ini, tanggal 31 Desember 2 hari setelah Anniversary, apakah kita yakin akan melanjutkan kisah cinta kita?
Aku tak yakin.

Entah kenapa, pikiran buruk itu selalau menghantui ku sejak kamu ingkar janji pada ku
Mungkin kah ini sebuah pertanda?
Ah! Tidak mungkin. Aku yakin, kita akan---

Tok...

Tok...

Tok...

Ellen langsung tersadar dari lamunan itu.

Tok...

Tok...

Tok...

Ellen kah? Pikir Vio.

Ia langsung bergegas menuju pintu, dan sesegera mungkin membuka pintunya. Tampak wajah Ellen terlihat kesal ketika melihat Vio.

"Dateng juga?" Ucap Vio yang masih memegang pegangan pintu itu.

Ellen mendekatkan wajahnya ke wajah Vio. "Kalau kamu mau bikin masalah, jangan membuat keributan di----"

Vio mengernyit lalu memotong omongan Ellen. "Bikin masalah??"

"Sini masuk." Vio menarik tangan Ellen dengan keras.

"Lepasin!" Berontak Ellen dekat pintu.

"Aku mau bicara serius" Ucap Vio dengan mata tajamnya itu.

"Bicara aja" Sinis Ellen seraya melangkahkan kakinya dan duduk di sofa.

Vio pun mengikutinya dan duduk di sebelah Ellen dengan melebarkan kakinya.

"Kamu tau?? Bahwa saat ini, hari ini kamu sedang ingkar janji kepada ku. Bukan hanya ke aku, ke orang tua ku, terutama keluarga besar ku" Ucapnya kecewa.
Vio tahu, Ellen itu orang nya cengeng, belum juga di bentak ia sudah menangis.

Ellen menundukan kepalanya dan tergerai lah rambut yanh menutupi wajahnya. Sehingga Vio pun tak tahu bagaikana ekspresi Ellen saat ini.

"Maaf" Hanya itu yang bisa di katakan Ellen.

"Aku ga habis pikir. Baru kali ini kamu bersikap seperti itu" Lirihnya.

Mata Ellen mulai berkaca-kaca. Ia tak tahu mesti bicara apa pada Vio. Yang ada di pikiran Ellen, hanya tentang model, model dan model.

Huh.... Vio menghela nafasnya

"Kali ini, aku sangat-sangat kecewa sama kamu. Menunggu beberapa jam itu cape, saat ada kabar dari kamu, huh! Ternyata----"

Ellen tak bisa lagi menahan air mata nya.
"Udah cukup!!!!" Teriaknya sembari menangis histeris.

Vio kaget bukan kepalang.
Vio langsung memeluknya dari samling dengan sangat erat. "El! El! Kamu kenapa!!!?"

Ellen memberontak ketika tubuhnya Vio mengenai tubuhnya. Ia langsung berdiri dengan rasa amarah yang sangat dalam.
"Kenapa sih?! Kenapa di saat kesempatan itu datang, kamu malah bersikap kaya gini!!!" Teriak kembali Ellen seraya menunjuk-nujuk Vio.

Vio kaget mendegar ucapan kekasihnya itu. Vio pun berdiri dan berkata " Sebenarnya ada apa, El!" Bentak Vio. "Maksud kamu apa?! Sampai-sampai bicara begitun, hah????"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 25, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Bunga di hari ke-8 [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang