Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Hari ini Mark sama Yohan sengaja olahraga di balkon. Biar ngga engap dikamar terus.
Udah lama juga ngga olahraga bareng.
"Abis ini ngapain Yoh?" tanya Mark.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Nemenin Yena ke gramed." saut Yohan.
"Buku lu dulu tuh, dilengkapin. Nemenin mulu, ngga ikut beli." saut teman sejurusannya.
"Bodo amat. Pusing sama sastra, gue." ucap Yohan.
"Ngeles mulu!" saut Mark.
Ada suara manusia sedang lari.
"Yohan, cepetan!" ucap Yena udah ngasih aba aba. Padal belom kelar olahraganya.
"Bentaran, Yen. Nanggung, dikit lagi." saut Yohan sambil ngangkat barbel 4kg.
"Yaudah. Gue tunggu kamar." ucap Yena.
"Lu tuh napa si Yoh? Tembak aja Pak?! Skenario kalian panjang banget kek sinetron!" ucap pak ustadz.
Yohan senyum.
"Gue duluan." ucap Yohan melangkahkan kaki.
****
"Yen, minta permen." ucap Yohan masih milih milih baju. Padahal di lemari isinya cuma kaos oblong warna hitam putih doang.
"Cuma satu, ih." ucap Yena sambil memakan cupacupa cola kesukaannya.
Yohan jongkok depan sahabatnya.
Wanita itu ngrapihin baju yang di lempar Yohan ke ranjang. Dari kemaren udah persis kek babu.
Lolipop yang ada di tangan Yena akhirnya disaut.
"Yohan ih!"
Abis itu, dihisap bibir bawah Yena.
"Kok ngga ada rasanya?" tanya Yohan heran.
KAMU SEDANG MEMBACA
INSANE (ft. 99 Line)
Fanfic(18+) Kata crazy pun ngga cukup, insane gue bilang. -au People come and go in your life, but the right ones will always stay🌻 -itschillwords.
