Jam menunjukkan pukul 23.3O tetapi, Naila masih saja membaca novel nya yang baru ia beli. "Hoooaammmmm. Jam berapa nih, astagfirullah jam setengah dua belas. Huuaaa besok upacara lagi. Tapi gue belum ngantuk, duh gimana nih"
Naila mengambil ponselnya yang ada di samping nya. Mencari kontak yang masih online untuk memberi solusi agar bisa tidur dengan cepat. "Telfon siapa ya, ga ada yang online nih"
"Apa telfon Amel aja ya?. Ah jangan, ga bakal kelar urusannya. Masa Audrey?. Audrey off, masa Dara? Jangan, ntar bisa bisa gue dimarahin abis abisan sama tuh burung dara. Oh iya Naya" monolog Naila lalu memencet tombol telfon.
"Kok ga diangkat sih"
"Nah diangkat. Hallo Nay hehehe"
"Apa?" Ucap Naya dengan suara khas orang bangun tidur.
"Cara bikin orang ngantuk gimana ya Nay. Gue ga ngantuk nih" ucap Naila.
"..."
"Hallo Nay?"
"Eh apa Nal?"
"Gimana cara bikin orang ngantuk?"
"ck! Lo ganggu tidur indah gue aja ish. Bikin kopi sono!" Sewot Naya lalu memutus telponnya secara sepihak.
"Lha. Nay? Hallo? Naya-!!. Anjirr dimatiin juga"
"Masa gue bikin kopi. Kan kopi bikin orang tambah ga bisa tidur. Bikin susu aja deh, tapi gelap. Bodo' lah" ucap Naila pada dirinya sendiri.
Naila pun melangkahkan kaki nya menuju dapur untuk membuat susu hangat. Dengan langkah yang pelan tapi pasti, akhirnya Naila sampai di dapur. Naila menghidupkan lampu dapur agar terlihat terang. Ia pun mengambil susu yang ada di kulkas dan menuangkan nya ke gelas kaca.
Naila mulai meminum susu tersebut. Tapi, suara langkah kaki yang berasal dari tangga perlahan lahan mulai semakin mendekat, Naila yang mendengarnya hanya diam mematung dengan keringat dingin yang bercucuran di kening nya. Kaki nya melemas saat langkah kaki tersebut semakin mendekatinya. Hingga orang tersebut mengintip di balik pintu, reflek Naila yang melihatnya langsung melempar nya dengan spatula kayu dan mengenai kepala orang tersebut.
Pletak
"HUUUAAAAA BUNDAAAAAA" teriak Naila.
Azka dan sekar langsung menuju ke dapur melihat apa yang terjadi.
"SAKIT BEGO" ucap Fando yang Naila kira adalah hantu.
"Ada apa ada Apa? Ada maling? Naila,Fando kamu ga papa kan?" Ucap Sekar bertubi tubi sambil memutar tubuh Naila dan Fando.
"Abang isshhhhhh. Nakutin orang aja. Kepala bang Fando Tiba tiba mencungul gitu aja di balik pintu. Gimana Naila ga kaget coba" ucap Naila kesal.
Sedangkan Fando mengusap kening nya yang terkena spatula kayu yang di lempar oleh Naila.
"Aduuhhh. Sakit banget ya allah"
"Rasain. Suruh siapa ngagetin orang, untuk ga gue lempar ama nih gelas" ucap Naila sambil mengangkat gelas yang tadi ia isi oleh susu.
Sekar dan Azka hanya mengelus dada nya mencoba bersabar karena tingkah anak nya yang ke kanak kanakan.
"Udah jam OO.OO nih, sana tidur. Naila, kamu kenapa malem malem disini?" Tanya Azka.
"Mau minum susu yah. Naila ga ngantuk hehehe"
"Minum kopi sono" sewot Fando yang masih mengusap keningnya.
"Wah. Tadi Naya bilang gitu, jangan jangan abang jodoh nya Naya yaaa. Hayoooo" ucap Naila sambil menunjuk Fando.
"Dih. Apaan sih dek"
KAMU SEDANG MEMBACA
Naila & Naufal
Novela JuvenilFOLLOW SEBELUM MEMBACA^^ "Jadi?" Tanya Naila mengode Naufal. Naufal mengeriyit bingung. "Jadi?" "Ck! Ga peka banget sih. Its oke kalo lo gak mau jedor gue. Gue yang akan jedor lo" Naila Aurora Agratama. Lahir di keluarga Agratama, dan dengan kekayaa...