Lisa.

464 77 3
                                    

Happy Reading.

*

Aliya terlihat jenuh karena menunggu giliran Sidang. Memang semuanya selesai, jelas karena bantuan Julian yang mau membantu mengetuk Skripsinya, beruntung karena Julian cukup mengerti akan kebosananya.

"Kau belum masuk?" Aliya mendongak dan menatap sosok jakung yang berdiri didepanya sambil mengulurkan sebotol air mineral padanya.

"Belum Lis. Masih menunggu" jawab Aliya sambil meraih air itu, Lisa sontak duduk disamping Aliya.

"Pasti berhasil sidangnya" Aliya tersenyum tipis dan mengangguk, Aliya tidak terlalu peduli dengan hasilnya nanti. Yang penting dirinya sudah berusaha.

"Kau tidak pernah main kerumah. Kenapa?" Lisa tersenyum kecut dan menatap depan dengan datar. Jelas sesak saat Aliya bertanya hal itu padanya.

"Vee tidak mengundang. Jelas aku tidak punya alasan kesana" Aliya sontak menoleh, menghela nafas pelan saat tau apa yang dialami wanita itu. Kakaknya memang Brengsek dan Aliya menyesalkan karena Lisa menyukai Vee. Aliya berharap Lisa tidak mencintai Vee, memang Vee kakaknya hanya saja Aliya tidak suka karena sikap kurang ajar Vee. Aliya juga perempuan.

"Bisa kau lupakan Vee? Lis bukanya aku tidak suka padamu. Aku hanya tidak mau kau terlalu terluka. Vee itu Brengsek" Lisa menoleh dan tersenyum. Tidak jadi rahasia umum jika Aliya peduli padanya. Nyatanya Aliya lebih peduli dari pada Vee.

"Entahlah. Aku masih mencintainya, mungkin jika aku lelah maka akan berhenti" Aliya menyerah, percuma menasehati Lisa. Wanita ini batu.

"Bagaimana kau dengan Julian?" Tanya Lisa mengubah Topik, Lisa tau jika Aliya masih berhubungan dengan Julian.

"Baik, dia sibuk bekerja. Kalian sering bertemu?" Lisa menggeleng samar. Jarang sekali melihat Julian berkeliaran ditempat umum.

"Terakhir kali 1 bulan yang lalu" Aliya tersenyum, Julian memang sibuk bekerja. Jarang keluar dan Aliya yang selalu menemui Julian.

"Semoga berhasil. Aku pergi dulu" pamit Lisa dan menepuk pundak Aliya pelan. Lisa masih ada urusan lain.

"Hati-hati Lis" teriak Aliya saat punggung Lisa semakin jauh.

Wanita itu dewasa, usianya tidak jauh dari Aliya dan Lisa sangat baik. Aliya jelas tau karena Lisa satu Universitas. Bedanya Lisa sedang mengejar gelar S2-nya.

Lisa Delwiz, gadis manis dan Aliya suka. Bedanya Kakak keparatnya tidak suka. Jelas Aliya tau alasanya dan terlihat jelas karena Vee sering mondar mandir di Kampus nya. Kadang Aliya fikir Vee itu bodoh, menyia-yiakan Lisa yang baik demi seorang wanita. Aliya terlalu hafal dengan sikap Vee, semoga saja tidak membawa hal yang buruk pada kehidupan Vee kedepan. Jelas karena wanita yang Vee suka usianya terpaut sangat jauh. Wanita itu lebih tua dari Vee dan hampir 9 tahun, gila kan. Entah apa yang membuat Vee suka pada wanita itu dan menyia-yiakan Lisa. Hanya Vee sendiri yang tau alasanya.

"Aliya Hilton Kim"

*

Lisa menghela napas panjang saat melihat sosok yang tengah bertelanjang dada berbaring nyaman ditempat tidurnya. Memilih mengabaikan laki-laki itu dan menuju Kamar mandi, badan Lisa sedikit lelah dan Lisa perlu membersihkan diri.

Lavender, merendam diri didalam Buth up dengan aroma Lavender. Cocok untuk menenangkan fikiranya yang semrawut. Mata Lisa terpejam perlahan. Dirinya butuh ketenangan, hingga tidak sadar jika laki-laki itu sudah masuk kedalam kamar mandi, memperhatikan Lisa dengan senyum menyeringai.

Vee mendekat, memperhatikan wajah Lisa dari dekat, cantik, Lisa cantik. Hanya saja Lisa tidak bisa mengambil hatinya, Vee suka Lisa karena bisa jadi teman ranjang yang baik, jelas tanpa melibatkan hatinya. Mereka kenal sudah lama. Hampir 5 tahun dan Vee tau jika Lisa menaruh hati lebih padanya. Sayangnya Vee tidak tertarik untuk menjalin asmara dengan wanita ini.

Secret Alexia!✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang