Happy Reading.
+
Huruf miring Flashback ya.
+
"Kenapa teleponku diabaikan?" Aliya menatap datar Julian yang menghadang didepannya, Aliya malas bertengkar.
Tadi pas Aliya bangun ada sekitar 100 panggilan dan 70 pesan masuk, Julian semua. Aliya acuh dan melanjutkan harinya lalu laki-laki ini datang menghadangnya di Kampus, Aliya memang berencana mengambil beberapa file untuk digunakan mendaftar S2 nya.
"Malas..." Singkat dan memilih jalan menuju ruang dosen. Julian jelas mengejar Aliya.
"Sweety..."
Jalan Aliya lurus tanpa niat yang pasti, diam adalah bahasa terbaik. "kau marah?"
"Tidak.."
"Sweety aku serius" langkah kaki Aliya terhenti dan menatap Julian, matanya masih sama datar.
"Kau benar-benar tidak mau jujur?"
"Jujur apa?"
"Yasudah....." Aliya kembali berjalan, percuma bukan dirinya bertanya. Julian bukan orang bodoh yang tidak mengerti kata-katanya.
"Aliya...." Tubuh Aliya tertarik kebelakang karena Julian menarik lengannya dan menahan dirinya. Keduanya berhadapan.
"Jackson...." Mata Aliya menatap lurus Julian. Mari dengarkan kata-kata Julian setelah ini.
"Aku membencinya..."
"Karena?"
"Wanita...." Alis Aliya menaut saking tidak fahamnya. Kenapa dengan wanita.
"Kau terlalu berbelit-belit Lian..." Saat Aliya memaksa melepas tangannya Julian menahan.
"Tidak disini. Ayo..." Julian menarik tangan Aliya dengan lembut dan membawa Aliya menjauh dari sini. Entahlah alasan apa yang akan dirinya katakan.
"Ini kesempatan terakhir Lian, jika aku tidak dapat apa kurasa kau tau konsekuensinya"
+
"Kau gila Rachel, aku tidak mau putus" Thomas berteriak histeris saat Rachel bilang ingin putus. Apa-apaan wanita ini, datang hanya untuk bilang putus tanpa masalah yang jelas.
"Thom kita harus putus, aku tidak bisa terus bersamamu"
"Kenapa? Apa salahku?" Maki Thomas kasar. Wanita ini benar-benar mengejutkan.
"Kau tidak salah, aku yang salah Thom. Aku tidak bisa terus bersamamu..."
"Iya kenapa..?"
"Aku hamil" cengkraman tangan Thomas melemas. Rachel bilang hamil. Hamil?
"Hamil?" Mata Thomas mengerjap beberapa kali saking kagetnya.
"Ya. Anak Samuel" cengkraman tangan Thomas lepas. Menatap Rachel dengan muak.
"Kau anggap apa aku selama ini?"
"Maaf Thom itu terjadi begitu cepat saat pesta waktu itu. Aku tidak sa..."
"Murahan" setelahnya Thomas berlalu meninggalkan Rachel sendirian, emosi Thom bisa membludak dan berakhir menyedihkan disini. Wanita sialan.
+
Aliya masih diam menunggu Julian berkata jujur, mereka ada di apartemen Julian, dari tadi Aliya menunggu dan laki-laki ini tidak mengatakan apapun. "aku tidak main-main Lian?"
"Bella..." Satu nama yang membuat Lian menunduk dalam. Julian benci membahas ini.
"Dia wanita yang melahirkan aku dan mati karena Jackson"
KAMU SEDANG MEMBACA
Secret Alexia!✓
FanfictionKarena Kisah ditulis oleh dua orang, dan pasti akan ada pemanis yang kadang menjadi batu sandungan. harapan mengerti selalu harus ada, kalanya memang sakit tapi demi sebuah kebahagiaan maka akan tetap dilakukan. * saya kembali dengan bab baru, jelas...