Setelah seharian berkutik dari pukul 7.15-16.30 seharian menghabiskan waktu bersama tak jarang terpenjara oleh rasa letih yang amat sangat menguasai tubuh ringkihku.
Ayang terkenal guru terkecil dan termuda di sekolah ini jangan lupakan tokoh kartun yang selalu menghiasi meja di kantorku dan atribut yang selalu aku bawa atau aku pakai memang profesi guru ku tak seimbang dengan hobiku yang terbilang seperti bocah kolektor tokoh kucing yang gendut dengan mata belok yaitu Doraemon tapi aku tak pernah ambil pusing dengan semua itu, toh ini hidup gua. Tak Ada yang bisa melarang bukan bahkan Abi yang selalu mengingatkan saja tak aku acuhkan selagi itu tak melenceng dari aturan agamaku, why not..? itu hanya sekedar hobiKulangkahkan kaki kecil menuju parkiran yang tak jauh dari gedung sekolah dan ku injak pedal dan kuputarkan roda empat untuk keluar dari pekarangan sekolah menuju tempat ternyaman yaitu rumah sederhana ku
Iya, aku telah memiliki sebuah rumah minimalis tidak jauh dari sekolah sekitar 30 menitlah. Abi sudah berulang kali ingin memindahkan aku ke rumah yang lebih besar yang telah ia beli tetapi aku menolak sebab aku pantang untuk bermanja semua yang aku inginkan harus dari keringat dan usahaku. Walau aku terlahir menjadi anak bungsu tapi aku tak ingin predikat manja berteman dengan diriku walau nyatanya Abi dan Umi 24 jam selalu menelpon hanya untuk mengatakan sudah makan apa belum terkadang bosan dengan pertanyaan seperti itu jika dilawan pasti akan dibahas "Makanya menikah" jika habis sudah soal itu, ah malas sekali rasanya untuk ditanggapi bukan aku enggan untuk menjalankan sunnah Rasul tetapi masih belum ada yang mendekati benar-benar serius jika memang mau asal mungkin anak sudah bejibun tapi sayang ini perintah Allah bukan hanya sekedar permainan dunia.
"Ah...lelahnya" monologku sambil merebahkan tubuh dikasur empuk dengan sprai kucing yang membuatku tambah nyaman
"Ting" notif grup sekolah sudah ramai sekali ntah apa yang dibahas sejak siang tadi, enggan rasanya untuk membuka dan kulanjutkan merebahkan diri padahal adzan maghrib sudah berkumandang kebetulan sedang uzur dilanjutkan untuk menutup mata sebentar sebab lelah
"Kring...kring, siapa lagi sih yang menelpon?" Gerutuku dengan malas dan tanpa melihat nama yang terpajang di hp langsung kuusapkan tombol biru
"Assallamualaikum sayang" ah suara itu lembut sekali tak terasa air mata turun Rindu Semakin menjulang yaitu suara pacarku yang hampir 6 bulan tak kukunjungi
"Nak...nak..are you okay dear? Tanya umi dengan nada kawatirnya
"Ah, iya mi, Dira baik kok" posisiku sudah duduk untuk menekan air mata dan suara agar tak terdengar parau lamunanku sempat bermain dengan istigfar meredam
"Kamu tidak apa-apa nak? Sudah makan? Sehatkan disana? Vitamin masih diminum? Dan pertanyaan lainya sampai sulit untuk menjawabnya
"Umi sayang satu-satu dong tanyanya, gimana Dira mau jawab coba pertanyaannya beruntun kayak mainan Fauzi" protesku
"Pertanyaan Umi sudah dilaksanakan semua dan Dira di sini baik-baik saja Umi dan Abi gimana? Gimana keluarga di kampung? Abang sering main kerumah?" tanyaku membabi buta
"Alhamdulillah semua sehat sayang, ya sudah istirahat jaga kesehatannya sholat dan perbanyak istighfar" pesan umi
"Siap bossqu ukhibukafillah, Assallamualaikum" tutupku
"Waalaikumsalam" jawab umiKedua orang tuaku sejak kecil telah mengajarkan anak-anak untuk sesering mungkin mengungkapkan rasa sayang kepada keluarga sebagai bentuk nyata dari kasih sayang. Setelah tutup telepon langsung ke buka grup WA yang sudah ramai sekali seperti pasar pagi
"Besok rapat? Dan anak-anak dipulangkan siang, esok hari yang melelahkan akan dimulai rapat dan rapat" dialogku sendiriKeesokkan siangnya terdengar suara gembira sebab bel pulang dihidupkan tepat setelah mereka mengerjakan sholat dzuhur yang biasanya bel tersebut akan berbunyi pada pukul 16.30 tapi pukul 13.00 sudah berbunyi sontak teriakan mereka terdengar memekakkan hingga ke kantor guru dengan cepat mereka meninggalkan kelas tentunya dengan rasa gembira
"Assalamualaikum.warohmatullahi wabarokatu, baiklah kita buka rapat kita hari ini dengan basmalah dan diawali dengan membaca tilawatil Alquran yang akan dibacakan oleh ustadz Joko Al hafidz" MC mulai membuka
"Segala sesuatu yang dimulai membaca asma Allah tak akan berhenti di tengah-tengah"
Allahuakbar...Allahuakbar..seruannya mulai terdengar di penjuru negeri tanda berhentinya segala aktivitas apapun itu dengan suara itu tanda rapat pun berakhir
"Allhamdulillah akhirnya selesai juga" batinku sambil meregangkan otot-otot yang kaku akibat 4 jam duduk dan mendengarkan tak jarang berdebat kulakukan ketika tak sesuai dengan apa yang ada di kepalaku ya akulah si bawel dan sering protes jika visi dan misi tak sejalan tapi untungnya saran-saran yang aku berikan selalu dipikirkan oleh pihak yang akan memberikan keputusan
"Bu Dira, nanti temui saya di ruangan" perintah atasan
"Baik pak, setelah sholat saya akan menemui bapak" jawabku singkat
"Bakalan lembur minggu ini" batinku mengamukSetelah salat dan istirahat sebentar aku bergegas menemui atasan hanya tersisa beberapa guru yang masih asik di depan laptop saya sudah lenyap ketika adzan berkumandang tadi dia sudah biasa itu mah
"Assalamualaikum, permisi pak" sapaku dengan sopan
"Waalaikumsalam, silakan duduk bu" pintanya
"besok rapat ke kantor pusat ya Bu membahas tentang pengaturan dana kesiswaan" jelasnya kemudian
"Baik pak, jam berapa pak? Haruskah ke sekolah dulu atau langsung ke lokasi? Tanyaku kembali
"Ke sekolah dulu tinggalkan tugas, rapat akan dimulai pukul 08.00 setelah selesai langsung pulang, istirahatlah tak usah ke sekolah kembali, terimakasih bu dan sekarang boleh pulang" titahnya
"Sama-sama pak, wasallamualaikum"
tutupku
"Waalaikumsalam" jawabnyaTepat pukul 1945 akhirnya roda empat yang bukan dari tadi terparkir rapi di garasi mobil dengan lesu geret 2 kaki melangkah ke dalam rumah letih sekali rasanya badan dan esok hari akan lebih lebih lagi bersama jadwal padat merayap seperti cicak, iya begitulah aktivitasku sehari-hari
.
.
.
.
.
"Manfaatkan waktu sebaik-baiknya sebab ada yang hal yang tidak bisa diulang dan pergi tak akan kembali yaitu Waktu"
⏰⏰💐⏰⏰
KAMU SEDANG MEMBACA
Qodaruallah
Teen FictionDira gadis polos yang selalu jadi panutan bagi anak-anaknya Dirga seorang pria dengan mata teduh dan suara lembut ketika melafazkan ayat-ayat cinta dari-Nya Pandangan pertama yang sudah terlampau jauh masih terasa hingga membuat keduanya tak saling...