Setelah menyetujui rencana penyerangan terhadap suku Merkid, Ong Khan juga mencari dukungan tambahan untuk Temujin. Ong Khan meminta seorang sekutu muda Mongol yang karir politiknya tengah naik daun untuk membantu Temujin, laki-laki itu bernama Jamuka dari klan Jadaran. Jamuka tiada lain adalah orang yang pernah mengikat hubungan anda dengan Temujin sewaktu mereka masih kecil. Kini setelah dewasa dia telah diakui oleh khan karena kemahirannya dalam memimpin dan memiliki banyak pengikut.
Setelah diminta oleh Ong Khan, Jamuka langsung menyetujuinya tanpa ragu untuk membantu adik lelakinya, Temujin, untuk melawan suku Merkid. Jamuka berkata kepda Temujin, “Kita akan menyelamatkan Borte! Membalas dendam kita, menghancurkan semua Merkid, kita akan menyelamatkan istrimu Borte, dan membawa dia kembali!”
Bersama Jamuka, Temujin akan membentuk pasukan padang rumput yang besar dan kuat. Ong Khan akan memimpin pasukan Sayap Kanan (barat) dan Jamuka memimpin Sayap Kiri (timur). Kedua pasukan tersebut akan berkumpul dengan pasukan kecil Temujin di hulu Sungai Onon dekat Gunung Burkhan Khaldun, dari sana mereka akan melintasi gunung dan turun ke padang rumput ke wilayah Merkid di sepanjang Sungai Selenge, ke arah Danau Baikal .
Meskipun Temujin sudah pernah mengalami masa-masa yang berat dan sulit dalam hidupnya, namun sebelumnya dia belum pernah terlibat dalam suatu penyerangan. Dalam penyerangan ini, dia akan membuktikan dirinya, meskipun sebenarnya mereka sudah dapat dipastikan menang karena bejumlah sangat besar. Beberapa orang Merkid yang sedang melakukan perburuan malam di pegunungan melihat pasukan yang hendak menyerang itu. Dengan terbirit-birit mereka segera kembali ke kemahnya untuk memberitahu orang-orangnya.
Tidak lama kemudian pasukan Ong Khan, Jamuka, dan Temujin tiba di lokasi, para Merkid mulai melarikan diri, dan kepanikan menguasai seluruh perkemahan mereka. Ketika pasukan mulai menjarah tenda-tenda Merkid, Temujin dikatakan mencari dari satu tenda ke tenda lainnya sambil meneriakkan nama Borte. Namun Borte sudah tidak ada di sana. Borte yang telah diperistri oleh prajurit Merkid yang lebih tua, sudah diungsikan terlebih dahulu menggunakan gerobak supaya terhindar dari pertempuran. Borte sendiri tidak tahu siapa yang menyerang rumah barunya dan dia tidak ingin diculik lagi. Borte sama sekali tidak memiliki ide bahwa penyerangan itu justru bertujuan untuk menyelamatkan dirinya.
Dokumen Sejarah Rahasia Bangsa Mongolmenggambarkan dengan detail kisah pertemuan kembali antara Temujin dan Borte. Di tengah kebingungan dan kekacauan di sekelilingnya, Borte mendengar suara yang berteriak memanggil namanya, dan dia segera mengetahuinya bahwa itu Temujin. Borte kemudian melompat dari gerobaknya melalui kegelapan untuk mencari sumber suara. Sebaliknya, karena masih belum menemukan Borte, Temujin dengan panik terus berputar-putar di atas kudanya sambil terus meneriakkan nama Borte. Saking kalutnya, Temujin tidak menyadari Borte sedang berlari menuju ke arahnya dan sesampainya di sana dia menarik tali kekang kuda Temujin. Temujin hampir saja menyerang Borte karena menyangka dia hendak diserang musuh. Ketika dia menyadari itu Borte, dia langsung melompat dari kudanya, lalu keduanya saling berpelukan dalam sebuah momen yang sangat emosional.
Meskipun Sochigel dan Khoákchin tidak berhasil diselamatkan, Temujin kini telah mendapatkan kembali istrinya, dan baginya itulah yang terpenting. Dia telah membalas suku Merkid dan siap untuk pulang. Kepada pasukan penyerang, Temujin dilaporkan berkata, “Kita telah membuat dada mereka menjadi kosong. . . . Dan kita telah membuat tempat tidur mereka menjadi kosong. . . . Dan kita telah membunuh para laki-laki dan keturunan mereka. . . . Dan kita telah memperkosa mereka yang tertinggal. . . . Orang-orang Merkid telah berlarian, mari kita membubarkan diri sendiri.”
Setelah kemenangan besar itu, dan berhasil membawa kembali Borte dalam sebuah pertemuan yang emosional, pasangan muda yang baru bersatu kembali tersebut – usia keduanya masih di bawah 20 tahun – berharap untuk dapat merajut kebahagiaan kembali, setidaknya untuk sementara waktu. Namun kenyataan tidak seindah yang diharapkan, karena Temujin mendapatkan bahwa Borte tengah hamil. Dalam hal ini, Dokumen Sejarah Rahasia Bangsa Mongol juga hening, buku itu melewatkan penggambaran kisah pada masa-masa kehamilan Borte, apakah mereka berbahagia atau terlibat dalam suatu pertengkaran, itu tidak pernah diketahui.
Misteri ini akan menggema kembali dalam kancah perpolitikan Mongol pada abad berikutnya dalam sebuah perdebatan panjang siapa sebenarnya ayah dari anak laki-laki pertama Borte. Borte melahirkan putra pertamanya pada tahun 1179, dan Temujin menamai bocah itu Jochi, yang artinya adalah “pengunjung” atau “tamu”. Banyak sejarawan yang menganggap bahwa pemberian nama tersebut merupakan sebuah bukti bahwa Temujin tidak percaya bahwa Jochi memang anaknya. Tetapi pendapat lain mengatakan bahwa Temujin mengakuinya, nama tersebut diberikan karena pada saat Jochi dilahirkan, keluarga Temujin sedang menjadi tamu dari kelompoknya Jamuka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mongol
Non-FictionBangsa Mongol adalah salah satu bangsa yang pernah menjadi penguasa Dunia. Kekuasaan yang membentang dari Semenanjung korea di timur hingga Kota Moscow di barat menjadi bukti kebesaran Kekaisaran Mongol. Pada Artikel kali ini saya akan membahas seja...